Abstract Â
The digital era has transformed human interaction, work, and daily activities through advancements in information and communication technologies. These advancements also bring significant cybersecurity challenges. Cybercrime encompassing various technological criminal acts poses serious threats to individuals, companies, and nations. This article explores the importance of protecting against cyberattacks, the challenges faced, and actionable strategies for addressing global threats. It highlights the evolution of cybercrime, current cyber threats, and effective data protection strategies, emphasizing the need for international collaboration and robust cybersecurity frameworks. By understanding and implementing proper cybersecurity measures, individuals and organizations can mitigate risks and ensure data integrity and privacy in a connected world.
Keywords: Digital era, cybersecurity, cybercrime, cyberattacks, data protection, international collaboration, information technology, global threats.Â
AbstrakÂ
Era digital telah mengubah cara manusia berinteraksi, bekerja, dan menjalani aktivitas sehari-hari melalui kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan yang ada juga membawa tantangan besar dalam hal keamanan siber. Kejahatan siber yang mencakup berbagai tindakan kriminal berbasis teknologi menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan negara. Artikel ini membahas pentingnya perlindungan terhadap serangan siber, tantangan yang dihadapi, serta strategi yang dapat diterapkan untuk menghadapi ancaman global. Artikel ini menyoroti evolusi kejahatan siber, ancaman siber terkini, dan strategi perlindungan data yang efektif, dengan menekankan pentingnya kolaborasi internasional dan kerangka kerja keamanan siber yang kuat. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang tepat, individu dan organisasi dapat mengurangi risiko dan memastikan integritas serta privasi data dalam dunia yang terhubung secara digital.
Katakunci: Era digital, keamanan siber, kejahatan siber, serangan siber, perlindungan data, kolaborasi internasional, kerangka kerja keamanan siber, teknologi informasi, ancaman global.Â
PENDAHULUAN Â
Dunia maya adalah tempat di mana aktivitas manusia dalam dunia nyata dilakukan secara virtual. Manusia dapat berinteraksi, berdiskusi, dan bertukar ide tanpa bertemu secara langsung. Interaksi manusia di dunia maya direpresentasikan oleh data atau informasi yang menggambarkan manusia tersebut. Seperti surel, nomor ponsel, atau kode unik lainnya. Karena informasi adalah hal yang paling penting di dunia maya. Pengungkapan publik informasi akan membawa ancaman bagi masyarakat (Dysson, 1994). Internet, berbagai jaringan telekomunikasi, sistem komunikasi, sistem transmisi, jaringan radio dan televisi, berbagai sistem komputer, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah semua komponen dari ruang elektromagnetik buatan manusia yang dikenal sebagai dunia maya. Infrastruktur yang digunakan sebagai penghantar oleh orang-orang untuk menghasilkan, menyimpan, memperbarui, mengirim, menggunakan, dan menampilkan data serta melakukan tugas-tugas lain dengan data untuk melaksanakan aktivitas teknologi komunikasi tertentu meliputi prosesor dan pengontrol yang tertanam dalam fasilitas industri utama (Fang, 2018).
Internet adalah jaringan komputer global yang memungkinkan individu untuk dengan cepat terhubung dan bertukar informasi. Di berbagai bidang, tersedia jumlah pengetahuan yang sangat besar di web. Aplikasi Internet mencakup kontak langsung, transaksi bisnis, hingga ke aktivitas rekreasi seperti menjelajahi web, mengikuti kampanye periklanan, melakukan transaksi finansial, hingga berbelanja online. Ancaman spam dan phishing menjadi isu serius dalam keamanan jaringan karena tujuannya adalah mencuri uang dan Era Digital dan Keamanan Siber: Menghadapi Ancaman Globalinformasi pribadi. Setiap individu yang terhubung ke Internet memiliki dampak yang signifikan terhadap keamanan siber suatu perusahaan. Keamanan internet di suatu lembaga melibatkan sejumlah kerentanan yang bisa disebabkan oleh perilaku staf dan kelemahan sistem. Faktor-faktor seperti ketidak hati-hatian, kesalahan, kekurangan, ancaman dari dalam, serta kerentanan manipulasi media menjadi elemen dari permukaan serangan manusia yang dialami oleh perusahaan. Salah satu bentuk manipulasi sosial yang umum adalah spyware, yang sangat sukses dalam mengeksploitasi permukaan serangan manusia.
Seiring dengan bertambahnya jumlah teknik serangan kejahatan siber, jenis serangan, dan teknologi yang ditujukan untuk mengeksploitasi kerentanan individu, relevansi aspek manusia dalam kesadaran dan pengelolaan kejahatan siber juga semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa untuk melawan serangan kejahatan siber yang ditujukan untuk memanfaatkan faktor manusia dan menjaga aset informasi, kampanye kesadaran keamanan siber yang mendidik individu tentang peran dan fungsinya harus dikembangkan. Ancaman siber mengambil berbagai bentuk, dan jika mereka berkembang menjadi serangan, mereka dapat merusak sistem yang mereka tuju. Tindakan keamanan sistem diperlukan untuk mengurangi kerusakan yang mungkin timbul akibat serangan. Kejahatan siber berkembang seiring perkembangan teknologi, sehingga para penyerang menargetkan sasaran yang bahkan lebih sulit ditembus, dan menghindari deteksi yang dirancang untuk mereka. Melindungi sumber daya teknologi informasi untuk menghentikan kejahatan siber dikenal sebagai keamanan siber. Keamanan informasi meliputi keamanan siber, yang melindungi terhadap potensi serangan siber pada sistem yang terhubung ke internet, termasuk perangkat keras, perangkat lunak, program, dan data. Melindungi terhadap akses elektronik yang tidak sah ke integritas jaringan. Integritas jaringan dan data apa pun yang dikirim melalui perangkat jaringan dilindungi oleh keamanan jaringan, jenis keamanan siber. Teknologi, prosedur, dan prosedur yang digunakan dalam keamanan siber adalah yang melindungi terhadap serangan, korupsi data, dan akses tidak sah pada jaringan, perangkat, program, dan data (Arifin, 2021)
Di era Society 5.0 saat ini, Indonesia membutuhkan strategi keamanan siber nasional yang tangguh. Jika keamanan diartikan sebagai perlindungan dari ancaman atau bahaya, maka salah satu hal yang sangat penting dalam mengelola keamanan siber adalah bagaimana ancaman ini diartikan dan dicari solusinya dalam ruang siber. Tanpa upaya yang kuat dalam bidang keamanan siber, kemungkinan ancaman tersebut akan semakin meningkat. Tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah memperkuat lembaga-lembaga yang berfokus pada keamanan siber, mengatasi kekurangan dasar hukum terkait keamanan siber, dan mengatasi kekurangan tenaga profesional di bidang ini. Selain itu, kerjasama baik di dalam negeri maupun dengan lembaga internasional juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, pemerintah perlu fokus pada penguatan keamanan siber dan persiapan sumber daya manusia di era digital yang semakin berkembang.