Selain itu sumber daya manusia bisa datang dengan mudah. Rata-rata para SDM mumpuni tidak bertahan di suatu daerah disebabkan sulitnya akses. Dengan demikian jika akses diperbaiki maka mengembangkan sebuah daerah semakin mudah, termasuk pada pendidikan.
2. Minim Guru
Kondisi pendidikan di daerah terpencil tidak mengalami perkembangan diantaranya karena minim guru. Guru adalah sosok yang memiliki peran penting. Guru yang memiliki inisiatif, selain berupaya mengangkat kualitas muridnya juga peduli pada lingkungannya.
Jika guru yang dimiliki jumlahnya terbatas, tentu fungsi tersebut sulit tercapai. Terlebih nasib para guru pun tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Selain beban tugas yang terlampau besar, kesejahteraan mereka pun bisa dikatakan belum maksimal.
3. Fasilitas Tak Layak
Fasilitas cukup berpengaruh dalam dunia pendidikan. Meskipun bukanlah hal utama, dengan fasilitas memadai akan memberikan dorongan semangat pada peserta didik. Dengan semangat tersebut pendidikan yang diselenggarakan semakin mudah menghasilkan SDM yang baik.
Nah, salah satu masalah pendidikan daerah pelosok Indonesia adalah banyaknya sekolah yang belum memiliki fasilitas memadai. Misalnya saja, kurangnya kelas, keadaan gedung dan kelas yang mengkhawatirkan dan lain-lain. Saat pendidikan di kota sudah memiliki laboratorium, masih ada pelajar di pelosok yang belajar beralaskan tanah.
4. Tingkat Ekonomi Rendah
Ekonomi menjadi sebab tersendiri yang berpengaruh pada pendidikan. Bukan tidak memiliki minat untuk belajar, namun keadaan ekonomi seringkali menjadi penghalang. Daripada menghabiskan waktu untuk belajar yang dinilai lama menghasilkan uang, banyak SDM yang memilih bekerja. Padahal usia mereka masih produktif untuk belajar.
Banyak diantaranya yang tidak bisa membayar biaya pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih kesulitan. Jika sudah seperti ini, pendidikan sudah tak begitu penting bagi mereka.
5. Pola Pikir