Letusan Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 membawa kabar buruk bagi masyarakat Indonesia. Terlebih lagi para masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Semeru. Bisa kalian bayangkan bagaimana kondisi-nya? Sampai-sampai semua orang diungsikan dan banyak akses jalan serta rumah-rumah di pemukiman yang hancur! Sangat menyayat hati.
Peristiwa gunung berapi, bukanlah sesuatu yang tabu untuk masyarakat Indonesia, khususnya para warga yang memang tinggal di daerah pemukiman gunung berapi. Namun, mengapa dampaknya selalu sangat besar? Apakah tidak bisa dikurangi dampaknya?
Sebelum membahas lebih lanjut, menurut kalian apakah orang Indonesia sudah sadar akan risiko ini? Apakah sudah kenal? Jawabannya Ya, Sudah pasti! Tahapan pertama saat kita mengidentifikasi risiko, yaitu kita harus bisa sadar akan risiko itu sendiri, atau dikenal dengan risk-awareness.Â
We need to get a broader awareness. People say climate change is really bad, but painting that picture of what you're putting at risk. -Bill Gates
Saat kita sudah sadar akan kejadian risiko, kita baru bisa memikirkan sebab akibat, kerugian, barulah sampai mitigasi kejadian risiko itu sendiri. Apakah kamu tahu ada berapa jenis risiko? Simak dibawah ini!
Risiko Murni (Pure Risk)
Suatu Risiko dikatakan sebagai Risiko Murni (Pure Risk) dalam hal apabila Risiko itu terjadi. Maka hanya ada 2 (dua) kemungkinan yang timbul, yaitu suatu kerugian (a loss) dan tidak ada kerugian sama sekali (No Loss or No Gain).
Contoh: Kebakaran.Â
- Bila rumah tersebut terbakar maka akan menimbulkan kerugian
- Bila tidak terbakar, maka tidak ada kerugian atau menimbulkan keuntungan
Risiko Spekulasi (Speculative Risk)
Risiko ini dikenal dengan nama risiko untung-untungan. Apabila Risiko ini terjadi, maka akan menimbulkan kemungkinan akan Untung, Rugi, atau Seri (tidak untung tidak rugi / Loss, Gain or No loss no gain/draw)
Contoh: Seorang pedagang baju jadi, dalam usahanya ternyata banyak stock baju-baju yang sudah lewat model (out of mode) digudangnya, maka pedagang tersebut mengambil tindakan spekulasi.
Dimana Tindakan spekulasinya yaitu dengan menjual murah seluruh stock baju-baju tersebut, dan hasil penjualannya dibelikan baju-baju dengan mode terbaru dan dijualnya, dengan harapan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan baju-baju model bar tersebut dapat menutup kerugian atas penjualan stock baju-baju yang model lama tersebut.
Risiko Khusus (Particular Risk)
Adalah suatu Risiko baik penyebab maupun akibat Risiko tersebut hanya bersitat pribadi atau lokal (tidak meliputi kwantitas maupun kwalitas yang luas).
Contoh: Seorang Pencuri. Karena dia melakukan tindakan pencuran, dan apabila tertangkap maka akibat risiko tersebut akan dirasakan oleh si Pencuri tersebut saja (dipukuli massa atau dipenjara).
Risiko Fundamental (Fundamental Risk)
Adalah suatu Risiko yang ditimbulkan oleh satu titik /pusat tertentu, tetapi akibatnya berdampak luas (Catastrophe) dan pada umumnya kerugian yang ditimbulkan akan sangat besar.
Contoh: Gempa bumi, Letusan Gunung berapi, Perang
If you don't risk anything, you risk even more. -Erica Jong
Jika kita lihat dari pemaparan sebelumnya, meletusnya gunung semeru termasuk ke jenis risiko apa? Risiko fundamental bukan. Dimana kejadian risiko ini ditimbulkan karena gunung berapi. Kejadian ini sangat jarang terjadi, tetapi saat terjadi akan menimbulkan dampak yang sangat besar.
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, masyarakat Indonesia sudah sangat sadar akan risiko ini. Namun apakah yang kurang? Mitigasi bencana nya yang kurang! Masyarakat Indonesia masih perlu pengetahuan lebih tentang penanganan bencana mulai dari diri sendiri.
Masyarakat bisa mengira-ngira apakah yang harus dilakukan dan dipersiapkan saat ada bencana yang terjadi. Walaupun bencana terjadi tiba-tiba, masyarakat harus sadar akan risiko dan bagaimana penanganannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H