Mohon tunggu...
Devi Septiyani
Devi Septiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I have a high passion for learning and achieving good academic results. I always put education as the top priority in life and am ready to face the challenges that arise in the academic world.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pengelolaan Sumber Modal Kerja pada Manajemen Keuangan bagi Perusahan

30 Mei 2024   19:38 Diperbarui: 30 Mei 2024   20:02 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengelolaan sumber modal kerja merupakan aspek krusial dalam manajemen keuangan internasional. Perusahaan yang beroperasi di pasar global menghadapi tantangan tambahan seperti fluktuasi mata uang, perbedaan peraturan, dan ketidakpastian politik. Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis, pengelolaan modal kerja yang efektif menjadi elemen kunci bagi kesuksesan perusahaan. Modal kerja melibatkan pengelolaan aset lancar dan kewajiban jangka pendek untuk memastikan kelangsungan operasional dan likuiditas perusahaan. Manajemen modal kerja yang baik membantu perusahaan mempertahankan keseimbangan antara profitabilitas dan risiko.

Dalam era globalisasi ekonomi yang semakin berkembang, perusahaan-perusahaan menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam mengelola keuangan mereka. Manajemen keuangan internasional menjadi semakin penting karena perusahaan tidak hanya beroperasi di pasar domestik, tetapi juga terlibat dalam transaksi lintas batas yang melibatkan berbagai mata uang, peraturan, dan risiko. Salah satu aspek kunci dari manajemen keuangan internasional adalah pengelolaan sumber modal kerja.

Modal  kerja memiliki arti yang sangat penting bagi operasional suatu perusahaan. Di samping itu, manajemen modal kerja juga memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Oleh karena itu, setiap perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan modal kerjanya, agar dapat meningkatkan likuiditasnya. Kemudian, dengan terpenuhinya modal kerja, perusahaan dalam kekurangan modal kerja dapat membahayakan kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan, akibat dari tidak dapat memenuhi likuiditas dan target laba yang diimginkan. Kecukupan modal kerja, juga merupakan salah satu ukuran kinerja manajemen.  Modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan, ada beberapa keuntungan jika Modal kerja berjalan dengan baik antara lain:

  • Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. 
  • Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban tepat pada waktunya. Memungkinkan memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya. 
  • Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumen. 
  • Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan. 

1. Tujuan Modal Kerja

Tujuan manajemen modal kerja perusahaan adalah sebagai berikut: 

  • Modal kerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, artinya likuiditas suatu perusahaan sangat bergantung kepada manajemen modal kerja. 
  • Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban pada waktunya. 3
  • Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya. 
  • Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio keuangannya memenuhi syarat likuiditas yang terjamin. 
  • Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan dengan kemampuan yang dimilikinya. 
  • Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar, meningkatkan penjualan dan laba. Perusahaan mampu melindungi diri apabila terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.

2. Jenis - Jenis Modal Kerja 

Jenis -- jenis model kerja dalam suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu: 

a. Modal kerja permanen (permanent working capital) 

Yaitu modal kerja permanen yang harus selalu ada pada perusahaan agar dapat berfungsi dengan baik dalam suatu periode akuntansi yang diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen terdiri atas dua: 

  • Modal kerja primer (primary working capital) Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kelangsungan kegiatan usahanya. 
  • Modal kerja normal (normal working capital) Yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan kegiatan produksi pada kapasitas normal. Kapasitas normal mempunyai pengertian yang fleksibel menurut kondisi perusahaannya.

b. Modal kerja variabel (variable working capital) 

Yaitu modal kerja yang dibutuhkan saat -- saat tertentu dengan jumlah yang berubah -- ubah sesuai dengan perubahan keadaan suatu periode. Modal kerja variabel terdiri dari: 

  • Modal kerja musiman (seasonal working capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah -- ubah disebabkan oleh perubahan musim 
  • Modal kerja siklis (cyclecar working capital) 21 Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah -- ubah disebabkan oleh perubahan permintaan produk c. Modal kerja darurat (emergency working capital) Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah -- ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya. 

Agar tercapainya manajemen modal kerja yang berjalan dengan baik pada perusahaan tentunya perusahaan harus dapat melewati Faktor -- Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja diantaranya:

1. Sifat atau jenis dari perusahaan 

Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif akan lebih rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja perusahaan industry, Karena untuk perusahaan jasa tidak memerlukan investasi yang besar dalam kas, piutang maupun perediaan. Kebutuhan uang tunai untuk membayar pegawainya maupun untuk membiayai operasinya dapat dipenuhi dari penghasilan atau penerimaan -- penerimaan saat itu juga, sedangkan piutang biasanya dapat ditagih dalam waktu yang relatif pendek, bahkan untuk perusahaan jasa tertentu penerimaan uang justru lebih dahulu dari pada pemberian jasanya.

2. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga persatuan barang tersebut.

Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai barang tersebut dijual. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang tersebut, maka makin besar pula modal kerja yang dibutuhkan.  

3. Volume penjualan 

Faktor ini adalah faktor yang paling utama karena perusahaan memerlukan modal kerja untuk menjalankan aktivitasnya, yang mana puncak dari aktivitasnya itu adalah aktivitas penjualan. Dengan demikian pada tingkat penjualan tinggi diperlukan modal kerja yang relatif tinggi dan sebaliknya bila penjualan rendah dibutuhkan modal kerja yang relatif rendah. 

4. Beberapa kebijaksanaan yang ditetapkan oleh perusahaan antara lain: 

  • Politik penjualan kredit panjang pendeknya piutang akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja dalam satu periode. 
  • Politik penentuan persediaan bila diinginkan persediaan tinggi, baik persediaan kas, persediaan bahan baku dan persediaan bahan jadi, maka diperlukan modal kerja yang relatif besar dan sebaliknya bila ditetapkan persediaan rendah maka diperlukan modal kerja yang relatif rendah. 

5. Pengaruh musim 

Terjadinya pergantian musim, akan mempengaruhi besar kecilnya barang/jasa kemudian mempengaruhi besarnya tingkat penjualan. Fluktuasi tingkat penjualan akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan produksi.  

6. Kemajuan teknologi 

Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi atau merubah proses produksi menjadi lebih cepat dan lebih ekonomis. Dengan demikian akan dapat mengurangi besarnya kebutuhan modal kerja. Tetapi dengan perkembangan teknologi maka perusahaan perlu mengimbangi dengan membeli alat -- alat invetasi baru sehingga diperlukan modal kerja yang relatif besar. 

Pengelolaan modal kerja yang efisien memastikan bahwa perusahaan menggunakan modalnya dengan cara yang paling efektif. Ini melibatkan penyeimbangan antara kebutuhan modal jangka pendek dan jangka panjang.Pengelolaan modal kerja yang baik dapat membantu mengurangi risiko keuangan. Misalnya, memiliki cadangan kas yang cukup dapat membantu perusahaan mengatasi fluktuasi dalam arus kas.

Pengelolaan modal kerja yang efektif dapat meningkatkan likuiditas perusahaan. Dengan memiliki aset lancar yang cukup, perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya tepat waktu.Dengan pengelolaan modal kerja yang baik, perusahaan dapat mendukung pertumbuhan dan ekspansi. Misalnya, perusahaan dapat menggunakan modal kerja untuk membiayai investasi dalam operasi dan proyek baru. engelolaan modal kerja yang efektif dapat membantu meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dengan mengoptimalkan penggunaan modal, perusahaan dapat meningkatkan margin laba.

Dapat disimpulkan pngelolaan sumber modal kerja adalah aspek penting dari manajemen keuangan internasional bagi perusahaan multinasional. Ini membantu perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya, mengurangi risiko, dan mendukung pertumbuhan dan profitabilitas. Dengan demikian, peran pengelolaan sumber modal kerja dalam manajemen keuangan internasional sangat penting bagi keberhasilan operasional dan finansial perusahaan multinasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun