Mohon tunggu...
Jeasmine Haura
Jeasmine Haura Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Teknik Kelautan 2023 Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Penulis: Jeasmine Haura S Mata Kuliah : Oseanografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tektonik Lempeng sebagai Sumber Energi, Sumber Daya Mineral, dan Kewilayahan

7 April 2024   12:06 Diperbarui: 7 April 2024   12:18 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Ilustrasi hubungan keterpadatan mineral dengan posisi struktur tektonik (Sumber: Journal Unpad) 

            Aktifitas tektonik Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia telah berperan besar terhadap perkembangan tektonik, seperti di Sulawesi dan sekitarnya. Pengaruh tersebut diawali sejak zaman Mesozoikum, pada saat terjadi pemekaran di paparan barat laut Australia yang telah membentuk beberapa mikrokontinen. Mikrokontinen tersebut  bergerak  ke arah Sulawesi melalui mekanisme sesar transform hingga bertabrakan dengan Busur Sulawesi dan diikuti terbentuknya berbagai struktur geologi seperti tunjaman, sesar naik dan sesar mendatar berskala besar. Sebagai bukti terjadi interaksi antar lempeng, Pulau Sulawesi menjadi salah satu pulau yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan didukung oleh sumberdaya alam dan lokasi wilayah yang strategis terutama dalam lingkungan dimana batas utara pulau berbatasan langsung dengan Filiphina. Beberapa daerah di Sulawesi sering ditemukan adanya batu gamping berjenis terumbu karang yang bercampur dengan batuan-batuan hasil erupsi gunung api. Hal ini manjadi bukti adanya proses lempeng tektonik yang terjadi di daerah Sulawesi. Tidak hanya itu, interaksi lempeng yang terjadi di Sulawesi meyebabkan daerah Sulawesi memiliki gunung api, aktivitas lempeng ini juga menyebabkan proses terjadinya magmatisme di beberapa daerah, akibat terjadinya magmatisme dapat terbentuknya panas bumi (Manyoe, 2015). Selain pembentukan  panas  bumi,  interasi  lempeng  tersebut  juga menyebabkan  terbentuknya  sesar-sesar aktif,  dan  terbentuk sebuah kekar-kekar pada batuan, dari aktifitas ini mempermudah  zat-zat fluida mudah membentuk  mineral-mineral  ekonomis di daerah Sulawesi.

 

Gambar 2. Ilustrasi hubungan keterpadatan mineral dengan posisi struktur tektonik (Sumber: Journal Unpad) 
Gambar 2. Ilustrasi hubungan keterpadatan mineral dengan posisi struktur tektonik (Sumber: Journal Unpad) 

            Perubahan batas lautan akibat intrusi magma volkanik menghasilkan lempeng samudera berukuran kecil. Asosiasi batuan pada penampang skematik dapat mempermudah perkiraan letak sumber energi mineral maupun bahan galian tambang. Berdasarkan posisi struktur tektonik, keberadaan sumber daya energi dapat diperkirakan. Misalnya wilayah yang mengandung panas bumi dapat diperkirakan lokasinya. Zona hidrokarbon atau wilayah-wilayah yang menunjukkan keberadaan hidrokarbon (batubara dan minyak bumi) dan gas bumi juga dapat diperkirakan terutama keberadaan cekungan-cekungan sedimen. Hal ini dapat memepermudah peneltian dalam pencarian sumber daya mineral dan energi.

 

            Proses bumi tektonik lempeng tidak hanya tentang mendatangkan bencana alam, tetapi juga menghasilkan dampak positif salah satunya dapat melahirkan sumberdaya alam berupa depostit-deposit mineral atau bahan bakar fosil. Di bumi, terdapat 3 tempat utama pembentukan deposit mineral logam, diantaranya:

  • Endapan mineral yang terbentuk pada batas lempeng divergensi, tempat terjadinya Samudra baru yang mengalami pemekaran
  • Endapan yang berada dalam transit pada lempeng litosfer yang belum mencapai zona subduksi. Endapan ini dapat terbentuk pada sumbu pemekaran atau pada lekuk dan cekungan Samudra.
  • Endapan yang berasosiasi dengan batas lempeng kovergensi (zona subduksi). Pada endapan ini dapat mengalami beberapa perubahan besar oleh berbagai proses metamorfosa atau secara aktif dapat dibentuk oleh lingkungan dari zona subduksi dari lingkungan magma.

Endapan mineral yang berasosiasi dengan busur magmatic-vulkanik Indonesia digolongkan ke dalam tipe endapan pirometasomatik dan hidrotermal. Di dalamnya termasuk endapan timah, tembaga, molybdenum, wolfram, emas, antimon, gerak air raksa, mangan, dan uranium. Bahan bakar fosil seperti minyak, gas bumi, dan batu bara ditemukan dalam cekungan busur belakang yang terletak pada sisi cekungan busur vulkanik dan daerah landasan kontinen Indonesia seperti pada landasan Sunda dan Arafuru dan daerah yang mengelilingi laut Cina Selatan.

 

            Keperluan sumber daya kewilayahan, konsep tektonik lempeng sangat bermanfaat terutama dalam mengantisipasi daerah-daerah bencana geologi seperti daerah tsunami, gempa bumi, dan gunung api. Hal tersebut dapat dikemukakan karena adanya zona-zona yang telah diketahui, seperti zona gempa aktif yang berkaitan pula dengan zona gerakan tanah di wilayah pegunungan, seperti zona vulkanisme yang berkaitanan pula dengan zona magmatisme maupun zona mineralisasi serta zona hidrokarbon.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun