Perspektif sosiologi kebudayaan memandang beribadah dari rumah di masa pandemi sebagai hasil dari perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Pandemi telah memaksa masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan pembatasan sosial dan penutupan tempat ibadah, yang mengubah cara orang menjalankan praktik keagamaan. Berdasarkan perspektif ini, budaya beribadah dari rumah mencerminkan adaptasi sosial dalam menjaga kontinuitas kehidupan keagamaan di tengah perubahan lingkungan.
Menurut perspektif sosiologi kebudayaan, teknologi memainkan peran krusial dalam mengubah budaya beribadah. Penggunaan platform video konferensi dan media sosial memungkinkan umat beragama untuk tetap terhubung dan berpartisipasi dalam ibadah secara virtual (Pew Research Center, 2021). Hal ini menunjukkan bagaimana teknologi menjadi sarana komunikasi yang penting dalam mempertahankan kehidupan keagamaan dan menjaga solidaritas sosial di masa pandemi.
Perspektif sosiologi kebudayaan juga menyoroti perubahan dalam peran keluarga dan individu dalam beribadah. Ketika tempat ibadah ditutup, keluarga menjadi pusat ibadah yang lebih aktif dalam merayakan ritual keagamaan di rumah (Theos Think Tank, 2020). Praktik meditasi dan refleksi pribadi juga menjadi lebih penting, di mana individu mencari koneksi spiritual dan penenangan di dalam diri mereka sendiri (The University of Melbourne, 2020). Ini menggambarkan bagaimana peran dan tanggung jawab individu dalam menjaga kehidupan keagamaan dapat meningkat dalam situasi krisis seperti pandemi.
Daftar Pustaka
Pew Research Center. (2021). In US, familiarity with religious groups is associated with warmer feelings toward them. Diakses dari: https://www.pewresearch.org/fact-tank/2021/05/27/in-u-s-familiarity-with-religious-groups-is-associated-with-warmer-feelings-toward-them/
Theos Think Tank. (2020). Faith in the Pandemic: Church of England. Diakses dari: https://www.theosthinktank.co.uk/research/2020/05/14/faith-in-the-pandemic-church-of-england
The University of Melbourne. (2020). Keeping the Faith in Times of COVID-19. Diakses dari: https://pursuit.unimelb.edu.au/articles/keeping-the-faith-in-times-of-covid-19
The New York Times. (2020). Online Worship Is Here to Stay. Diakses dari: https://www.nytimes.com/2020/08/07/us/coronavirus-online-worship.html
World Vision. (2021). One Year Into the COVID-19 Pandemic: The Impact on Children. Diakses dari: https://www.wvi.org/publications/report/one-year-covid-19-pandemic-impact-children
The Guardian. (2020). How the Covid-19 pandemic has transformed faith in the UK. Diakses dari: https://www.theguardian.com/world/2020/dec/26/how-the-covid-19-pandemic-has-transformed-faith-in-the-uk
University of Wrzburg. (2021). Spiritual Well-being Increased During COVID-19 Pandemic. Diakses dari: https://www.uni-wuerzburg.de/en/news-and-events/news/detail/news/spiritual-well-being-increased-during-covid-19-pandemic/