Mohon tunggu...
Jarot Mahardika
Jarot Mahardika Mohon Tunggu... lainnya -

amatir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepuluh Purnama

9 Januari 2014   22:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sepuluh purnama mengintai percintaan kita

persetubuhan hati sebab peluh di otak

jantung jiwa bergetar berjuta-juta joule dayanya

siapa yang bisa mengendalikan perasaan ini

sepuluh purnama mengintai percintaan kita

hari ini purnama kesepuluh

kita bertahan nyaris tanpa daya

hanya ada cinta di genggaman

erat-erat kita pertahankan

sepuluh purnama mengintai percintaan kita

mari kita bangkitkan lagi daya itu

hingga klimak dan membeku

lalu abadi

sepuluh purnama mengintai percintaan kita

tiga ratus matahari menyaksikan

aku sungguh-sungguh pada perkataanku

Yogyakarta, Juni 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun