Mohon tunggu...
Jason Sebastian
Jason Sebastian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Seorang mahasiswa bioteknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kue Brem: Tahukah Kamu?

13 Januari 2022   00:40 Diperbarui: 13 Januari 2022   00:44 2999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kue Brem. Sumber: jessicabakery.com

Apakah kalian pernah mendengar istilah bioteknologi? Pasti pernah bukan? Rasanya bioteknologi sudah tidak asing lagi ditelinga kita karena pada pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) seringkali menyinggung kata tersebut.

Bioteknologi adalah ilmu biosains dan teknologi yang bertaut dengan penerapan praktis suatu makhluk hidup atau komponen subselulernya. Biasanya bioteknologi menggunakan bakteri, ragi, kapang, alga, sel hewan atau sel tumbuhan yang ditumbuhkan sebagai unsur berbagai proses industri.

Tahukah kamu? Bioteknologi sudah dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala dan menjadi salah satu ilmu yang mendukung peradaban manusia. Hal ini disebabkan bioteknologi biasanya dimanfaatkan untuk membuat suatu pangan. Salah satu contoh proses pembuatan pangan yang termasuk ke dalam ilmu bioteknologi adalah fermentasi.

Gambar 2. Acetobacter. Sumber: sciencephoto.com
Gambar 2. Acetobacter. Sumber: sciencephoto.com
Menurut KBBI, fermentasi adalah penguraian metabolik senyawa organik oleh mikroorganisme yang menghasilkan energi yang pada umumnya berlangsung dengan kondisi anaerobik dan dengan pembebasan gas. Seperti yang kita ketahui, fermentasi sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membuat suatu produk pangan tradisional, salah satunya adalah kue brem yang menjadi salah satu buah tangan yang bisa didapatkan jika berkunjung ke daerah Madiun dan Wonogiri.

Kue brem merupakan kue tradisional dengan bahan baku utama ketan hitam atau putih yang menggunakan proses fermentasi dengan bantuan ragi. Proses fermentasi pada kue brem terjadi ketika penghancuran pati yang terdapat pada ketan hitam dan ketan putih, menghasilkan gula yang lebih sederhana. Gula tersebut kemudian dibentuk menjadi alkohol yang kemudian berubah menjadi asam. Proses tersebut memanfaatkan Acetobacter dan Pediococcus. Zat kimia yang terbentuk dalam proses tersebut adalah asam piruvat dan asam laktat.

Tidak hanya sedap ketika dikonsumsi, tetapi brem juga mengandung banyak nutrisi. Setiap 100 gram kue brem, mengandung energi sebesar 249 kilokalori, protein 3.4 gram, karbohidrat 58 gram, lemak 0.4 gram, kalsium 196 miligram, fosfor 86 miligram, zat besi 2 miligram, dan vitamin B1 0.34 miligram.

Oleh karena itu, kue brem memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan kadar hormon, meningkatkan fungsi arteri darah, mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke, menghilangkan timbunan lemak, menghilangkan plak pada pembuluh darah, mengurangi kadar asam dalam darah, mencegah pembekuan darah, meningkatkan produksi dehydro epiandrosteron yang sangat baik untuk melancarkan peredaran darah, mengurangi kadar kolesterol jahat, meningkatkan kesehatan kulit, menurunkan risiko jerawat, dan mengurangi jerawat.

Meskipun mengandung banyak manfaat, brem mengandung alkohol sehingga tidak baik jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Cara pembuatan kue brem:

  • Cuci beras ketan hingga bersih lalu rendam sebentar.
  • Tiriskan beras ketan kemudian kukus selama kurang lebih 1 jam.
  • Ketan yang sudah dikukus kemudian ditambahkan ragi tape untuk proses fermentasi yang didiamkan selama 7 hari.
  • Ketan yang sudah difermentasi kemudian di pres untuk mendapatkan sarinya.
  • Sari ketan direbus dan diaduk hingga mengental, kemudian masukkan adonan ke dalam mesin pengaduk serta ditambahkan soda kue secukupnya.
  • Adonan yang sudah diaduk merata dicetak pada cetakan.
  • Brem dijemur dengan sinar matahari hingga kering.

Selain membuat brem dengan rasa original, kita dapat menginovasikan rasa dari brem. Dengan menambahkan rasa yang sedang tren, seperti rasa buah dan pewarna makanan, brem akan menarik minat konsumen anak muda. Perasa dan pewarna dapat ditambahkan pada saat sari ketan direbus dan diaduk hingga merata.

Jadi, bioteknologi merupakan ilmu yang sangat berguna bagi kita, siapa yang menyangka bahwa pembuatan kue tradisional sudah menerapkan ilmu bioteknologi, dan sangat mempermudah kita dalam memodifikasi suatu pangan. Kue brem merupakan salah satu kue tradisional yang memanfaatkan ilmu bioteknologi, yaitu fermentasi. Karena kue brem dibuat dari proses fermentasi, manfaat kue brem menjadi lebih beragam daripada manfaat dari ketan sendiri. Kue tradisional yang ada juga harus dilestarikan oleh kaum muda dengan cara melakukan inovasi agar terus dapat mengikuti tren tanpa menghilangkan kekhasan dari makanan tersebut.

Daftar Pustaka:

Suseno YD, Wibowo E. 2018. Peningkatan produktivitas produksi brem sebagai upaya untuk mengangkat potensi kabupaten wonogiri. WASANA NYATA. 2(2): 107-113.

Sutarno. 2016. Rekayasa genetic dan perkembangan bioteknologi di bidang peternakan. Proceeding Biology Education Conference. 13(1): 23-27.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun