Mohon tunggu...
Jason Alexander Harris
Jason Alexander Harris Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Film

Pentingnya Menghargai Sesama! Resensi Film Tanda Tanya

14 Maret 2022   21:43 Diperbarui: 14 Maret 2022   21:57 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Negara kita, Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman. Keberagaman yang ada pada negara kita berupa ragamnya ras, suku, agama, budaya, dan lain lain. Negara kita mengakui 6 agama, yaitu Katolik, Kristen, Buddha, Islam, Hindu, dan Konghucu. Pada film yang berjudul “Tanda Tanya” menceritakan tentang keberagaman agama di Indonesia yang bisa membawa dampak bagi kita.

Film berjudul “Tanda Tanya” ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Produser film ini adalah Celerina Judisari, dan Hanung Bramantyo. Film ini ditulis oleh Titien Wattimena. Film ini di tayang pada tanggal 7 April 2011, dan durasinya cukup lama, yaitu sekitar 1 jam dan 40 menit. Film ini dimainkan oleh beberapa bintang bintang terkenal di Indonesia, seperti Revalina S. Temat, Reza Rahadian, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, dan Hengky Solaiman. 

Film ini menceritakan tentang masalah adanya keberagaman agama, sehingga film ini kesulitan mendapatkan dana. Pada akhirnya film ini akhirnya dibantu oleh Mahaka Pictures. Film ini diberikan modal sebesar Rp 5.000.000.000,00. Setelah mendapatkan modal, film ini baru syuting pada tanggal 5 Januari 2011 di Semarang. 

Film ini menceritakan tentang 3 keluarga yang memiliki ceritanya masing masing, dan kepercayaannya masing masing. Ketiga keluarga yang diceritakan adalah keluarga Rika, keluarga Tan Kat Sun, dan keluarga Soleh. Keluarga mereka mengalami banyak rintangan dalam kehidupannya di pasar baru. 

Keluarga Rika terdiri atas Rika(beragama Katolik), dan anaknya yang bernama Abi (beragama Islam). Keluarga Tan Kat Sun terisi oleh Tan Kat Sun, Hendra, dan ibu Hendra. Keluarga ini mempunyai restoran. Keluarga terakhir yang diceritakan adalah keluarga Soleh, yang terdiri atas Soleh, Menuk(istri Soleh), dan anak mereka. Menuk adalah pekerja restoran.

Pada cerita keluarga Rika, menceritakan tentang seorang istri bernama Rika yang bercerai dengan suaminya. Rika juga berpindah agama dari Islam ke Katolik. Banyak orang menggosip tentang Rika, akan tetapi itu tidak terlalu mengguncang Rika. Pada kisahnya juga diceritakan Surya. 

Surya merupakan seorang aktor yang hanya berperan sebagai penjahat/figuran. Suatu hari, Surya dikeluarkan dari kos tempat tinggalnya karena belum membayar selama beberapa bulan. Saat hari Paskah, Rika mengajak Surya untuk berperan menjadi tokoh Yesus. Awalnya Surya tidak yakin karena takut dibicarakan oleh banyak orang. Akan tetapi, Surya menjadi yakin bahwa dirinya tidak akan berpindah agama dan mengambil peran tersebut. 

Keluarga Manuk, yang terdiri atas Manuk, Soleh, dan anak mereka. Manuk merupakan pekerja di restoran milik keluarga Tan Kat Sun. Suatu hari, Manuk mengalami konflik dengan suaminya yang hampir membuat mereka bercerai. Konflik ini adalah dengan anak Tan Kat Sun yaitu Hendra dengan Soleh. Hendra dan Manuk dulu pernah merupakan pasangan. Akan tetapi sekarang Manuk bersama Soleh. 

Ini membuat mereka sering berantem. Suatu hari, Soleh yang tidak memiliki pekerjaan mendapatkan pekerjaan untuk menjadi penjaga gereja. Suatu ketika ada hal yang terjadi di gereja. Kamu bisa mengetahui lebih lengkap lagi dengan menonton filmnya.

Kelebihan dari film ini adalah pesan yang ingin disampaikan dari film ini. Film ini telah menunjukan kita tentang pentingnya menghargai sesama manusia. Film ini mengajak kita untuk menghargai sesama walaupun adanya perbedaan budaya, kepercayaan, dan lain lain. Ini bisa dilihat dari ayat ayat yang ditunjukan, yaitu "Allah tidak melarang kamu berbuat adil kepada orang kafir yang tidak memusuhimu" (Quran Surat Al-Mumtahanah Ayat 8), "Kasihi sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri" (Matius 22: 36-40), dan "Cinta sejati tidak pilih kasih, tak bersyarat, tak melekat, dan selalu ingin berbagi kepada sesama" (Buddhist). Selain itu, alur dari film ini adalah alur maju sehingga mudah untuk dipahami.

Kekurangan dari film ini adalah kata kata kasar yang digunakan pada film. Kata kata kasar tersebut tidak diberikan sensor sehingga bisa menyinggung beberapa penonton. Kita bisa menemukan kata kata tersebut pada awal awal film. Selain itu, resolusi film yang kurang bagus karena merupakan film buatan tahun 2011. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun