Mohon tunggu...
iesti KM
iesti KM Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

Pembelajar yang masih butuh belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rahim Buku Sang Penyair

9 Juli 2020   12:05 Diperbarui: 17 Desember 2020   06:49 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:pixabay.com 

: Muhammad Asqalani eNeSTe

Air penyair mengalir pada rahim buku
Rahim menyimpan kanak, yang minta dilahirkan
Bayi buku lahir dari luka, riang dan rayu
Mengumpulkan kunang-kunang dan rindu
anak luka susu menyeru, aku sabar menunggu
lalu mimpi jatuh pada perih dan mata pena biru

kelak, waktu akan membangunkan cahaya
menyusun wajah menjadi lukisan yang ayu
seraya menggendong buku
kau berseru: selamat datang tahun kecerdasan
selamat datang tahun buku-buku
yang telah di lahirkan oleh rahim buku

lalu bayi buku itu kau beri nama
perlombaan kecil telah menjadi kemenangan besar
yang abadi dalam sejarah yang dikenang para pembelajar
tersimpan pada matahari yang memijar
mengingat kau berujar segampang aku menghirup udara liar

Magelng, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun