Apakah kalian pernah mendengar istilah bioteknologi? Pasti pernah bukan? Rasanya bioteknologi sudah tidak asing lagi ditelinga kita karena pada pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) seringkali menyinggung kata tersebut.
Bioteknologi adalah ilmu biosains dan teknologi yang bertaut dengan penerapan praktis suatu makhluk hidup atau komponen subselulernya. Biasanya bioteknologi menggunakan bakteri, ragi, kapang, alga, sel hewan atau sel tumbuhan yang ditumbuhkan sebagai unsur berbagai proses industri.
Tahukah kamu? Bioteknologi sudah dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala dan menjadi salah satu ilmu yang mendukung peradaban manusia. Hal ini disebabkan bioteknologi biasanya dimanfaatkan untuk membuat suatu pangan. Salah satu contoh proses pembuatan pangan yang termasuk ke dalam ilmu bioteknologi adalah fermentasi.
tradisional, salah satunya adalah kue brem yang menjadi salah satu buah tangan yang bisa didapatkan jika berkunjung ke daerah Madiun dan Wonogiri.
Menurut KBBI, fermentasi adalah penguraian metabolik senyawa organik oleh mikroorganisme yang menghasilkan energi yang pada umumnya berlangsung dengan kondisi anaerobik dan dengan pembebasan gas. Seperti yang kita ketahui, fermentasi sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membuat suatu produk panganKue brem merupakan kue tradisional dengan bahan baku utama ketan hitam atau putih yang menggunakan proses fermentasi dengan bantuan ragi. Proses fermentasi pada kue brem terjadi ketika penghancuran pati yang terdapat pada ketan hitam dan ketan putih, menghasilkan gula yang lebih sederhana. Gula tersebut kemudian dibentuk menjadi alkohol yang kemudian berubah menjadi asam. Proses tersebut memanfaatkan Acetobacter dan Pediococcus. Zat kimia yang terbentuk dalam proses tersebut adalah asam piruvat dan asam laktat.
Tidak hanya sedap ketika dikonsumsi, tetapi brem juga mengandung banyak nutrisi. Setiap 100 gram kue brem, mengandung energi sebesar 249 kilokalori, protein 3.4 gram, karbohidrat 58 gram, lemak 0.4 gram, kalsium 196 miligram, fosfor 86 miligram, zat besi 2 miligram, dan vitamin B1 0.34 miligram.
Oleh karena itu, kue brem memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan kadar hormon, meningkatkan fungsi arteri darah, mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke, menghilangkan timbunan lemak, menghilangkan plak pada pembuluh darah, mengurangi kadar asam dalam darah, mencegah pembekuan darah, meningkatkan produksi dehydro epiandrosteron yang sangat baik untuk melancarkan peredaran darah, mengurangi kadar kolesterol jahat, meningkatkan kesehatan kulit, menurunkan risiko jerawat, dan mengurangi jerawat.
Meskipun mengandung banyak manfaat, brem mengandung alkohol sehingga tidak baik jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Cara pembuatan kue brem:
- Cuci beras ketan hingga bersih lalu rendam sebentar.
- Tiriskan beras ketan kemudian kukus selama kurang lebih 1 jam.
- Ketan yang sudah dikukus kemudian ditambahkan ragi tape untuk proses fermentasi yang didiamkan selama 7 hari.
- Ketan yang sudah difermentasi kemudian di pres untuk mendapatkan sarinya.
- Sari ketan direbus dan diaduk hingga mengental, kemudian masukkan adonan ke dalam mesin pengaduk serta ditambahkan soda kue secukupnya.
- Adonan yang sudah diaduk merata dicetak pada cetakan.
- Brem dijemur dengan sinar matahari hingga kering.
Selain membuat brem dengan rasa original, kita dapat menginovasikan rasa dari brem. Dengan menambahkan rasa yang sedang tren, seperti rasa buah dan pewarna makanan, brem akan menarik minat konsumen anak muda. Perasa dan pewarna dapat ditambahkan pada saat sari ketan direbus dan diaduk hingga merata.