Dalam film ini, ada begitu banyak adegan di mana Walter terlihat merenungkan apa yang akan terjadi jika ia melakukan A, dan apa yang akan terjadi jika ia melakukan B. Semuanya ia imajinasikan dengan begitu liarnya sampai kita para penonton juga ikut terombang-ambing dan bingung, sambil berpikir, "Ini pasti dia lagi halu lagi nih."Â
Ada suatu character branding yang diambil para pembuat film untuk Walter dan salah satunya adalah seberapa seringnya ia melamun. Di satu sisi, ini merupakan hal yang buruk karena sering sekali ia terlihat linglung ketika diajak orang lain berbicara. Namun ini semua akan membantu dirinya mencapai tujuannya (mencari film negatif) dan kita yang menonton akan merasa bangga dan emosional, menyimpulkan bahwa semua hal pasti ada hikmahnya.
2. Pantang Menyerah
Banyak orang yang ketika dihadapi tantangan rumit (termasuk saya sendiri), lebih memilih untuk mencari hal yang lebih mudah atau bahkan menghindari tantangan tersebut. Dalam kasus ini, Walter diberi tantangan untuk mencari film negatif tersebut - yang ia kira sedang dipegang oleh Sean O'Connell, fotografer yang selalu nomaden.Â
Kita pasti akan berpikir, "Ah, yaudahlah, mau di-PHK ini. Ngapain ribet-ribet?"Â dan pola pikir ini memang sangat normal, dan saya yakin Walter sendiri juga kalau ia berada di situasi yang berbeda, pasti akan lebih memilih untuk menghiraukan tantangan tersebut.Â
Namun, entah mengapa, di sini Walter mengalami suatu momen life-changing ketika rekan sektor film negatifnya melaporkan bahwa film negatif itu benar-benar hilang dari kantor ini.Â
Satu-satunya solusi yaitu dengan menanyakan langsung kepada Sean, bukan? Padahal ada berita bahwa Sean sedang berada di Greenland. Dan kali ini, Walter Mitty memilih untuk mengejar tantangan tersebut langsung ke Greenland.Â
Mungkin mahal, mungkin melelahkan. Tetapi ada segudang cerita dan pengalaman yang bisa ia bawa pulang kembali (bahkan orang lain, yaitu kita para penonton, juga bisa menyaksikannya langsung).Â
Prinsip Walter di sini bisa kita ambil dan aplikasikan di real life, karena, lagi-lagi, semua hal pasti ada hikmahnya.
3. Ngalir Aja
Semua bagian perjalanan yang dialami Walter di sini memang terlihat terlalu indah untuk dipercaya, namun dapat dilihat bahwa Walter memiliki karakter yang go with the flow, mengikuti apa yang sudah dihadapkan untuknya. Mungkin ini karena film, karena fiksi.Â