[caption id="attachment_290998" align="aligncenter" width="565" caption="Ilustrasi/Admin (Tribunnews.com)"][/caption]
.
.
Sembarang kumakan
Segala kutelan
Tak silap mata pada sajian
Gelojohku, aduhai mana tahan
Inikah lapar atau bulimia nervosaku bubar jalan?
.
.
Masihku tak erti bila setitik noktah
In vivo embrio beralias nuftah
Tengah bersemayam
Melekat erat di dinding tebal tak bersemen-batu
Pada sebuah gua purba di situs perawan
.
.
Hilal bergeser purnama
Begitu seterusnya
Dan gerakmu kian sesuka hati
Peduli apa walau singgasanamu tak lebih puluhan jari
Itupun masih harus berbagi
Dengan tali temali
Penyatu antaramu denganku
Pun kedai tunggal sumbermu menyesap nutrisi
.
.
Oi, rehatlah sekejap
Polahmu buatku terus mengaduh
.
.
Tetapi sendratarimu tak jua henti
Seblak sampur ke bawah, dan urineku tumpah
Trecek kanan kiri, sebabkan prolapse uteri
Tak tahukah bila itu rasanya luar biasa nyeri
Ulap ke atas, nafasku pun tinggallah seutas
Nimang-nimang, buah dadaku langsung mengejang
Ngurai rikma, duh biyung rasane sangsaya lara
.
.
Oi, mari turun main sesaat
Biar pejam mataku terasa jenak
.
.
Belum cukupkah buatku terkapar
Hitungan bulan terburai sadar
Hanya keluh
Banjir peluh
Adah-aduh, adah-aduh, adah-aduh
Sebabkan hantu-hantu rumah jenuh
.
.
Dan dari segala kegaduhan maha-derita itu
Akan sanggupkah ku
Campakkan mu
Dalam kardus mi instan rasa ayam barbekyu
Mungkin selokan bau
Atau depan pintu panti piatu
Emper masjid Al Wahyu ?
…
…
Sembarang kumakan
Segala kutelan
Tak silap mata pada sajian
Gelojohku, aduhai mana tahan
Busung lapar atau bulimia nervosaku bubar jalan??
.
.
Bukan!
Semua karena belia tanpa iman
Kokang diperkencang
Dikatakan mengekang
Lalu ketika bibir ranum
Terkulum si ahli nujum
Alih-alih ku merenung
Eh, justru mengaum??
Mengambang rayu iblis jahanam
Yang tenar, mungkin kaya, tapi jelas tampan menawan
Di mata mudaku yang kedanan
Gandrung kasmaran
.
.
Sembarang kumakan
Segala kutelan
Tak silap mata pada obat-obatan
Gelojohku, aduhai mana tahan
Semua agar dirimu tak kelihatan
Eksismu mboten konangan
Riwayatmu sekian
.
.
Sialan!
Sembarang kumakan
Segala kutelan
Tapi muaraku kian ndut tak keruan
Biar tlah kusembunyikan
Tersaru dibalik baju rumahan
Daster yang kedombrangan
Ujudku tetap busung lapar beneran
[-]
Note: Seblak sampur, ulap, trecek, ngurai rikma, nimang-nimang adalah nama gerakan tarian jawa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H