Mohon tunggu...
Jasmine Farhan
Jasmine Farhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Al-Azhar Indonesia

Do The Best Let Allah Do The Rest

Selanjutnya

Tutup

Diary

Silaturahmi yang Memotivasi Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia

15 Juli 2023   09:01 Diperbarui: 22 September 2023   10:31 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa hari yang lalu tepatnya hari Rabu ,12 Juli 2023,diadakan acara silaturahmi mahasiswa Al-Azhar. Acara ini diperuntukkan bagi mahasiswa penerima beasiswa di Universitas Al-Azhar Indonesia.

Pada kesempatan hari itu sekitar 200 orang mahasiswa penerima beasiswa lintas jalur beasiswa, lintas Prodi dan lintas tahun angkatan menghadiri acara ini.

Acara silaturahmi ini dibuka oleh Bapak Dr. Faisal Hendra, Lc., M.A. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor III sekaligus Pembina Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA).

Selain beliau hadir juga Mas Fadli selaku ketua Sub Direktorat Kemahasiswaan Universitas Al-Azhar Indonesia.Dalam sambutannya Mas Fadli mengangkat tema pentingnya kuliah dan menuntut ilmu.

Bagi mahasiswa penerima beasiswa, kegiatan yang memotivasi seperti ini sangat dibutuhkan karena menjalani kegiatan kuliah ditambah dengan kewajiban mengikuti organisasi di kampus sambil harus menjaga pola belajar agar nilai tetap baik adalah tantangan yang cukup sulit.

Universitas Al-Azhar Indonesia bukan saja sebagai salah satu universitas swasta Islam terbaik di Jakarta tetapi juga universitas yang banyak memberikan Beasiswa bagi lulusan SMA.

Di Universitas Al-Azhar ada dua jenis beasiswa penuh yang bisa dipilih,yaitu :

1. Beasiswa korporat yang menggunakan Nilai raport dan atau memiliki prestasi.

2. Beasiswa Tahfidz yang diperuntukkan bagi yang sudah hafal Alquran minimal 7 juz.

Masih ada beberapa jalur beasiswa lain yang bisa diikuti untuk mendapatkan keringanan biaya kuliah.

Kepada para mahasiswa penerima beasiswa yang hadir siang hari itu, Mas Fadli menanyakan apa pentingnya kuliah. kita mengenal beberapa orang yang tidak menyelesaikan pendidikan mereka namun berhasil menjadi pengusaha sukses dunia dan menjadi kaya raya. kita sebut saja Steve Jobs.

Steve Jobs adalah salah satu pendiri perusahaan teknologi terkemuka, Apple Inc. Dia tidak lulus kuliah, dan memutuskan untuk berhenti kuliah setelah satu semester. Tetapi ia mampu menjadikan Apple menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Kemudian ada Mark Zuckerberg.

Mark Zuckerberg adalah pendiri dan CEO Facebook, jejaring sosial terbesar di dunia. Dia meninggalkan Universitas Harvard dan berhasil menjadi salah satu pengusaha paling sukses dan berpengaruh di dunia.

Selanjutnya adalah Ingvar Kamprad.

Ingvar Kamprad adalah pendiri IKEA, salah satu perusahaan eceran furnitur terbesar di dunia. Kamprad keluar dari sekolah pada usia 17 tahun . Namun, ia berhasil membangun IKEA menjadi merek yang sangat sukses dan inovatif.

The last but not the least adalah Roman Abramovich.

Roman Abramovich adalah pengusaha dan politikus asal Rusia yang dikenal sebagai pemilik klub sepak bola Chelsea FC. Dia tidak memiliki gelar universitas. Abramovich juga salah satu pengusaha terkaya di dunia di bidang minyak dan aluminium.

Sedangkan di Indonesia kita kenal Chairul Tanjung dan Ciputra.

 Chairul Tanjung adalah pengusaha sukses di Indonesia dan pendiri CT Corp.

 Ciputra adalah pengusaha sukses di Indonesia dan salah satu sosok terkemuka dalam industri properti.

Meskipun mereka tidak menyelesaikan pendidikan tinggi, pengusaha-pengusaha ini telah membuktikan bahwa kerja keras, keterampilan, dan kegigihan dapat membawa kesuksesan dalam dunia bisnis.

Keberhasilan pengusaha -pengusaha yang disebutkan di atas memang didapat tanpa melalui pendidikan formal yakni bangku sekolah dan kuliah, namun seperti kata Mahatma gandhi bahwa “Belajar adalah proses seumur hidup, bukan hanya sesuatu yang dilakukan di dalam ruang kelas." – (Mahatma Gandhi).

Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Ingvar Kamprad, Roman Abramovich, maupun Chairul Tanjung juga Ciputra, mereka hanya sebagian kecil dari orang -orang yang berhasil walaupun tidak memiliki pendidikan formal.

Dalam kenyataannya lebih banyak lagi jumlah orang -orang yang akhirnya meraih kesuksesan sebagai buah keberhasilan mereka menempuh pendidikan formal yang tinggi.

Terlepas dari tujuan orang dalam menuntut ilmu, dan apakah orang dengan pendidikan formal yang tinggi dapat menjamin kesuksesan, pada hakikatnya menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim sebagaimana sabda Rasulullah :

"Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim. Ilmu merupakan jalan menuju kesuksesan di dunia dan akhirat." - Nabi Muhammad SAW.

Kesimpulannya adalah menyelesaikan kuliah atau tidak, menjadi sukses ataupun tidak, semua itu sangat dipengaruhi oleh kerja keras dan usaha masing-masing. Tetapi, perlu diingat bahwa : "Setiap pengetahuan baru adalah investasi untuk masa depan kita sendiri." - Benjamin Franklin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun