***
BARANGKALI, banyak manusia yang pernah di posisi Sitorus. Beberapa di antara mereka berhasil mengalahkan berahinya. Namun tidak sedikit pula yang tenggelam akan permainan setan. Maka tidak jarang kita mendengar seorang ayah tega memperkosa anaknya, baik kandung ataupun tiri. Kita sering mendengar seorang anak dicabuli oleh tetangganya sendiri. Bahkan orang yang dipandang tekun beragama juga turut sebagai pelaku. Dan banyak lagi daftar kejahatan seksual yang tidak terduga-duga sebelumnya.
Sitorus adalah salah satu dari barisan sunyi yang mengalahkan berahinya. Ia tidak kalap. Dengan caranya, dengan berpegang pada nilai adat yang berlaku di sekitarnya, ia mampu mengatasi rayuan manis sang setan. Ia masih membiarkan dirinya diikat nilai adat yang membuat hidup (setidaknya bagi masyarakat Batak) lebih beradab.
Sebagai anak bangsa yang memiliki ragam budaya, sudah sepatutnya kita bersyukur. Budaya bangsa ini sarat mengandung nilai-nilai kehidupan yang mengarahkan hidup lebih baik. Namun, seringkali pula kita lupa akan nilai-nilai kehidupan yang terkandung pada warisan budaya itu. Kita berpenyakit lupa.
Salam…
Medan, 8 Juli 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H