Oleh: Febi Zifa Murti dan Jasmine Kamilatun Nuha
Dalam realita kehidupan, sibuk dan terburu-buru sudah menjadi kebiasaan kita. Karena hal tersebut seringkali kita menganggap remeh untuk tidur cukup, terutama ketika kita membawa kendaraan di jalan raya yang padat. Namun, tahukah Anda? Sebuah data menyebutkan 61% dari total kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kondisi pengemudi yang mengantuk saat berkendara atau dapat dibilang microsleep.
Dalam sekejap mata, kesibukan yang kita punya bisa berubah menjadi risiko serius bagi keselamatan. Microsleep, yang terjadi ketika otak memasuki fase tidur singkat meskipun mata tetap terbuka, telah menjadi penyebab utama insiden lalu lintas yang merenggut nyawa. Lalu, bagaimana microsleep terjadi, dan mengapa kita perlu membicarakannya lebih serius dalam konteks keamanan saat berkendara? Mari simak pembahasan berikut!
Yuk, kita kenalan lebih dekat dengan microsleep!Â
Microsleep diartikan sebagai kondisi ketika seseorang tertidur dalam waktu yang sangat singkat dan sangat cepat, sehingga seseorang yang mengalaminya terkadang tidak menyadari bahwa mereka telah tertidur. Microsleep dapat terjadi kapan dan dimana saja, salah satunya saat sedang mengemudi kendaraan. Terbayang bukan bagaimana risiko yang ditimbulkan ketika Anda tertidur sejenak saat berkendara?
Penyebab microsleep
Microsleep saat berkendara dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan pemahaman terhadap penyebabnya dapat membantu mengidentifikasi risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang sesuai. Berikut beberapa penyebab umum dari microsleep saat berkendara yang sering ditemukan:
Kurang tidur
Kurang tidur dapat mengurangi tingkat konsentrasi dan respons diri terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dapat membuat Anda lebih rentan terhadap kejadian microsleep, sebab tubuh dan otak memerlukan waktu istirahat yang cukup untuk menjaga konsentrasi selama berkendara.
Bekerja shift malam
Bekerja shift malam seringkali memerlukan penyesuaian rutin pola tidur. Ketidakstabilan ini dapat menyulitkan diri untuk menjaga konsistensi tidur sehingga meningkatkan risiko microsleep  saat berkendara.
Kelelahan
Saat merasa lelah, tubuh terkadang menjadi sulit untuk menahan dorongan tidur. Meskipun mata mungkin tetap terbuka, otak dapat mengalami tidur singkat seperti microsleep.
Menggunakan obat-obatan
Beberapa obat, terutama yang memiliki efek kuat dapat menyebabkan kantuk yang mendalam dan memicu microsleep, terutama jika obat diminum dalam dosis yang tinggi.
Pencegahan microsleep
Setelah membaca penyebab microsleep, hal yang paling utama untuk mencegah microsleep adalah Anda harus memahami dan mengenali tanda-tanda mengantuk saat mengemudi. Kemudian, Anda dapat melakukan langkah pencegahan lainnya sebagai berikut! Yuk, kita simak!Â
Utamakan jam tidur yang cukup
Jika Anda memiliki jam tidur yang cukup, tentunya akan meminimalisir terjadinya microsleep. Namun, terkadang terdapat beberapa orang yang memiliki gangguan tidur di malam hari, sehingga sulit mendapatkan waktu tidur yang cukup. Untuk mengatasi hal tersebut, cobalah Anda berkonsultasi dengan spesialis dan menjalani pengobatan untuk menghindari microsleep.Â
Lakukan power nap
Power nap lebih akrab dikenal dengan tidur siang kucing adalah tidur singkat selama 20-30 menit. Anda bisa melakukan power nap di saat istirahat untuk mengembalikan energi sebelum memulai kegiatan. Di samping itu, power nap juga bisa meningkatkan rasa waspada, mengurangi rasa kantuk, meningkatkan kreativitas dan produktivitas mengurangi stres serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Wah, banyak juga ya manfaatnya!
Mendengarkan radio atau musik
Dari studi penelitian yang dilakukan, mendengarkan musik dan berbicara dengan penumpang ketika mengemudi menjadi cara yang efektif untuk mencegah microsleep, lho! Kedua hal tersebut dapat membangunkan otak Anda dan menghilangkan rasa kantuk saat mengemudi. Namun, Anda harus tetap fokus ya! Â
Konsumsi kafein dalam jumlah sedangÂ
Konsumsi kafein dalam jumlah sedang dapat membantu meningkatkan kewaspadaan dalam waktu sementara, sehingga perlu ditunjang dengan pencegahan lainnya seperti yang telah dijelaskan. Konsumsi kafein tidak harus berbentuk secangkir kopi saja, melainkan Anda dapat mengonsumsi dalam bentuk permen yang mengandung 100 mg kafein.
Nah, sekarang sudah paham bukan betapa berbahayanya microsleep saat berkendara? Yuk, sekarang mari hindari microsleep untuk cegah kecelakaan!
Referensi:
Buckley, R. et al (2016) Attention lapses and behavioural microsleeps during tracking, psychomotor vigilance, and dual tasks. Consciousness and Cognition.
Dasgupta, R., (2021). Microsleep: Definition, risks, and more [online]. Medical and health information. [Viewed 12 December 2023]. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/microsleepÂ
Gershon, P., Shinar, D., Oron-Gilad, T., Parmet, Y., Ronen, A., (2011). Usage and perceived effectiveness of fatigue countermeasures for professional and nonprofessional drivers. Journal Accident Analysis and Prevention [online]. 3(11), 797--803. [Viewed 11 December 2023]. Available from: doi: 10.1016/j.aap.2010.10.027Â
Gleichmann, N., (2022). Microsleep: Why It Happens and How to Stop It | Mattress Advisor [online]. Mattress Advisor. [Viewed 12 December 2023]. Available from: https://www.mattressadvisor.com/microsleep/Â
Kaida, K., & Abe, T. (2018). Attentional lapses are reduced by repeated stimuli having own-name during a monotonous task. PloS one, 13(3), e0194065. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0194065Â
Khan, S. et al (2022). Perancangan Sistem Pendeteksi Microsleep Untuk Peringatan Kelelahan Pada Pengemudi Kendaraan. e-Proceeding of Engineering.
National Sleep Foundation, (2023). What is Microsleep? [online]. National Sleep Foundation. [Viewed 12 December 2023]. Available from: https://www.thensf.org/what-is-microsleep/Â
NIOSH, (2020). Module 11. Driving, Preventing Crashes | NIOSH | CDC [online]. Centers for Disease Control and Prevention. [Viewed 12 December 2023]. Available from: https://www.cdc.gov/niosh/work-hour-training-for-nurses/longhours/mod11/04.htmlÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H