Mohon tunggu...
jasirehaalmursaha
jasirehaalmursaha Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

baca buku

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Acara Outbound yang Diadakan oleh LINMAS, POKDARWIS dan Lembaga Desa Poncokusumo Berlangsung dengan Meriah di Ledok Ombo, Kabupaten Malang

19 Januari 2025   11:36 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:36 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto salah satu permainan (sumber: google foto)

Acara ini diselenggarakan pada tanggal 18 Januari 2025, bekerja sama dengan Pemdes, BPD, LPMD, LINMAS, Babin Kamtibmas, Babinsa, dan Pokdarwis. Inisiator acara ini adalah Babinsa Poncokusumo, Bapak Aldio, yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar lembaga desa. Beliau mengajak Kelompok KKM 84 UIN Malang "Arkadia" untuk berpartisipasi dalam acara outbound ini, baik dalam menyumbangkan ide permainan maupun dalam menertibkan peserta.
Cuaca pagi yang cerah sangat mendukung jalannya acara. Kegiatan pertama dimulai pada pukul 07.00 WIB yang diisi dengan jalan santai yang diikuti oleh semua peserta. Rute dimulai dari balai desa Poncokusumo menuju Ledok Ombo. Dengan penuh semangat, semua peserta ,mengikuti kegiatan ini dan sampai di Ledok Ombo dengan selamat. Bantuan dari kelompok posyandu juga berpartisipasi dalam pemeriksaan kesehatan tiap peserta. Anggota Pokdarwis dan tim KKM 84 UIN Malang bertindak sebagai pembawa acara dan menyajikan permainan yang seru, sehingga peserta semakin antusias untuk berkompetisi. Acara ini juga diisi oleh PPB dari LINMAS serta pembekalan ilmu bela diri dari Babinsa untuk LINMAS. Permainan yang diadakan disini melibatkan permainan kelompok, para peserta diinstruksikan untuk membuat kelompok dengan adil oleh POKDARWIS beserta ketua kelompok yang telah ditentukan.

foto salah satu permainan (sumber: google foto)
foto salah satu permainan (sumber: google foto)
Permainan yang melibatkan kerja sama antar kelompok menciptakan suasana kekeluargaan di antara peserta. Salah satu permainan yang paling bermakna adalah membuat segitiga dari 12 stik yang disediakan. Setiap kelompok diberikan 12 stik dengan panjang yang sama dan diinstruksikan untuk membuat 6 segitiga sama sisi lalu membuat 5 segitiga  dengan memindahkan hanya 2 stik dari segitiga yang telah dibuat dan seterusnya hingga menjadi hanya 2 segitiga yang tersisa. Meskipun tampak sederhana, permainan ini memerlukan pemikiran kritis dan kolaborasi dari setiap anggota kelompok.
Di akhir acara outbound, diadakan pernyataan penutup oleh perwakilan Pokdarwis yang menjelaskan makna dari permainan terakhir. "Enam segitiga di awal merupakan gambaran segitiga kecil yang teratur, kemudian diubah dengan memindahkan dua stik, sehingga membentuk segitiga yang lebih sedikit jumlahnya. Dengan demikian, dihasilkan dua segitiga sama sisi yang besar, mencerminkan lembaga-lembaga desa dan masyarakat Poncokusumo yang bersatu. Segitiga di akhir menunjukkan bahwa semua ini bergabung membentuk pondasi yang kuat dan kokoh, tak tergoyahkan meski mengalami gangguan dari luar," ungkap perwakilan Pokdarwis. "Proses memindahkan dua stik dengan kerja keras seluruh anggota menggambarkan bahwa perjalanan mencapai sesuatu lebih berharga daripada hasilnya. Pembangunan pondasi kekeluargaan antar lembaga dan masyarakat desa tidak dapat dicapai dalam semalam, melainkan melalui berbagai percobaan dan kegagalan yang menguatkan pondasi tersebut," tambahnya.
foto penutupan acara (sumber: google foto)
foto penutupan acara (sumber: google foto)
Acara ini juga menjadi kesempatan bagi lembaga-lembaga desa untuk menyuarakan pendapat mereka mengenai pelaksanaan outbound dan keberlanjutan acara ini kedepannya untuk menjaga kebersamaan dan tali persaudaraan. Semua lembaga merasa diuntungkan oleh acara ini, tidak hanya untuk mempererat hubungan, tetapi juga memberikan peluang bagi Pokdarwis untuk mempromosikan potensi wisata desa Poncokusumo, yang sebelumnya kurang mendapat perhatian dari pemerintah desa. Dengan dukungan dari perangkat desa, potensi ini dapat dipertimbangkan secara serius untuk menjadi daya tarik wisata yang kompetitif. Kehadiran KKM 84 UIN Malang membuat acara semakin meriah dengan permainan yang menyenangkan, di mana anggota KKN merasa diterima dengan hangat oleh masyarakat desa Poncokusumo. Sesuai dengan jargon Pokdarwis, "Datang sebagai tamu, pulang sebagai saudara. " Harapan semua lembaga desa poncokusumo pada acara ini tetap berlanjut meski tanpa Kelompok KKN 84 UIN Malang dan bapak Aldio, Babinsa Poncokusumo yang bisa saja dipindah tugaskan ke desa lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun