4. Naga dan Burung Phoenix
Jika yin merupakan penyeimbang dari yang, maka burung phoenix adalah penyeimbang dari naga. Ornamen naga dan burung phoenix biasanya dibordir pada pakaian calon mempelai. Naga merepresentasikan kekuatan dan kehormatan dari calon mempelai pria, sedangkan burung phoenix merepresentasikan keanggunan dan kesetiaan calon mempelai wanita.
5. Bunga Lili, Anggrek, Peony, dan Lotus
Sama seperti tradisi lainnya, bunga merupakan elemen dekorasi penting dalam rangkaian pernikahan. Dalam kebudayan Tionghoa, bunga berwarna putih dianggap sebagai simbol kematian. Maka dari itu, bunga berwarna putih dilarang digunakan sebagai dekorasi Sangjit, kecuali mawar putih yang diikat dengan pita merah. Umumnya, bunga lili, anggrek, peony, dan lotus menjadi bunga yang sesuai untuk menghiasi perayaan Sangjit. Keempat bunga itu merepresentasikan harapan yang berbeda-beda.
a. Bunga lili
Pelafalan bunga lili (baihe) sama seperti pribahasa kuno Tiongkok, "Bainian hao he" yang berarti persatuan selama seratus tahun. Dengan dipasangnya bunga lili, diharapkan pasangan yang melakukan sangjit akan menjadi pasangan yang abadi dan tidak terpisahkan.
b. Bunga anggrek
Konfusius pernah berkata, "Bunga anggrek tumbuh disaat yang lain tidak dapat tumbuh." Hal ini menunjukkan kekuatan bunga anggrek untuk dapat mekar dengan indah di tengah keadaan yang sulit sekalipun. Maka dari itu, bunga anggrek menyimbolkan cinta dan kesuburan.
c. Bunga peony
Bentuk bunga peony yang padat dan mewah saat mekar menyimbolkan kekayaan dan kebahagiaan dalam pernikahan. Dalam bahasa Mandarin, bunga peony disebut "mudan" yang berarti bunga yang tercantik.
d. Bunga lotus
Bunga lotus merupakan salah satu bunga yang sangat penting dalam kebudayaan Tionghoa. Walaupun akar dan batangnya berada di dalam lumpur, bunga lotus tetap tumbuh dengan indah menghadap matahari tanpa ternodai oleh lumpur. Maka dari itu, bunga lotus merepresentasikan kemurnian dan kebijaksanaan dalam kehidupan pernikahan yang tidak selamanya manis.Â
6. Simpul Tiongkok
Simpul Tiongkok (Chinese knot) adalah bentuk seni tradisional Tiongkok yang dibuat dari tali panjang yang ditenun atau dianyam untuk mengekspresikan berbagai hal pada zaman Dinasti Tang. Dalam Bahasa Mandarin, simpul atau ikatan disebut "jie". Berbagai kata yang berhubungan dengan pernikahan diawali maupun diakhiri oleh "jie" sehingga dalam rangkaian pernikahan, dengan adanya Simpul Tiongkok diharapkan pasangan yang akan menikah dapat terus bersatu (jiehe), harmonis (tuanjie) dan memiliki keturunan (jieguo).
7. Koi