Mohon tunggu...
Jason Kartasasmita
Jason Kartasasmita Mohon Tunggu... Lainnya - Pengembara Asa

Seorang pencinta kehidupan, penjelajah rasa, dan makna, yang haus akan bahasa, pertemuan, nada, dan cakrawala baru. Terus bergerak, merangkai kisah, dan menelusuri dunia dengan perspektif awan yang bergelora demi memburu asa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Perjalanan Inspiratif Melintasi Jerman: dari Bahasa hingga Budaya

20 Agustus 2023   14:36 Diperbarui: 21 Agustus 2023   21:44 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Universitas Bonn Saat Senja (dokpub/Jason)

Namun demikian, seperti palet warna yang beragam, setiap orang memiliki selera uniknya sendiri. Bagi saya, Munich mungkin bukanlah kota idaman, sangat sibuk dan penuh dengan hiruk pikuk. 

Namun demikian, saya sungguh menikmati satu hari perjalanan ke Zugspitze, yaitu puncak tertinggi di Jerman yang terletak di Pegunungan Alpen, yang dapat ditempuh dengan transportasi darat sekitar 1,5 hingga 2,5 jam.

Keunikan utamanya adalah pemandangan spektakuler yang meliputi empat negara, yaitu Jerman, Austria, Italia, dan Swiss. Selain itu, di puncak terdapat restoran, platform observasi, dan area ski, menjadikannya destinasi yang menarik sepanjang tahun bagi para pendaki, pengunjung, dan pecinta alam.

Pada dasarnya alam di Jerman sungguh indah, namun pemandangan di Zugspitze dimana kami masih bisa menemukan es di tengah musim panas sungguh menakjubkan.

 Saya, Keindahan Zugspitze, dan Teman - Teman PAD (dokpub/Jason)
 Saya, Keindahan Zugspitze, dan Teman - Teman PAD (dokpub/Jason)

Selepas dari Munich, perjalanan PAD saya pun berakhir di kota Berlin. Berlin adalah ibu kota Jerman yang kaya akan sejarah dan budaya. Kota ini terkenal dengan keragaman seni, arsitektur modern, dan suasana kreatif yang hidup. Salah satu landmark khas kota Berlin adalah Brandenburger Tor, sebuah gerbang bersejarah yang menjadi simbol reunifikasi Jerman dan perdamaian.

Terkait Tembok Berlin, saya mendapatkan banyak kisah menarik dari teman-teman native Jerman. Bagaimana Tembok Berlin tersebut pernah membagi kota Berlin menjadi Timur dan Barat selama hampir tiga dekade.

Namun untungnya, tembok ini berhasil dirobohkan pada tahun 1989 sehingga mengakhiri pemisahan fisik dan ideologis serta menyatukan kembali keluarga dan teman-teman yang terpisah.

Bagi orang Jerman, penghapusan Tembok Berlin mewakili simbol kesatuan dan harapan baru dan menandai akhir dari masa pembagian dan awal era bersatu yang lebih cerah.

Di Berlin, saya mengunjungi berbagai museum dan salah satu yang paling berkesan adalah ketika saya dan teman-teman diminta untuk membuat suatu karya yang bernafaskan inklusivitas dan semangat anti kolonialisme. Karya kami pun kemudian dipajang di museum. Jika mengunjungi Berlin, siapa tahu Anda menemukannya.

Karya Kelompok mengenai Inklusivitas dan Anti Kolonialisme (dokpub/Jason)
Karya Kelompok mengenai Inklusivitas dan Anti Kolonialisme (dokpub/Jason)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun