Mohon tunggu...
N W Wulandari
N W Wulandari Mohon Tunggu... -

students, very musical, loves writing Semoga Berita Terkini dari penulis bermanfaat untuk masyarakat luas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melawan Mitos "Tidak Ada Cinta Sejati"

24 April 2018   14:57 Diperbarui: 26 April 2018   15:41 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangtua Fariz Suhaimi/Facebook

Kesehatan adalah kado terbesar.

Kepuasan adalah kemewahan termegah.

Kesetiaan adalah kasih sayang terbaik.

Oleh: Fariz Suhaimi

Keberatan hati akan melahirkan jiwa yang pamrih. Jiwa yang pamrih hanya bisa puas jika apa yang ia terima dan berikan sesuai bobot tuntutannya.
Perhitungan dan kalkulasi menjadi tolak ukurnya dalam berbuat. Seseorang boleh saja menjadi pamrih, atau bahkan saling pamrih dalam sebuah hubungan interpersonal. Tapi layakkah itu disebut cinta sejati? Berita terkini.

Manusia terkadang butuh memisahkan antara logika dan harapan. Cinta saja tidak cukup memang betul. Tapi jika tidak ada cinta, lantas untuk apa diperjuangkan?
Jika jawabannya adalah untuk mengejar harta, kepopuleran, jaminan masa depan, keturunan yang lebih baik, kita tahu itu adalah sebuah kepalsuan dalam hubungan, dan tidak bisa disebut cinta.

"Makan tuh cinta, gue mah sukanya makan pake nasi uduk." 

Siapa yang bilang cinta bisa dimakan? Tapi dengan cinta, masing-masing insannya akan berupaya terbaik untuk menjadi saling berguna bagi pasangan mereka.. Bahu membahu di setiap persoalan yang datang menerpa. Berjuang bersama, tidak hanya yang satu bekerja, yang satu leha-leha.

Kejujuran menjadi esensi penting dalam hubungan cinta. Tidak ada larangan untuk berbohong, lakukan kebohongan sebisa mungkin, biarkan terus terpendam hingga melahirkan kebohongan-kebohongan lain. Lalu, ketika terbongkar, tidak hanya satu-satu, tapi semuanya, silakan nikmati momen di mana ada seorang manusia yang sudah hancur di depan mata akibat dari segala kebohongan itu.

Dengan cinta, kebohongan menjadi musuh dari ketulusan hati. Ada keengganan untuk saling menyakiti. 

Cinta sejati tidak bisa diklaim, hanya bisa dilakukan dan dirasakan, tanpa harus dikatakan. Sederhana sekali, dan itu ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun