Mohon tunggu...
Jason Andrew
Jason Andrew Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Have a nice day!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Gaya Kepemimpinan Si Penyihir dari Omaha

11 Juli 2021   22:09 Diperbarui: 22 Agustus 2021   22:27 1690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rule No. 1: Never lose money. Rule No. 2: Don't Forget Rule No. 1 -Warren Buffett

Ya, betul sekali yang anda pikirkan! Warren Buffett atau yang dijuluki sebagai "Penyihir dari Omaha" atau "Peramal dari Omaha" ini adalah sosok yang anda lihat di foto diatas. CEO dari Berkshire Hathaway ini adalah orang terkaya ke-9 di dunia menurut Forbes 2021 dengan kekayaan mencapai $101.8 B. 

Di usia nya yang genap 90 tahun ini, Buffett menjadi sosok yang dikagumi dan diidolakan banyak orang di dunia. Ia terkenal dengan gaya investasinya yaitu value investing dimana membeli saham yang dibawah harga rata-rata dan dijual dikemudian hari saat harganya lebih tinggi dari harga rata-rata. Hal ini juga yang menjadikan Buffet menjadi pemegang saham terbesar di Berkshire Hathaway. 

Terlepas dari kekayaannya, Warren Buffett juga adalah sosok dari seorang pemimpin loh! Dengan perusahaan yang dipimpinnya, Buffet menerapkan 1 gaya khas nya dalam memimpin perusahaan yaitu "Hands-off Management Style". Dimana, gaya kepemimpinan ini bekerja dengan sangat baik untuk diri-Nya dan perusahaan-Nya. 

Berkshire Hathaway Logo | dreamstime.com
Berkshire Hathaway Logo | dreamstime.com

Hands-0ff Management Style

Gaya kepemimpinan ini cenderung menempatkan lebih banyak tanggung jawab di tangan pemimpin tim dan tidak hadir dalam kegiatan tim sehari-hari. Jenis gaya kepemimpinan ini sering lebih mengandalkan tujuan dan angka untuk mengukur efektivitas.

 Gaya kepemimpinan ini baik digunakan saat karyawan merasa memiliki pelatihan yang cukup, kepercayaan diri dan kepercayaan yang cukup untuk menjalankan peran mereka dengan kemampuan terbaik mereka dengan pengawasan minimal. Namun, yang terpenting adalah semua karyawan bisa menjaga integritas mereka.

Look for 3 things in a person. Intelligence, Energy, and Integrity. If they don't have the last one, don't even bother with the first two. -Warren Buffet

Gaya kepemimpinan ini sangat cocok bagi perusahaan Buffett, karena perusahaannya sudah tergolong sangat besar. Sehingga, tanpa adanya kehadiran Buffet di keseharian perusahaan-pun, semuanya dapat berjalan dan terkendali dengan sangat baik. Dan saat seseorang memilih tipe kepemimpinan ini, pasti sudah banyak pertimbangan yang dipikirkan sehingga memutuskan untuk menggunakan tipe kepemimpinan ini bagi perusahaan-Nya. 

Mengapa tanpa kehadiran Warren perusahaannya tetap berjalan dengan lancar? Apakah ada "pemimpin" lain?

Salah satu alasan mengapa perusahaannya bisa berjalan dengan lancar adalah BUDAYA perusahaan. Kultur di perusahaan buffett sudah sangat terbentuk dan tertanam tanpa kehadirannya pun di perusahaan. Selama perusahaannya berdiri, sebenarnya perusahaannya tergolong sebagai perusahaan di kuadran B.

Culture

Saat berbicara tentang budaya, apakah sebenarnya arti dari sebuah budaya? Seorang penulis bernama Richard L. Daft, menuliskan dalam bukunya yang berjudul "The Leadership Experience" bahwa budaya adalah seperangkat nilai kunci, asumsi, pemahaman, dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi dan diajarkan kepada anggota baru dan dianggap sebagai hal yang benar.

Saat kita melihat definisi dari Richard, kita bisa melihat kesimpulan bahwa budaya biasanya bersifat turun menurun. Sama seperti di Berkshire Hathaway dimana budayanya sudah turun menurun sejak lama, sehingga sudah terikat dengan perusahaan itu sendiri.

Combining Culture and Performance | Chegg.com
Combining Culture and Performance | Chegg.com

Tadi kita sempat menyinggung tentang kuadran B. Sebenarnya apakah yang dimaksud, perusahaan Warren tergolong sebagai perusahaan di kuadran B?

Quadrant B Leadership

Quadrant B menggambarkan perusahaan yang bisa mempertahankan keuntungan dalam waktu yang sangat panjang. Ini juga melambangkan pemimpin yang mementingkan target perusahaan (objektif) serta mementingkan budaya perusahaaan. Jadi target penjualan selalu tercapai, dengan budaya antar karyawan yang sangat baik juga.

Kepemimpinan di kuadran B ini yang biasa disebut dengan high-performance culture. Ada 3 alasan utama mengapa disebut sebagai perusahaan dengan budaya ber-performa tinggi yaitu:

  1. Didasarkan pada visi, misi, dan tujuan yang solid
  2. Mewujudkan nilai responsif bersama yang memandu keputusan dan praktik bisnis
  3. Mendorong keduanya, hasil pekerjaan dan budaya organisasi

Someone's sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago. -Warren Buffett

Seperti kutipan diatas, Warren saat ini sudah tidak perlu terjun langsung ke perusahaanya. KARENA ia sudah melakukan hal itu jauh lebih dulu dari yang kita pikirkan sekarang ini. Sekarang sudah jelas bukan? Mengapa tanpa dirinya, perusahaannya tetap berhasil, dan ia bisa menjadi jajaran orang terkaya di dunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun