Mohon tunggu...
Jasmine ZahraAyudita
Jasmine ZahraAyudita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Electrical Engineering Student

Interested in Clean Energy and Renewable Energy

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tertarik Pasang PLTS Atap? Yuk Perhatikan Aspek Teknis Berikut

26 Februari 2022   21:30 Diperbarui: 26 Februari 2022   21:31 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemerintah telah mensahkan insentif PLTS Atap yang didasari kerja sama antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta United Nations Development Programme (UNDP). Insentif tersebut diberikan kepada pelaku usaha dan pengguna listrik rumah tangga dengan syarat tidak melakukan pemasangan yang dibiayai oleh APBN atau APBD.  

Dengan hibah ini pemerintah berharap pelanggan PLTS Atap semakin banyak sehingga transisi energi semakin cepat terlaksana. Bagaimana, tertarik bukan untuk mendapat hibah PLTS Atap? Bagi yang berminat untuk pasang PLTS Atap, hibah bisa didapat dalam bentuk voucher melalui laman www.isurya.mitre3.id

Cara Kerja PLTS

Pada dasarnya, prinsip PLTS adalah merubah energi matahari menjadi listrik atau yang disebut juga dengan prinsip fotovoltaik. Lebih jelasnya, modul surya yang terbuat dari silikon merupakan susunan dari beberapa sel surya. Semakin banyak sel surya semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan. 

Sel surya tersebut dilapisi dengan bahan semikonduktor sehingga terdapat kutub negatif yang terdiri dari kumpulan muatan negatif dan kutub positif. Dalam sinar matahari terdapat foton yang merupakan sebuah partikel. Ketika foton dalam jumlah yang cukup mengenai sel surya tersebut, maka muatan negatif atau yang disebut elektron akan bergerak menjauhi daerah negatif, kemudian akan terbentuk hole yang menjauhi daerah postitif. Pergerakan inilah yang menghasilkan aliran listrik.

Kondisi sinar matahari

Dalam panel surya ada istilah yang bernama watt peak yaitu jumlah daya yang dapat diserap oleh panel surya ketika kondisi matahari sedang berada pada puncaknya. panel surya memiliki jumlah watt peak yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan. 

Di Indonesia sendiri, jumlah jam dimana kondisi radiasi matahari berada pada puncaknya atau biasa disebut  peak sun hour berkisar antara 3-4 jam dalam sehari. Lho kan matahari bersinar dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore, mengapa peak sun hour nya bukan 12 jam? 

Alasannya karena dalam 12 jam tersebut radiasi matahari berbeda setiap waktunya. Panel surya akan menyerap daya secara maksimal ketika posisi matahari tegak lurus dengan panel surya tersebut, atau bisa disebut berada pada puncaknya. 

Hal tersebutlah yang diartikan sebagai peak sun hour. Apabila pagi hari atau sore hari, panel surya tidak akan menyerap sinar matahari secara efektif dikarenakan posisi matahari yang berubah-ubah. Oleh karena itu, apabila dikonversikan, maka kira-kira dalam sehari jumlah peak sun hours berkisar antara 3-4 jam.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum memasang PLTS agar mendapatkan performa yang maksimal, yaitu

  • Efek Shading

Shading (bayangan) terjadi apabila disekitar panel surya terdapat objek yang terkena sinar matahari dan bayangannya menutupi sebagian atau seluruh permukaan panel surya. Oleh karena itu, jangan memasang panel surya ditempat yang sering terkena shading karena akan berpengaruh besar dalam daya keluaran dari panel surya tersebut. Untuk analisis shading sendiri biasanya dilakukan ketika pagi atau sore hari.  

  • Debu dan kotoran

Jika tadi berbicara mengenai shading, Mari berbicara mengenai efek soiling. Efek soiling dapat terjadi ketika adanya objek yang menghalangi panel surya. Daya keluaran panel surya akan menurun sebanyak lebih dari setengahnya apabila terkena bayangan sebanyak 25%. Wah jadi debu dan kotoran sangat berpengaruh. 

Oleh karena itu, biasanya panel surya tidak akan dipasang mendatar, namun agak miring. Umumnya di Indonesia kisaran 80 atau juga bisa mengikuti kemiringan atap rumah. Tujuannya adalah agar panel surya tersebut dapat melakukan self cleaning atau natural cleaning. Debu, kotoran hewan, daun, dan objek lainnya mungkin tidak akan menumpuk di atas panel surya tersebut. Dengan begitu, biaya pemeliharaan akan berkurang.

  • Albedo

Albedo merupakan pantulan sinar matahari dari permukaan. Albedo bisa menambah daya keluaran panel surya lho. Panel surya bertipe bifacial atau panel surya yang dapat menyerap panas matahari dari bagian atas maupun bawah bisa menambah daya keluaran sebesar kurang lebih 5%. 

Namun, hal itu juga tergantung pada objek permukaan sendiri. Semakin cerah warnanya maka cahaya yang dipantulkan semakin banyak, dan semakin gelap maka cahaya yang dipantulkan semakin sedikit karena telah diserap.

  • Komponen PLTS

Seperti dalam aspek lain, komponen atau “bahan penyusuh” juga berpengaruh. Jangan membeli komponen murah, dalam artian kualitasnya yang murah. Saat ini komponen PLTS sudah banyak dipasaran dengan harga yang bermacam macam. Melakukan riset komponen sangat penting untuk menghitung keuntungan jangka panjang. Dari mulai panel surya, inverter, kabel, dan lain-lain.

Namun, tidak perlu khawatir dan overthinking apabila tertarik untuk memasang PLTS Atap. Serahkan saja pada ahlinya. karena aspek-aspek teknis tersebut akan diperhitungkan oleh mereka dan nantinya akan dikomunikasikan kepada pelanggan. Saat ini, sudah banyak perusahaan PLTS yang bekerja sama dengan pemerintah. Jadi sudah siapkah pasang PLTS Atap?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun