Kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan. Dalam menjaga kualitas kesehatan, tubuh memerlukan sistem imunitas yang bisa ditingkatkan melalui aktivitas fisik dan rutin mengkonsumsi suplemen yang memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh, seperti senyawa fitokimia flavonoid, polifenol, steroid, dan terpenoid serta memiliki potensi sebagai antioksidan (Kajian Minuman Tradisional Wedang Uwuh Dalam Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Di DIY, 2022). Kandungan tersebut bisa didapatkan dengan mengonsumsi wedang uwuh sebagai opsi pengobatan alternatif yang relatif lebih murah dan lebih mudah didapatkan daripada suplemen dan obat konvensional. Wedang uwuh daerah asalnya, yaitu wilayah Yogyakarta, khususnya daerah Imogiri, Bantul. Minuman tradisional terbuat dari bahan-bahan lokal. Kondisi geografis tergambarkan bahwa Imogiri kaya akan rempah-rempah. Ini menunjukkan bahwa minuman tradisional merepresentasikan karakteristik dari daerah tersebut (Yudhistira, 2022 dalam Setyowati dkk., 2023). Oleh karena itu, wedang uwuh bukan hanya sekedar minuman biasa, tetapi adalah budaya dan identitas dari Bantul.Â
 Dahulu, sejarah asalnya dimulai pada zaman kerajaan Mataram, ketika Sultan Agung Raja Mataram kala itu menetapkan daerah Bukit Merak Imogiri (Bantul) sebagai lokasi pemakaman keluarga raja. Sultan Agung meminta dibuatkan wedang secang oleh pengawalnya ketika bermeditasi. Akan tetapi, daun-daun yang berterbangan malam itu bercampur dengan wedang secang dan diminum oleh Sultan Agung untuk menghangatkan tubuh. Dari sini, wedang uwuh pun menjadi minuman penyambut tamu di kerajaan Islam Mataram dahulu dan dinamai wedang Sultan Agung (Setyowati dkk., 2023). Seiring berjalannya waktu, namanya berkembang dan dikenal sebagai wedang uwuh yang berarti "minuman sampah" karena berbagai campuran dari bahannya terlihat seperti sampah ketika dimasak. Kemudian, pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono IX, minuman ini mulai dikenalkan pada masyarakat secara luas (Setyowati dkk., 2023). Wedang uwuh, sebagai minuman penghangat tubuh tradisional banyak digunakan masyarakat secara turun-temurun sebagai warisan budaya untuk menjaga kesehatan tubuh.Â
 Pembuatan wedang uwuh berbasis tradisional mengandalkan resep dan teknik pembuatan khusus milik keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi. Minuman ini juga tidak terlepas dari warna merah terang yang terkesan sangat menarik dipandang dan segar ketika diminum (Setyowati dkk., 2023). Di samping itu, dalam budaya setempat, tradisi minum wedang uwuh (minuman tradisional) mengandung nilai tersendiri. Tradisi ini dipercayai sebagai bentuk implementasi nilai positif upaya masyarakat untuk menjaga kesehatan (Setyowati dkk., 2023). Masyarakat mempercayai bahwa wedang uwuh paling cocok diminum dalam keadaan hangat ketika cuaca dingin. Dari awal mula sampai sekarang ini telah dibuktikan bahwa wedang uwuh benar-benar praktikal untuk menghangatkan tubuh. Mekanisme kerja wedang uwuh yang dipercaya masyarakat ampuh dilihat melalui indikator terproduksinya sejumlah keringat sehingga tubuh terasa lebih rileks dan nyaman (Setyowati dkk., 2023).Â
Pengimplementasiannya dalam masyarakat seringkali dijumpai wedang uwuh menjadi solusi ketika tubuh terasa kurang enak atau merasa masuk angin. Karena khasiat wedang uwuh sekarang ini sudah mulai diketahui masyarakat, masyarakat mulai menyebarkan secara langsung pengalaman dan pengetahuan mereka kepada orang lain. Wedang uwuh mulai naik daun diminum terutama pada Covid-19 (Setyatrisila, 2022). Pada saat pandemi Covid-19, masyarakat memiliki kesulitan untuk bergerak atau mobilisasi dikarenakan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Selain itu, pemerintah juga melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk membatasi kegiatan masyarakat terutama untuk mengurangi kerumunan. Hal ini berdampak pada penurunan imunitas masyarakat, oleh karena itu kebutuhan dan permintaan tanaman obat, seperti empon-empon, wedang jahe, serta wedang uwuh mengalami peningkatan. Minuman ini dapat dijumpai di beberapa tempat dari mulai warung-warung kecil di pinggir jalan (angkringan), supermarket, sampai ke tempat yang terkenal di DIY. Bahkan, jika menginginkan keautentikan dari wedang uwuh yang asli, maka diperlukan pengumpulan daun, ranting, dan bunga dari pemakaman di Imogiri menurut abdi dalem, pengurus keraton (Setyowati dkk., 2023).Â
Wedang uwuh merupakan minuman tradisional yang telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Antioksidan ini mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan spesies oksigen reaktif, mampu menghambat penyakit degeneratif serta mampu menghambat peroksidasi lipid pada makanan. Antioksidan sangat berperan penting dalam menjaga dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat radikal bebas. Radikal bebas dihasilkan dalam tubuh dari berbagai proses zat gizi dimana dalam jumlah yang cukup, radikal bebas diperlukan untuk memerangi infeksi virus dan bakteri, tetapi jika jumlahnya berlebih, akan menyebabkan perubahan pada zat gizi yang mendorong timbulnya penyakit. Banyak hal yang menyebabkan radikal bebas mudah masuk ke dalam tubuh salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat. Untuk efeknya terhadap tubuh kita adalah terjadi pencegahan terhadap kerusakan lebih lanjut pada sel-sel. Minuman kaya antioksidan telah dilaporkan memiliki peran penting dalam mengurangi resiko terjadinya obesitas serta dapat mengontrol kadar glukosa dalam darah. Antioksidan serta beberapa vitamin dan mineral lainnya, seperti vitamin C, vitamin E, vitamin A, selenium, zinc, cuprum, dan zat besi dapat meningkatkan fungsi sistem imun baik dalam innate immunity ataupun adaptive immunity (Fadlilah, 2023). Antioksidan dalam Wedang Uwuh berasal dari salah satu bahan bakunya yaitu Kayu Secang yang memiliki kandungan antioksidan yang kuat sehingga bisa menangkal radikal bebas.
Wedang uwuh memiliki manfaat yang dapat diperoleh jika kita mengonsumsi, diantaranya: menurunkan kolesterol, menghilangkan kelelahan tubuh, menyegarkan badan, meningkatkan kekebalan tubuh, melancarkan sirkulasi darah, menyembuhkan dan mencegah masuk angin, menghangatkan badan, mengatasi sakit gigi, mengobati perut kembung, mengatasi sakit kepala, dan mengatasi obesitas. Oleh karena itu, sebagai salah satu minuman tradisional, wedang uwuh dapat berperan penting dalam mengurangi obesitas dan dapat meningkatkan imunitas tubuh melalui kandungan antioksidan. Wedang Uwuh dibuat dengan bahan dasar rempah-rempah yang mengandung banyak senyawa fenolik dan flavonoid. Senyawa fenol merupakan salah satu antioksidan yang banyak dijumpai pada tanaman, termasuk dalam rempah-rempah.
Senyawa fenolik mempunyai kemampuan untuk mereduksi radikal bebas dan memiliki berbagai sifat fungsional seperti anti inflamasi, anti alergi, anti thrombosis, hepatoprotektif, antiviral, dan anti karsinogenik (Kusumowati et al, 2012 dalam Susilowati dan Suharyanto, 2017). Untuk menambah efektivitas dari wedang uwuh, dapat ditambahkan beberapa bahan rempah lain yang memiliki manfaat tak kalah penting dari bahan utamanya. Salah satu bahan yang ditambahkan yaitu kayu secang yang dikenal dapat memberikan efek untuk membantu menghangatkan tubuh. Menurut Rahmawati (2011), fungsionalitas beberapa bahan dalam wedang uwuh diantaranya yaitu untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya penyakit degeneratif, yaitu antioksidan, menurunkan kolesterol, dan anti kanker. Oleh karena itu, wedang uwuh dapat dijadikan sebagai alternatif suplemen berbahan herbal alami yang dapat membantu menjaga kondisi tubuh tetap sehat dan terawat. Dan semua bahan yang digunakan ini sangat berkhasiat dan menyehatkan tubuh.Â
Dari pengamatan yang pernah saya lakukan kepada responden saya yaitu pada mahasiswa terdapat sebanyak 93,3% dari 100% responden tidak merasakan adanya efek samping setelah mengkonsumsi wedang uwuh. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa masih ada responden yang melaporkan adanya efek samping dari minuman ini. Dan terdapat 1 orang memiliki alergi terhadap bahan dari wedang uwuh. Meskipun tidak banyak yang merasakan, tetapi bagi konsumen yang memiliki alergi, wedang uwuh tentu tidak aman untuk dikonsumsi setiap hari. Ada kontraindikasi wedang uwuh yang perlu diperhatikan bagi para konsumen. Tiga hal di antaranya adalah potensi memicu reaksi alergi dan memperburuk suatu kondisi penyakit oleh karena bahan-bahan yang terkandung dalam Wedang Uwuh. Oleh karena itu, perlu dikaji kembali bagi pemilik alergi terhadap komposisi wedang uwuh, penderita asam lambung (GERD) maupun pasien yang sedang sakit tenggorokan, untuk mengurangi penggunaan jahe yang menjadi salah satu bahan di dalam Wedang Uwuh (Efendi, S., 2018).
Selain itu imunitas tubuh merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap orang. Upaya peningkatan imunitas tubuh dapat dimulai dengan langkah yang sederhana, yakni dengan mengonsumsi wedang uwuh sebagai obat tradisional. Selain itu, dalam menjaga imunitas tubuh, kita juga dapat melakukannya dengan cara memperhatikan asupan makanan, pola tidur, serta olahraga rutin. Wedang uwuh, sebagai salah satu obat tradisional, memiliki berbagai kandungan yang dapat bermanfaat bagi tubuh, seperti antioksidan, vitamin C, vitamin E, vitamin A, zinc, cuprum, dan sebagainya. Oleh karena itu, proses produksi wedang uwuh dapat dikembangkan lagi lebih lanjut kedepannya. Serta salah satu bentuk upaya melestarikan budaya warisan leluhur Indonesia adalah dengan tetap menjaga warisan tersebut dan mempublikasikan kepada seluruh khalayak umum. Salah satunya adalah dengan melestarikan minuman tradisional yaitu wedang uwuh. Terdapatnya bahan-bahan berkhasiat dalam komposisi wedang uwuh telah terbukti bermanfaat bagi kesehatan. Jadi, minuman tradisional ini dapat dikonsumsi setiap hari bagi yang tidak mempunyai alergi agar imunitas tubuh tetap terjaga. Apalagi wedang uwuh juga mudah dibuat di rumah, jadi kamu tidak perlu khawatir soal kebersihan minuman yang kaya akan manfaatnya tersebut.
ReferensiÂ
1. Kajian Minuman Tradisional Wedang Uwuh Dalam Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional di DIY. (2022, April 9).
2. Setyowati, N., Mulyo, J. H., & Yudhistira, B. (2023). The hidden treasure of wedang uwuh, an ethnic traditional drink from Java, Indonesia: Its benefits and innovations. International Journal of Gastronomy and Food Science, 31, 100688.
3. Setyatrisila, K. J. (2022, 25 Maret). Menyeduh Wedang Uwuh, Menghangatkan Keindonesiaan. Jalur Rempah Kemdikbud.
4. Fadlilah, A. R., & Lestari, K. (2023). Review: Peran Antioksidan Dalam imunitas tubuh.Farmaka.
5. Susilowati, Suharyanto. (2017). Potensi Antioksidan dan Kadar Fenolik Total Fraksi Air dan Fraksi Etil Asetat Daun Kelor. Jurnal Permata Indonesia. 2(8):1-23.
6. Sayuti, N. A., Dewi, I. K., & Rusita, Y. D. (2018). Pengembangan formula wedang secang sebagai minuman kemasan rendah kalori. Interest: Jurnal Ilmu Kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H