Porter menjelaskan tentang konsep strategi generik, yang merupakan strategi perusahaan untuk mengungguli pesaing dalam industri sejenis. Porter mengidentifikasi tiga prinsip strategi generik, yaitu Diferensiasi, Low Cost Leadership, dan Focus (Porter, 2001).
Strategi diferensiasi melibatkan pembangunan persepsi pasar yang membedakan produk atau jasa perusahaan dari pesaing. Perusahaan berupaya menciptakan keunggulan yang unik dan menonjol dalam produk atau jasa mereka sehingga konsumen bersedia membayar harga yang lebih tinggi. Fokus utama adalah menciptakan nilai tambah dan menciptakan kesan bahwa produk atau jasa perusahaan lebih baik atau berbeda daripada yang ditawarkan oleh pesaing.
Strategi low-cost leadership melibatkan penekanan pada harga jual yang rendah untuk mengurangi biaya produksi, promosi, dan riset. Perusahaan berusaha menjadi pemimpin dalam hal biaya produksi yang lebih efisien daripada pesaing. Mereka mungkin memilih untuk meniru produk pesaing jika itu dapat membantu mereka mencapai biaya produksi yang lebih rendah. Dalam strategi ini, perusahaan berusaha mencapai keunggulan kompetitif melalui biaya yang lebih rendah, sehingga dapat menarik pelanggan dengan harga yang lebih murah.
Strategi focus melibatkan konsentrasi perusahaan pada segmen pasar tertentu untuk menghindari pesaing secara langsung. Perusahaan memilih untuk fokus pada segmen pasar yang terbatas, seperti wilayah geografis tertentu, kelompok konsumen khusus, atau produk spesifik. Dengan memfokuskan upaya mereka pada segmen pasar yang terbatas, perusahaan berharap dapat memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan secara lebih baik, serta menyediakan produk atau jasa yang lebih cocok untuk segmen tersebut.
Secara keseluruhan, Porter's Five Generic Strategies adalah kerangka konseptual yang membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi mereka untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam industri yang kompetitif (Syahril & Bachtiar. 2016). Telah dijelaskan tiga strategi generik yang dapat digunakan perusahaan: diferensiasi, kepemimpinan biaya menyeluruh, dan fokus. Perusahaan dapat memilih salah satu atau menggabungkan strategi ini sesuai dengan karakteristik dan tujuan bisnis mereka (Ali &Anwar, 2021)..
Dalam ide bisnis sabun Ecobubble, kita dapat mengadopsi kerangka kerja Porter's Five Generic Strategies untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam industri ini. Berikut adalah cara menggabungkan elemen what (apa), why (mengapa), dan how (bagaimana) dengan strategi-strategi generik Porter:
- What (Apa): Menyediakan sabun Ecobubble yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi.
- Why (Mengapa): Menanggapi kebutuhan dan kepedulian konsumen terhadap lingkungan, serta permintaan yang semakin meningkat untuk produk yang aman digunakan dan berdampak positif pada lingkungan.
- How (Bagaimana):
Untuk ide bisnis sabun Ecobubble, berikut adalah strategi bersaing generik Porter yang dapat digunakan:
1. Strategi Diferensiasi:
- Inovasi Produk: Fokus pada pengembangan sabun Ecobubble dengan formulasi unik dan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. Misalnya, menggunakan bahan-bahan organik, bahan daur ulang, atau mengintegrasikan teknologi baru untuk menciptakan efek pembersihan yang lebih baik.
- Kualitas Unggul: Menawarkan sabun dengan kualitas tinggi yang memberikan hasil yang optimal dalam membersihkan dan merawat kulit. Memastikan bahwa sabun Ecobubble yang diproduksi memiliki standar kualitas yang lebih tinggi dibandingkan pesaing.
- Pencitraan yang Unik: Membangun citra merek yang kuat dan membedakan diri dari pesaing dengan fokus pada kepedulian terhadap lingkungan. Menekankan nilai-nilai kesadaran lingkungan, keberlanjutan, dan kepedulian sosial dalam kampanye pemasaran dan promosi.
- Pelayanan yang Unggul: Memberikan pelayanan pelanggan yang unggul, termasuk respons yang cepat terhadap pertanyaan atau masalah pelanggan. Membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan menawarkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Meningkatkan Nilai Produk dan Layanan: Terus meningkatkan formulasi sabun Ecobubble untuk menghadirkan manfaat tambahan bagi pelanggan. Misalnya, menambahkan bahan-bahan yang memberikan efek pelembap atau perlindungan tambahan pada kulit.
2. Strategi Low-cost Leadership:
- Efisiensi Biaya Produksi: Fokus pada pengurangan biaya produksi sabun Ecobubble dengan mencari solusi yang hemat biaya dalam pengadaan bahan baku, proses produksi yang efisien, dan pengendalian biaya operasional. Misalnya, mengoptimalkan penggunaan bahan-bahan alami yang tersedia secara lokal dan mencari pemasok dengan harga yang kompetitif
- Promosi Hemat Biaya: Menggunakan strategi promosi yang hemat biaya, seperti pemasaran digital melalui media sosial, email marketing, atau penggunaan kampanye berbasis konten. Mengurangi pengeluaran promosi yang mahal seperti iklan televisi atau papan reklame yang mahal.
- Riset Efisien: Melakukan riset yang efisien untuk mengidentifikasi bahan-bahan ramah lingkungan yang terjangkau namun tetap berkualitas tinggi. Memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti penelitian ilmiah yang telah dilakukan sebelumnya, untuk mengurangi biaya riset dan pengembangan produk.
- Target Pasar Spesifik: Mengidentifikasi segmen pasar tertentu yang memiliki kebutuhan dan minat khusus terhadap produk sabun Ecobubble. Mengkonsentrasikan upaya pemasaran dan penjualan pada segmen pasar ini untuk mencapai efisiensi biaya dan fokus yang lebih tinggi.
- Produk Dasar dengan Kualitas Diterima: Menawarkan produk sabun Ecobubble dengan kualitas yang baik namun tetap sederhana dan fokus pada kebutuhan dasar pelanggan. Menghindari fitur-fitur yang kompleks atau mahal yang dapat meningkatkan biaya produksi.
- Penekanan pada Produksi dan Pemasaran: Terus melakukan upaya untuk mengurangi biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas yang diterima. Selain itu, fokus pada pemasaran dengan menekankan nilai-nilai produk sabun Ecobubble yang ditawarkan dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing.
3. Strategi Focus :
- Segmentasi Pasar: Melakukan segmentasi pasar untuk mengidentifikasi kelompok pelanggan tertentu yang memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda dari pasar secara keseluruhan. Misalnya, dapat memilih segmen pasar seperti konsumen yang sensitif terhadap lingkungan, orang-orang dengan jenis kulit sensitif, atau konsumen yang mencari produk dengan aroma alami.
- Kustomisasi Produk: Menyesuaikan produk sabun Ecobubble dengan kebutuhan khusus dari segmen pasar yang dituju. Misalnya, mengembangkan varian sabun dengan bahan-bahan yang spesifik untuk jenis kulit tertentu atau menawarkan pilihan aroma yang berbeda sesuai dengan preferensi pelanggan dalam segmen pasar tersebut.
- Produksi yang Dikhususkan: Memfokuskan produksi sabun Ecobubble pada segmen pasar yang dituju. Mengoptimalkan proses produksi untuk memenuhi permintaan khusus dari segmen tersebut dan mengurangi biaya produksi dengan menghindari pemborosan dalam produksi yang tidak sesuai dengan kebutuhan segmen pasar.
- Pemasaran yang Difokuskan: Mengkomunikasikan kemampuan unik produk sabun Ecobubble dalam memenuhi kebutuhan khusus dari pembeli dalam segmen pasar yang dituju. Menyampaikan pesan yang relevan dengan kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai segmen pasar tersebut melalui saluran pemasaran yang tepat.
Layanan Pelanggan yang Unggul: Memberikan layanan pelanggan yang berkualitas tinggi dan personal kepada segmen pasar yang dituju. Memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan dalam segmen tersebut dengan baik dan memberikan solusi serta dukungan yang memadai (Wadud, 2018).
d. Â Analisis 5P (Product, Price, Promotion, Place People)
      5P dalam bisnis, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), dan people (orang), dijelaskan sebagai strategi pemasaran yang dapat membantu memahami dan menjangkau pasar secara efektif. Secara keseluruhan, strategi 5P memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dalam bisnis. Dengan mempertimbangkan produk, harga, tempat, promosi, dan orang-orang terlibat, perusahaan dapat lebih memahami pasar yang dituju dan mengoptimalkan upaya pemasaran (Prasetyo &  Lo 2016).. Berikut adalah analisis 5P (Product, Price, Place, People, Promotion) untuk ide bisnis sabun Ecobubble:
1. Product (Produk):
- Menawarkan sabun Ecobubble yang terbuat dari bahan-bahan alami dan ramah lingkungan.
- Memiliki manfaat yang jelas, seperti membersihkan secara efektif tanpa merusak lingkungan atau menyebabkan iritasi pada kulit.
- Memperhatikan fungsi dan fitur produk, seperti varian untuk berbagai jenis kulit atau dengan aroma alami yang menarik.
- Mengemas produk dengan desain yang menarik dan ramah lingkungan.
2. Price (Harga):
- Menetapkan harga yang kompetitif namun tetap terjangkau bagi pelanggan.
- Menawarkan opsi diskon atau promosi khusus untuk meningkatkan daya tarik harga.
- Memiliki kebijakan harga yang transparan dan jelas kepada pelanggan.
- Memberikan nilai tambah yang sebanding dengan harga yang dibayarkan oleh pelanggan.
3. Place (Tempat):
- Memilih lokasi yang strategis untuk bisnis sabun Ecobubble, seperti toko fisik di daerah yang ramah lingkungan atau penjualan online melalui platform e-commerce.
- Memudahkan pelanggan untuk menemukan dan mengakses produk, baik melalui toko offline maupun online.
- Mempertimbangkan kerjasama dengan toko atau bisnis lain yang memiliki nilai dan visi yang sejalan dengan produk Ecobubble.
4. People (Sumber Daya Manusia):
- Memiliki tim yang terampil dan terlatih dalam menjalankan operasional bisnis, termasuk produksi, penjualan, dan layanan pelanggan.
- Memilih sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan tentang keberlanjutan dan ramah lingkungan.
- Memberikan pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan keahlian dan pelayanan pelanggan.
- Membangun budaya kerja yang ramah, profesional, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai Ecobubble.
5. Promotion (Promosi):
- Menggunakan media sosial dan pemasaran digital untuk mengenalkan produk sabun Ecobubble kepada calon pelanggan.
- Mengembangkan konten yang edukatif dan menginspirasi tentang keberlanjutan dan manfaat penggunaan sabun Ecobubble.
- Melakukan kolaborasi dengan influencer atau ahli di bidang keberlanjutan untuk meningkatkan kepercayaan dan kesadaran merek.
- Mengikuti pameran atau acara yang berhubungan dengan lingkungan atau keberlanjutan untuk memperluas jangkauan promosi.
E. Analisis SWOTÂ
    Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi yang dilakukan dalam proses perencanaan. Tujuannya adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu institusi atau organisasi dan mengkategorikan kondisi tersebut sebagai kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), atau ancaman (threats). Analisis SWOT melibatkan penilaian kondisi saat ini dan proyeksi ke depan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan institusi. Dalam analisis SWOT, kekuatan (strengths) mencakup kegiatan-kegiatan organisasi yang berjalan dengan baik atau sumber daya yang dapat dikendalikan. Kelemahan (weaknesses) mencakup kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Peluang (opportunities) adalah faktor-faktor lingkungan eksternal yang positif, sedangkan ancaman (threats) adalah faktor-faktor lingkungan eksternal yang negatif (Benzagtha, et. al., 2021).
      Matriks SWOT digunakan sebagai alat untuk menggambarkan hubungan antara kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam merumuskan strategi organisasi. IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) adalah ringkasan faktor-faktor strategis internal yang berfokus pada kekuatan dan kelemahan organisasi. Peluang (opportunity) adalah situasi eksternal yang berpotensi menguntungkan, sedangkan ancaman (threat) adalah situasi eksternal yang berpotensi menimbulkan kesulitan bagi organisasi. Dengan melakukan analisis SWOT, organisasi dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan kekuatan dan peluang, serta mengatasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi, dengan tujuan merumuskan strategi yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
1. Kekuatan (Strengths):
- Kualitas produk yang selalu dijaga tetap tinggi: Produk sabun Ecobubble menawarkan kualitas yang baik dan dijaga dengan standar tinggi dalam bahan baku dan proses produksi. Hal ini memberikan kepuasan kepada pelanggan dan membangun reputasi yang baik.
- Produk dengan kebutuhan yang selalu ada di masyarakat: Permintaan akan produk ramah lingkungan semakin meningkat di masyarakat saat ini. Sabun Ecobubble memiliki kebutuhan yang terus ada dan relevan, mengingat kesadaran akan keberlanjutan dan lingkungan semakin tinggi.
- Produk dapat dikembangkan ke beberapa turunan: Sabun Ecobubble memiliki potensi untuk dikembangkan ke berbagai varian, seperti sabun untuk kulit sensitif, anak-anak, atau dengan aroma yang beragam. Hal ini memungkinkan bisnis untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
- Sabun ramah lingkungan dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan kulit sensitif: Produk sabun Ecobubble umumnya tidak mengandung bahan kimia keras yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Hal ini menjadi keunggulan bagi konsumen yang memiliki masalah kulit sensitif.
- Sabun ramah lingkungan selaras dengan nilai-nilai Indonesia: Sabun Ecobubble mendukung nilai-nilai Indonesia dalam melestarikan lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan. Hal ini dapat mendapatkan dukungan dari konsumen yang peduli dengan lingkungan dan ingin menggunakan produk yang berkelanjutan.
2. Kelemahan (Weaknesses):
- Tantangan untuk membuat konsumen beralih ke sabun Ecobubble dari sabun konvensional: Meskipun kesadaran akan keberlanjutan meningkat, masih ada tantangan dalam mengubah kebiasaan konsumen untuk beralih dari sabun konvensional ke sabun Ecobubble. Pendidikan dan promosi yang efektif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan minat konsumen.
- Sulit mendapatkan pelanggan karena brand baru: Sebagai bisnis baru, sabun Ecobubble mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun merek dan menarik pelanggan yang sudah terikat dengan merek sabun konvensional yang sudah dikenal dan mapan.
- Kapasitas pembuatan produk masih belum setinggi perusahaan sabun konvensional: Bisnis sabun Ecobubble mungkin menghadapi kendala dalam meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang lebih besar. Hal ini dapat membatasi kemampuan bisnis untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
- Biaya produksi yang relatif tinggi, sulit menjaga kestabilan keuntungan produk: Proses produksi sabun Ecobubble yang menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan mungkin memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi kestabilan keuntungan produk dan membutuhkan strategi biaya yang efektif.
- Promosi yang belum efektif untuk memperPromosi yang belum efektif untuk memperkenalkan produk: Sabun Ecobubble mungkin menghadapi kesulitan dalam melakukan promosi yang efektif untuk menjangkau calon pelanggan. Dibutuhkan strategi pemasaran yang kreatif dan komunikasi yang baik untuk meningkatkan kesadaran dan minat konsumen terhadap produk ini.
3. Peluang (Opportunities):
- Meningkatkan kesadaran tentang lingkungan dan kesehatan: Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan kesehatan semakin meningkat di masyarakat. Ini menciptakan peluang bagi bisnis sabun Ecobubble untuk menarik konsumen yang mencari produk yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan.
- Peningkatan permintaan untuk produk organik dan alami: Permintaan akan produk yang terbuat dari bahan organik dan alami terus meningkat. Bisnis sabun Ecobubble dapat memanfaatkan peluang ini dengan menawarkan produk yang menggunakan bahan-bahan alami dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
- Dukungan dari pihak pemerintahan dan regulasi lingkungan yang lebih ketat: Pemerintah dan lembaga lingkungan semakin mendorong penggunaan produk ramah lingkungan melalui regulasi dan kebijakan yang lebih ketat. Hal ini memberikan peluang bagi bisnis sabun Ecobubble untuk mendapatkan dukungan dan akses ke pasar yang lebih luas.
- Pertumbuhan e-commerce untuk mencapai konsumen secara online: Pertumbuhan e-commerce memberikan peluang bagi bisnis sabun Ecobubble untuk mencapai konsumen secara online. Platform e-commerce dapat digunakan untuk memasarkan produk, menjangkau target pasar yang lebih luas, dan meningkatkan penjualan.
- Kemitraan bisnis yang berfokus pada lingkungan: Terdapat peluang untuk menjalin kemitraan dengan bisnis lain yang memiliki fokus pada lingkungan dan keberlanjutan. Hal ini dapat membuka pintu untuk kolaborasi, promosi bersama, dan meningkatkan eksposur bisnis sabun Ecobubble kepada audiens yang lebih luas.
- Menawarkan 3 jenis produk personal care sehingga bisa memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam: Dengan menawarkan berbagai jenis produk personal care, seperti sabun, sampo, dan produk perawatan tubuh lainnya, bisnis sabun Ecobubble dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam. Ini membuka peluang untuk meningkatkan pangsa pasar dan keuntungan.
4. Ancaman (Threats):
- Meningkatnya persaingan di pasar: Dalam menghadapi pertumbuhan kesadaran akan produk ramah lingkungan, bisnis sabun Ecobubble juga akan menghadapi persaingan yang semakin ketat. Persaingan dengan bisnis lain yang menawarkan produk serupa dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan dan keuntungan bisnis ini.
- Kesulitan dalam mendapatkan bahan baku di pasaran: Menggunakan bahan-bahan alami dan organik dalam produksi sabun Ecobubble mungkin menghadapi tantangan dalam mendapatkan pasokan bahan baku yang memadai. Kemampuan untuk memastikan pasokan bahan baku yang berkelanjutan dapat mempengaruhi kelancaran operasional bisnis.
- Perubahan tren dan preferensi konsumen: Perubahan tren dan preferensi konsumen terkadang sulit diprediksi dan dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk sabun Ecobubble. Jika tren ini berubah atau konsumen beralih ke jenis produk lain, bisnis sabun Ecobubble harus siap untuk beradaptasi dan mengikuti perubahan tersebut.
F. Cost Volume Profit Analysis
Keterangan:
- Harga Jual Per Unit: Harga jual per unit Ecobubbles adalah Rp5.000.
- Biaya Variabel Per Unit: Biaya variabel per unit Ecobubbles adalah Rp2.000.
- Biaya Tetap: Biaya tetap Ecobubbles adalah Rp10.000.000 per bulan.
- Volume Penjualan: Target penjualan bulanan Ecobubbles adalah 2.000 unit.
- Total Pendapatan: Total pendapatan dihitung dengan mengalikan harga jual per unit dengan volume penjualan. Dalam kasus ini, total pendapatan adalah Rp10.000.000.
- Total Biaya Variabel: Total biaya variabel dihitung dengan mengalikan biaya variabel per unit dengan volume penjualan. Dalam kasus ini, total biaya variabel adalah Rp4.000.000.
- Total Biaya Tetap: Total biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah terlepas dari volume penjualan. Dalam kasus ini, total biaya tetap adalah Rp10.000.000.
- Laba Kotor: Laba kotor dihitung dengan mengurangi total biaya variabel dari total pendapatan. Dalam kasus ini, laba kotor adalah Rp6.000.000.
- Laba Bersih: Laba bersih dihitung dengan mengurangi total biaya variabel dan total biaya tetap dari total pendapatan. Dalam kasus ini, laba bersih adalah -Rp4.000.000, yang menunjukkan kerugian bersih.
G. Break-even point
Berikut ini adalah perhitungan titik impas (Break-even point) untuk produk ECOBUBBLES (Eco-Friendly Soap) berdasarkan informasi yang telah diberikan sebelumnya:
1. Biaya Variabel Per Unit:
Misalkan biaya variabel per unit ECOBUBBLES adalah Rp2.000.
2. Biaya Tetap:
Misalkan biaya tetap ECOBUBBLES adalah Rp10.000.000 per bulan.
3. Harga Jual Per Unit:
Misalkan harga jual per unit ECOBUBBLES adalah Rp5.000.
Untuk menghitung titik impas, kita dapat menggunakan rumus berikut:
Break-even point (BEP) dalam unit = Biaya Tetap / (Harga Jual Per Unit - Biaya Variabel Per Unit)
Dalam kasus ini:
BEP = Rp10.000.000 / (Rp5.000 - Rp2.000) = Rp10.000.000 / Rp3.000 = 3.333,33
Jadi, untuk mencapai titik impas, ECOBUBBLES perlu menjual sekitar 3.333 unit produk.
Selain itu, kita juga dapat menghitung titik impas dalam nilai uang (Break-even point dalam nilai uang) dengan rumus:
Break-even point (BEP) dalam nilai uang = BEP dalam unit x Harga Jual Per Unit
Dalam kasus ini:
BEP dalam nilai uang = 3.333,33 x Rp5.000 = Rp16.666.650
Jadi, untuk mencapai titik impas, ECOBUBBLES perlu menghasilkan pendapatan sebesar sekitar Rp16.666.650.
H. Simpulan Kelayakan Bisnis
Setelah menelaah proposal bisnis Ecobubbles (Eco-Friendly Soap), simpulan umum mengenai kelayakan/tidak layaknya bisnis ini adalah sebagai berikut:
Kelayakan Bisnis Ecobubbles (Eco-Friendly Soap):
1. Permintaan Pasar: Proposal ini menyatakan bahwa Ecobubbles adalah sabun ramah lingkungan yang ditujukan untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat terhadap produk-produk berkelanjutan dan ramah lingkungan. Permintaan yang kuat dari pasar yang peduli lingkungan dapat menjadi keuntungan besar bagi bisnis ini.
2. Keunikan Produk: Ecobubbles menawarkan produk sabun yang sepenuhnya terbuat dari bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Ini dapat menjadi daya tarik bagi konsumen yang mencari alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan untuk produk-produk konvensional yang mengandung bahan kimia berbahaya.
3. Tujuan Berkelanjutan: Proposal ini menyoroti komitmen Ecobubbles untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dengan mengurangi limbah plastik dan menggunakan bahan-bahan yang dapat terurai dengan cepat. Pendekatan ini dapat mencerminkan nilai-nilai etis dan menjadikan Ecobubbles sebagai pilihan yang lebih baik bagi konsumen yang peduli lingkungan.
4. Potensi Pasar yang Luas: Produk sabun merupakan kebutuhan pokok yang digunakan oleh banyak orang setiap hari. Dalam proposal ini, terdapat strategi pemasaran yang disusun dengan baik untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk strategi online dan kolaborasi dengan toko-toko ritel. Potensi pasar yang luas dapat memberikan peluang untuk pertumbuhan bisnis yang signifikan.
Keuntungan Ekonomi: Dalam proposal, terdapat perhitungan proyeksi pendapatan dan pengeluaran yang menunjukkan potensi keuntungan bisnis yang menguntungkan. Dengan mengikuti strategi pemasaran yang tepat dan mempertahankan biaya produksi yang efisien, bisnis Ecobubbles memiliki peluang untuk mencapai keuntungan yang signifikan.
Kesesuaian dengan Peraturan Lingkungan: Ekobubbles adalah produk yang sesuai dengan peraturan lingkungan dan memiliki potensi untuk memperoleh sertifikasi atau pengakuan resmi yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, bisnis Ecobubbles memiliki potensi yang layak untuk berhasil sebagai produsen sabun ramah lingkungan yang menawarkan alternatif berkelanjutan bagi konsumen yang peduli lingkungan.