pemimpin ingin membangun sebuah tim, ia harus memiliki pemahaman terlebih dahulu bahwa membangun tim yang sukses lebih dari sekedar menemukan sekelompok orang dengan campuran keterampilan yang tepat.Â
Saat seorangComing together is a beginning. Keeping together is progress. Working together is success. -Henry Ford
Para peneliti pernah mengadakan penelitian pada 500 pemimpin yang tersebar di seluruh penjuru Amerika. Sebagian besar pemimpin mengatakan bahwa sangatlah penting untuk dapat berkomunikasi, bekerja sama, dan berinovasi dalam suasana saling percaya dan menghormati. Saat sebuah tim memiliki unsur-unsur tersebut, kemungkinan besar dapat dikatakan bahwa itu adalah tim yang sukses. Kalau kamu sendiri, apakah kamu berada di tim yang baik?Â
Saat kita bertanya kepada seorang pemimpin tentang bagaimana ia membangun tim yang baik, pasti mereka akan menjawab dengan mempekerjakan orang-orang terbaik dibidangnya, dan membiarkan mereka bekerja bersama.Â
Mempekerjakan orang yang tepat adalah bagian terpenting dalam membangun tim yang kuat. Dengan memberikan orang lebih banyak kepercayaan bisa menjadi sebuah motivasi yang kuat bagi tim.
Tetapi mengelola tim tidak sesederhana itu. Para pemimpin harus memainkan peran yang lebih untuk memastikan kelompok bekerja sama dengan baik dan tetap fokus pada prioritas yang tepat.
Talent win games, but teamwork and intelligence win championships. -Michael Jordan
Ada 5 tahapan penting menurut buku "The Leadership Experience" yang ditulis oleh Richard L. Daft. Urutan tahapannya adalah forming, storming, norming, performing, dan adjourning. Tahapan ini biasanya terjadi secara berurutan, meskipun mungkin ada tumpang tindih.
Bagaimana Cara Mengembangkan Sebuah Tim?
1. Forming
Pada tahap ini, anggota tim biasanya mencari tahu perilaku apa yang dapat diterima orang lain. Tingkat ketidakpastian biasanya sangat tinggi karena tidak ada yang tahu apa aturan dasarnya atau apa yang diharapkan dari orang lain untuk diri sendiri. Pada tahap ini, Anggota biasanya akan menerima kekuasaan atau wewenang apa pun yang ditawarkan baik oleh pemimpin.
Pada tahap ini sangat penting bagi pemimpin untuk membuat semua orang merasa nyaman dan merasa menjadi bagian dari tim. Pemimpin dapat menarik anggota tim yang pemalu atau pendiam untuk membantu mereka menjalin hubungan dengan orang lain.
2. Storming
Selama tahap storming, kepribadian individu muncul lebih jelas. Orang menjadi lebih tegas dalam memperjelas peran mereka. Biasanya pada tahap ini mulai muncul konflik dan pertentangan. Anggota tim mungkin tidak setuju atas persepsi mereka tentang misi atau tujuan tim, sehingga mulai ada ketidaksetujuan di dalam tim.
Biasanya, peran pemimpin selama tahap storming adalah untuk mendorong partisipasi setiap anggota tim dan membantu orang menemukan visi dan nilai bersama mereka.
3. Norming
Pada tahap norming, konflik telah teratasi dan kesatuan dan harmoni tim muncul. Anggota tim datang untuk memahami dan menerima satu sama lain. Perbedaan diselesaikan, dan anggota mengembangkan rasa kekompakan. Sehingga, biasanya tahap ini hanya sebentar, dan berlanjut langsung ke tahap selanjutnya.
Lalu apakah peran pemimpin tim? Pemimpin tim harus menekankan keterbukaan dalam tim dan terus memfasilitasi komunikasi dan memperjelas peran, nilai, dan harapan tim.
Sejauh ini, apakah kamu pernah melalui tahapan-tahapan ini di dalam sebuah tim? Apakah kamu tiba-tiba teringat pengalaman menarik?Â
The strength of the team is each individual member. The strength of each member is the team. -Phil Jackson
4. Performing
Penekanan utama pada tahap performing adalah pada pencapaian tujuan tim. Anggota berkomitmen pada misi tim. Mereka sering berinteraksi, mengoordinasikan tindakan mereka, dan menangani ketidaksepakatan dengan cara yang matang dan produktif. Pada tahap ini, pemimpin tim harus berkonsentrasi untuk memfasilitasi kinerja tugas yang tinggi dan membantu tim mengelola diri sendiri untuk mencapai tujuannya.
5. Adjourning
Selama tahap ini, penekanannya adalah pada menyelesaikan dan menurunkan tenaga yang dikeluarkan tim. Kinerja tugas tidak lagi menjadi prioritas utama, dan para pemimpin sering kali berfokus pada kebutuhan sosial dan emosional anggota tim.Â
Pada titik ini, pemimpin mungkin ingin menandai pembubaran tim dengan acara khusus, mungkin memberikan sertifikat atau penghargaan untuk menandakan penutupan dan kelengkapan.
Bagaimana kalau kamu sendiri? Dari kelima tahapan ini, kamu sedang ada ditahap yang mana? Mungkin ada hal-hal menarik yang bisa dibagikan. Kamu bisa menceritakan pengalaman-mu di kolom komentar, ataupun meninggalkan sedikit respon!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H