Mohon tunggu...
JASON PRATAMA VINAR
JASON PRATAMA VINAR Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi; otomotif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hantu di Sekolah Lama

5 Agustus 2024   14:05 Diperbarui: 5 Agustus 2024   14:07 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota kecil yang terpencil, terdapat sebuah sekolah tua yang telah ditinggalkan selama bertahun-tahun. Namanya adalah SD Kayu. Banyak cerita mengerikan yang berkembang di sekitar sekolah tersebut, dan kebanyakan orang menghindarinya karena reputasinya sebagai tempat yang angker dan berhantu.

Tiga pelajar bernama Papau, Uwais, dan Arfa sangat penasaran dengan cerita-cerita tentang sekolah tersebut. Mereka memutuskan untuk memeriksanya sendiri pada malam Minggu. Tanpa memberi tahu orang tua mereka, mereka berencana menyelinap masuk ke gedung sekolah pada tengah malam.

Pada malam Minggu, ketiganya bertemu di depan gerbang sekolah yang tua dan menakutkan itu. Mereka membawa senter, kamera, dan peta sekolah yang mereka temukan di internet. Meskipun ketakutan, mereka merasa bersemangat untuk mengeksplorasi apa yang ada di dalam.

Saat mereka memasuki sekolah, suasana segera menjadi gelap dan menakutkan. Langkah mereka bergema di lorong-lorong kosong yang dipenuhi oleh bayangan-bayangan yang menyeramkan. Namun, mereka tidak menemukan apa pun yang mencurigakan hingga mereka mencapai lantai atas.

Di sana, mereka menemukan sebuah pintu yang tertutup rapat. Papau, yang paling penasaran, mencoba membukanya. Namun, pintu itu terkunci kuat. Uwais menyarankan untuk meninggalkan pintu itu saja, tetapi Arfa ingin mencari kunci di sekitar.

Saat Arfa berjalan menjauh, Papau dan Uwais mendengar suara aneh dari balik pintu tersebut. Suara itu terdengar seperti bisikan angin yang menyeramkan, membuat mereka merinding. Mereka mencoba memanggil Arfa, tetapi tidak ada jawaban.

Ketika mereka berdua berbalik untuk mencari Arfa, mereka melihat sesosok bayangan gelap yang mengintai dari balik sudut lorong. Tanpa berpikir panjang, mereka berlari menjauh, mencari tempat persembunyian.

Mereka berhasil bersembunyi di ruangan kecil yang tersembunyi di salah satu sudut sekolah. Mereka berdua diam seribu bahasa, menunggu dengan ketakutan. Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Takut dan terpojok, Papau dan Uwais mengunci pintu ruangan itu dan bersembunyi di bawah meja. Mereka merasa napas mereka tersangkut saat pintu itu digoyang-goyangkan dengan keras.

Namun, tiba-tiba, suara itu berhenti. Papau dan Uwais menunggu beberapa saat, tetapi tidak ada yang terjadi. Akhirnya, mereka memutuskan untuk keluar dari persembunyian mereka dan mencari tahu apa yang telah terjadi pada Arfa.

Namun, ketika mereka membuka pintu, mereka kaget dengan apa yang mereka temukan. Di depan mereka, terbaring Arfa dalam keadaan tidak bergerak, matanya terbelalak dan bibirnya berbusa. Di sekelilingnya, bayangan-bayangan gelap menyelimuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun