Mohon tunggu...
junet rajagukguk
junet rajagukguk Mohon Tunggu... -

Nothing special...just ordinary man

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Makna Ramadhan yang Wajib Kita Renungkan

19 Juni 2015   16:02 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:38 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ketika Menteri Jokowi diusir dari rumah Angeline, status orang banyak sekali yang menertawakan kebodohan Menteri tersebut. Pencitraan yang salah kaprah kata mereka. Seperti pemburu yang mendapatkan mangsa lemah tak berdaya, menteri tersebut habis menjadi bulan-bulanan masyarakat di sosial media. Selang seminggu kemudian, Angeline ditemukan tewas dan dikubur di belakang rumahnya. Masyarakat Indonesia sontak kaget akan kekejian yang dialami oleh Angeline. Dan…ada saja haters yang tetap menyalahkan kelemahan Jokowi atas kejadian yang dialami oleh Angeline.

Setali tiga uang, apapun yang dilakukan oleh AHOK seolah salah di mata haters (yang saya yakin mayoritas dari mereka justru bukan warga DKI). AHOK memperkarakan kasus dana siluman APBD, Ahok yang diserang sebagai pembohong. Ahok menggusur orang-orang yang tidak punya ijin tinggal di bantaran kali, Ahok habis dicaci maki, giliran Jakarta banjir, Ahok dibilang ga bisa mengatasi banjir. Belum lagi ormas-ormas yang mendemo Ahok untuk turun jadi gubernur karena dia berdarah etnis Tionghoa dan non muslim.

Dan masih banyak kejadian lain di Indonesia ini yang membuat masyarakat saling serang dan saling melemparkan kebenciannya.

Saya pribadi berpendapat, ada yang salah dengan rakyat kita. Secara tidak sadar, ciri khas rakyat Indonesia yang ramah mulai hilang, karena rakyat mau dijadikan alat politik. Rakyat mau dipecah belah. Kalau dulu yang memecah belah alah penjajah, sekarang yang memecah belah adalah orang Indonesia juga atas nama kekuasaan.

Semoga di bulan Ramadhan ini, seluruh rakyat Indonesia (baik yang muslim maupun yang non-muslim) bisa merenungkan dengan sungguh-sungguh makna dari Ramadhan itu sendiri.

Ramadhan adalah bulan yang sangat sarat makna yang kesemuanya bermuara kepada kemenangan, yaitu: kemenangan Muslim yang berpuasa dalam melawan hawa nafsu, egositas, keserakahan, dan ketidakjujuran. Sebagai bulan jihad, Ramadhan harus dimaknai dengan menunjukkan prestasi kinerja dan kesalehan individual serta sosial.

Akhir kata, saya pun turut berdoa di dalam hati saya “Ya Tuhan, mampukan aku untuk menang melawan hawa nafsu ku, egositas ku, keserakahan ku dan ketidakjujuran ku. Amin”

 

Salam,

JR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun