Mohon tunggu...
Jasmine Rahmadhyani
Jasmine Rahmadhyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - ISI Surakarta

Mahasiswi ISI Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenal Sejarah: Arca Joko Dolog

15 Januari 2024   19:30 Diperbarui: 15 Januari 2024   19:31 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arca Budha Mahasobhya atau lebih dikenal dengan Arca Joko Dolog adalah perwujudan dari sosok raja yang terakhir dari Keraaan Singasari, Raja Kertanegara dengan gelar Sri Maharajadhiraja Kertanegara Wikrama Dharmottunggadewa. Arca Joko Dolog ini diletakkan di Taman Apsari, tepatnya di bagian belakangnya dan dijadikan sebagai cagar budaya.

Arca Joko Dolog dibuat selama tiga tahun dengan cara dipahat. Pemahatan ini dilakukan oleh seorang bernama Nada. Arca Joko Dolog dibuat saat 1289 Masehi atau 1211 Saka sebelum Raja Kertanegara wafat, di makam Wurarare, rumah Mpu Bharadah di Desa Kedungwulan, Jawa Timur. Raja Kertanegara wafat diakibatkan pemberontakan pada Singasari yang dilakukan oleh tentara Jayakatwang, Adipati Gelang-gelang.

Arca ini ditemukan di Mojokerto, tepatnya di Desa Kandang Gajah, Trowulan. Awalnya ditemukannya Arca Joko Dolog adalah di dalam tanah, yaitu di bawah tumpukan kayu jati atau disebut dolog. Kemudian Arca ini dipindah ke Surabaya saat masa Hindia Belanda oleh Residen De-Salls. Sebenarnya arca ini akan dipindah ke negara Belanda memakai kapal, tetapi akhirnya terdampar di Taman Apsari hingga kini.

dokpri
dokpri

Arca Joko Dolog memiliki panjang 166cm, dengan lebar 138cm, dan tebalnya 105cm. Bentuk dari Arca Joko Dolog adalah kepalanya yang gundul sedang duduk dan bersikap Bhumispasra Mudra. Arti dari sikap itu adalah perlambangan memanggil bumi untuk saksi. Tangan kiri terletak di atas pangkuan, dan tangan kanannya menelungkup di lutut bagian atasnya.

dokpri
dokpri

Untuk alas sandarnya Arca Joko Dolog merupakan prasasti Wurare yang berisi 19 bait dan mengandung lima sejarah yang saat masa itu sedang berkembang. Dalam prasasti tersebut terdapat sejarah yang ditulis yaitu tentang diperebutkannya kekuasaan terhadap pembagian tanah Jawa yaitu Penjalu dan Jenggala, yang akhirnya dijadikan satu oleh Raja Wisnuwardhana. Di Prasasti Wurare juga terdapat tulisan angka 1211 atau sama dengan tahun 1289 Masehi, yaitu saat dibuatnya Arca Joko Dolog.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun