Mohon tunggu...
N W Wulandari
N W Wulandari Mohon Tunggu... -

students, very musical, loves writing Semoga Berita Terkini dari penulis bermanfaat untuk masyarakat luas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alexis Akhirnya Ditutup Betulan, Selanjutnya yang Mana?

28 Maret 2018   15:52 Diperbarui: 2 April 2018   11:16 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oke..

Akhirnya Alexis totally tutup warung. Para pria pencari komoditi fantasi kehilangan salah satu primadonanya. Ke mana kah selanjutnya mereka harus mencari?

Setelah puluhan tahun beroperasi, paradisebagi sebagian kalangan ini, mau tidak mau ditutup. Di bawah kepemimpinan Anies-Sandi, Jakarta lenyapkan Alexis dan bisnis hiburan prostitusinya.

Pemprov menyatakan ada bukti kuat bahwa dalam lingkup Alexis, terjadi praktik perdagangan manusia. Saat kampanye, Anies-Sandi berjanji untuk memberantas prostitusi. Dengan penutupan Alexis, Anies-Sandi berpegang teguh dengan komitmen mereka. Setidaknya, untuk saat ini.
Lalu apa langkah selanjutnya?

Jakarta - Pemprov DKI Jakarta akan mendalami dugaan prostitusi yang ada di jalanan. Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak salah satunya media massa.

"Kita tunggu laporan media massa, laporan masyarakat dan kita juga punya satgas di pariwisata yang jumlahnya masih kurang. Kita akan terus tingkatkan kita kerja sama dengan Satpol PP juga," kata Sandiaga di Kementerian Pertanian, Jalan Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/3/2018).

Pemprov DKI mulai memperluas cakupannya. Gak cuma tempat hiburan malam, tapi juga tempat yang random seperti di jalanan. So, buat yang biasa lewat (atau mungkin cari) di tempat-tempat mangkal PSK, sebaiknya turunkan ekspektasinya. Karena kemungkinan besar, tak akan lagi terlihat perempuan dengan balutan dress mini ketat sambil melambai-lambai manja.

Menyoal metode pemberantasan, jika pemerintah sendirian, programnya tidak akan berjalan efisien. Maka dari itu mereka menghimbau ke masyarakat, juga media, untuk bantu melaporkan lokasi yang terkenal dengan praktik prostitusinya.

Tapi apakah kebijakan ini tepat? Karena pasti akan mengekor polemik baru. 'Menggusur' lokasi sangat mudah, tapi apakah sudah tersedia strategi untuk pemberantasannya hingga ke akar?

Bisnis prostitusi sudah ada dari jaman batu mungkin. Praktiknya pun berkembang sesuai jaman. Online pun sudah jadi lahan bisnis prostitusi. Lantas, apakah pemberantasan ini hanya bersifat sementara? Yang penting janji terpenuhi dulu?

Tapi mari kita berpikir nyata. Mana selanjutnya yang bakal kena 'gusur'?

Classic?

Malioboro?

Mabes?

Atau bahkan boker?

berita terupdate

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun