Berdasarkan survey yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, tingkat literasi Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada di 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Rendahnya tingkat literasi ini harus disadari oleh masing-masing pemikiran, sehingga kesadaran setiap manusia akan pentingnya literasi harus ditingkatkan. Padahal dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, seharusnya minat literasi semakin meningkat. Namun pada kenyataannya, minat literasi malah semakin turun akibat kemajuan teknologi. Kebanyakan orang malah semakin malas untuk membaca karena merasa mempunyai cara yang lebih praktis, yaitu dengan mencarinya di internet. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap minat literasi siswa sekolah, baik dari tingkat dasar sampai siswa tingkat atas. Oleh sebab itu, budaya literasi harus semakin diterapkan di tiap sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan literasi siswa, dalam membaca maupun menulis.
Budaya literasi di sekolah merupakan suatu hal yang harus ditingkatkan dan dilaksanakan secara serius. Sebagai seorang tenaga didik, seorang guru harus dapat meningkatkan minat literasi siswa-siswanya. Dalam meningkatkan minat literasi, tentu dibutuhkan keterampilan yang mumpuni mengenai teknologi agar dapat mengikuti perkembangan zaman, sehingga dapat memilih cara seperti apa yang cocok digunakan untuk meningkatkan minat literasi siswa. Karena seiring dengan berjalannya waktu, teknologi akan semakin maju, oleh karena itu keterampilan seseorang mengenai teknologi sangat diperlukan. Karena sesungguhnya literasi tidak akan pernah dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Literasi inilah yang menjadi sarana bagi para siswa untuk dapat memahami dan menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan dengan lebih dalam dan luas lagi.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat literasi siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran berupa video animasi. Media video animasi dirangkai dari potongan gambar yang terlihat hidup, dan jika dipakai dalam pembelajaran selain dapat memudahkan guru dalam penyampaian materi di kelas, juga dapat meningkatkan minat atau menarik perhatian peserta didik lebih karena sifatnya yang unik dan menarik. Selain itu, penerapan media animasi dalam pembelajaran mendapat hubungan dan pengaruh yang mendalam kepada peserta didik baik dalam hal perhatian, ketertarikan, motivasi, dan lain sebagainya (Anwar, 2013; Dalifa, 2014; Riyana, 2015; Sutisna, 2016).
Dengan video animasi, materi yang rumit dapat menjadi lebih mudah untuk dipahami dan dibayangkan siswa. Siswa dapat lebih mudah untuk mengerti dan memahami suatu proses yang sulit diterjemahkan oleh teks dan gambar. Melalui video, siswa mampu mempelajari keadaan secara nyata dari suatu proses, fenomena atau kejadian. Siswa juga dapat melakukan replay atau tayangan ulang pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambaran yang lebih fokus. Hal ini merupakan kelebihan dari video animasi. Video animasi mampu  menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural.
Seorang guru dapat membuat video animasi melalui berbagai web ataupun software. Beberapa diantaranya adalah motionden, powtoon, biteable, kinemaster, maupun canva. Dalam membuat video animasi, dapat ditambahkan berbagai macm efek visual yang akan mempermudah pembelajaran. Dan yang paling penting, dalam video animasi tersebut juga dapat ditambahkan audio penjelasan agar siswa dapat lebih memahami materi pembelajaran yang dijabarkan oleh guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H