Mohon tunggu...
junet rajagukguk
junet rajagukguk Mohon Tunggu... -

Nothing special...just ordinary man

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Cerita Tentang 3 Wanita Gue : Hari Perempuan International - 8 Maret

9 Maret 2015   17:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:56 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selepas meeting dari pagi,  gue membuka account Path, ternyata banyak teman gue  yang perempuan posting Hari Perempuan Internasional untuk... diri mereka sendiri dan teman2nya. hehehehe...

Maafkan kami kaum pria yang hampir tidak memposting apa2 mengenai momen Hari Perempuan Internasional ini, karena kami mungkin tidak mengenal apa itu Hari Perempuan. Bahkan gue sendiri baru tahu ada Hari Perempuan yah barusan aja. Dengan malu hati gue harus mengakui kalo yang gue tahu cuma Hari Kartini 21 April (thanks to pelajaran IPS SD yang udah bikin gue selalu ingat tanggal Hari Kartini seumur hidup gue...hahahaha).

Saking penasarannya, gue googling lah mengenai Hari Perempuan Internasional itu. Apa sih ini?

Menurut Om Wiki, Hari Perempuan Internasional adalah sebuah hari besar yang dirayakan di seluruh dunia untuk memperingati keberhasilan kaum perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Perempuan_Internasional)

Oalahhhh...Ini toh Hari Perempuan Internasional itu. Pikiran gue seketika melayang kepada 3 anita yang menemani hari-hari gue mengarungi bahtera hidup ini (ahayyy,,,bahasa gue brayyyy). Gue sebut mereka "3 wanita gue".

Mari gue perkenalkan 3 wanita ini...

1. Renata Pasaribu (Bidang Ekonomi)

Tokoh ini adalah sosok yang sangat luar biasa di mata gue. Siapakah gerangan wanita ini?!?!

Beliau adalah emak gue!!! Hahahaha. Kenapa gue bilang beliau sangat berhasil di bidang Ekonomi?

Ceritanya pas gue kelas 2 SMP di Jambi, bokap gue kena stroke. Dengan uang yang seadanya, nyokap melanjutkan tugas bokap sebagai tulang punggung keluarga. Nyokap buka warung, ikutan MLM, dan dagang barang2 apa aja secara kreditan ke orang-orang yang dia kenal. Sebelum bokap sakit, kami hanya mengontrak rumah. Setelah bokap sakit, dengan sisa uang yang ada, Nyokap malah membangun rumah untuk kami semua. Gue masih inget, tukang bangunannya banyakan gue ama abang-abang gue. Trus, pertama kali ditempatin, rumah itu belum ada jendelanya, plafonnya, dll. Tapi kami harus menempati rumah tsb.

Pernah aku bilang, Mama adalah orang yang paling pelit sedunia. Kalau minta uang ke mama, interogasinya panjang bener. Ditanyain macem-macem. Mesti usaha keras buat meyakinkan Mama bahwa dia memang harus mengeluarkan duitnya untuk kebutuhan anaknya yang ganteng ini. Setelah  1 jam mulut berbusa-busa mencoba meyakinkan mama, ditambah sedikit rengekan dan rayuan maut...akhirnya...PERMINTAAN TETAP DITOLAK. Frustasi kan?!?!?!

Satu waktu, Mama ngomong dengan mata berkaca-kaca, "Mama memang harus pelit. Coba kamu hitung biaya pengobatan bapak sebulan, biaya kebutuhan hidup kita sebulan, biaya sekolah kamu dan abang-abangmu, ditambah biaya-biaya lain. Mama cuma buka warung. Mana ada lagi uang lebih. Harusnya kamu bersyukur kalau Mama tidak mesti berhutang untuk menyambung hidup kita semua."

Perasaan haru dan menyesal ketika mendengar perkataan Nyokap saat itu. Dimata gue, My Mom is My Hero. Dia menjadi sosok yang rela melakukan apa saja demi masa depan anak-anaknya dan kesembuhan suaminya. 15 tahun Bokap dalam keadaan sakit, Nyokap lah yang setia menemani dan merawatnya.

Apakah setelah hal itu gue berubah??? Besoknya gue deketin nyokap, "Ma, beliin sepatu Nike baru dong. Temen-temenku pada pake sepatu Nike Air Jordan, masa aku masih pake sepatu butut ini." Tanpa menoleh, Nyokap nyambit gue pake piring kaleng. Hahahahaha.

Sekarang nyokap udah tua, sering sakit-sakitan. Hiburannya adalah cucunya (anak gue). Sekuat tenaga gue mencoba membahagiakan nyokap. Walau nyokap ga pernah ngeluh, tapi rasanya gue belum bisa membahagiakannya. Doakan nyokap gue tetap sehat dan kuat yah...Amin

2. Maria Fransisca Lumban Tobing (Bidang Sosial)

Mungkin sudah ada yang menebak, dan anda benar!!!! Dia adalah bini gue. Wanita satu ini benar-benar pakar dalam bidang sosial. Di daerah sekitaran rumah, orang-orang ga terlalu kenal ama gue.

Kalo kalian nekat bertanya seperti ini di daerah rumah gue, "Mas/Mbak, tau rumah Junet ga?"

Gue pastikan ada beberapa kondisi yang akan kalian hadapi sbb :

1. Kondisi 1

A : "Mas, tau rumah Junet ga?"

B : "Hah??? Apaan tuh??? Itu species hewan baru?" (sambil garuk-garuk pantat)

2. Kondisi 2

A : "Mbak, tau rumah Junet ga?"

B : "Ergh...Mas lurus aja, nanti ketemu rumah cat warna orange. Masuk aja Mas!"

A : "Itu rumah Junet, Mbak?"

B : "Bukan! Itu rumah gebetan saya. Tolong titip pesen yah, bilang dia sombong sekarang. Aku sebelll dehhhh"

A : "..." (nangis)

3. Kondisi 3

A : "Mas, tau rumah Junet ga?"

B : "Maaf Mbak saya sudah tinggal disini sejak saya lahir, tapi saya belum pernah tau ada yang namanya Junet. Disitu kadang saya merasa sedih." (Menatap langit dengan mata berkaca-kaca)

A : "..." (Jedotin kepala ke aspal)

Tapiiii...semenjak menikah, semua orang mendadak kenal gue. Yah...kenal gue sebagai SUAMINYA MARIA. Bete banget kan gue? Seharusnya mereka kenal Maria sebagai bini gue, kan gue yang tinggal di daerah itu sebelumnya, bukan bini gue. Kenapa jadi yang nge-top bini gue sih? Dari ujung ke ujung, semua orang disapa ramah ama bini gue.

Ada kejadian lucu mengenai keramahan bini gue ini. Kejadian di beberapa hari setelah pernikahan kami.

Ceritanya hari Sabtu, pas lagi ngerokok di depan rumah sambil main COC (Clash of Clans) di hp, bini gue lagi nyiram2 bunga. Tiba-tiba ada cowok lewat. Gue masih ga lihat muka cowok ini.

Gue dengar bini gue ngomong, "Yuk mas, saya masuk dulu."

Gue : "Siapa Bun?"

Bini : "Ga tau yah. Beberapa hari ini dia senyum-senyum aja. Bunda senyumin lagi lah. Tapi tadi dia berdiri sambil senyum-senyum ngeliatin bunda, risih juga kali yah."

Gue penasaran juga, siapa sih tuh cowo kampret berani senyum-senyumin bini gue. Gue melongok ke luar pagar. Mendadak gue ngakak.

Bini : "Ayah!!! Apaan sih ketawa depan dia."

Gue : "Dia udah pergi kok. Kamu ga tau siapa dia?"

Bini : (Menggelengkan kepala)

Gue : Dia orang gila bun. Emang bersih penampilannya, karena diurus ama keluarganya. Kerjaannya cuma senyum-senyum doang ke semua cewek!!

Bini gue emang super duper ramah yah ke orang-orang. Hahahahahaha.

3. Margareth Eleora Gumilang Rajagukguk (bidang politik)

Yah, dia adalah anak gue. Masih berumur 1,5 tahun. Lagi lucu-lucunya. Lagi badung-badungnya. Lagi ngerepot-ngerepotinnya. Dan...lagi licik-liciknya. Kalau pagi, untuk bikin gue bangun, dia dengan semangat nindih muka gue dengan pantatnya, padahal pempers nya lagi full belum diganti yang baru. Alhasil gue langsung siuman dari mimpi gue karena aroma yang beraneka rasa dari pempers nya itu. (Nak, kalo kelak kamu baca tulisan Ayah ini, maka kamu akan mengerti betapa beratnya perjuangan seorang Ayah, tak heran orang-orang bilang Surga dibawah telapak kaki Ayah!!! hahahaha)

Mengenai ilmu politik, anak gue ini paling jago. Kalo dia kentut, trus kita nanya, "Siapa yang kentut"...maka anak gue cepat banget menuduh :

"Pung!!!" ( = Opung)

"Komik!!!" ( = Kakak Omik, disingkat komik. Ponakan gue yang sedang kuliah)

"Undaaa" ( = Bunda)

"Ayahhh" ( = Ayahhh)

Anehnya, seisi rumah langsung percaya kalo yang dituduhkan anak gue bahwa gue lah si tukang kentut yang tidak beradab itu. Setelah gue habis diomel-omelin nyokap gue/bini gue/ponakan gue, anak gue dengan senyum cerianya teriak "Ayah..eyukkkk..eyukkkk" (Ayah, pelukkk...pelukkkk). Dia minta dipeluk. Kalau bukan anak gue, udah gue goreng bolak balik dah. Udah memfitnah gue, trus sok unyu-unyu minta dipeluk. (Nak, kalo kelak kamu membaca tulisan ini, percayalah, Surga benar-benar di telapak kaki Ayah, yah nak!!!"

Selain itu, tangis anak gue ini lebay!!! Kalah sinetron-sinetron Indonesia. Kalo Kak Seto dengar tangisan anak gue, pasti gue ama bini gue udah dipolisikan. Tangisan anak gue itu kaya tangisan anak yang sedang disiksa satu RT. Menjerit dengan suara tangisan yang tersayat-sayat pilu. Padahal cuma karena dia dilarang ngobrak-ngabrik isi lemari, dia akan mengeluarkan jurus Menjerit-Dengan-Suara-Tangisan-Yang-Tersayat-Sayat-Pilu ini. Alhasil, Opungnya akan segera muncul dengan wajah angkernya, membela cucunya. Si cucu menang, dan kembali ketawa-ketawa sambil mengobok-obok isi lemari, walau airmata masih nempel di pipinya. (Derita ayah menghadi kolaborasi Opung-Cucu yang tak tertandingi ini. Ingat yah nak, surga berada di bawah telapak kaki ayah)

Begitulah kisah 3 wanita yang luar biasa ini. Mereka adalah cahaya hidup gue. I love them more than I love myself. Kalau kalian, kira-kira kepada siapa "Hari Perempuan Internasional" ini kalian dedikasikan?

#Tangan gue udah kram ngetik ini semua.

[caption id="attachment_372184" align="aligncenter" width="300" caption="Margareth"][/caption]

[caption id="attachment_372183" align="aligncenter" width="300" caption="Maria & Margareth"]

1425897257516018717
1425897257516018717
[/caption]

[caption id="attachment_372186" align="aligncenter" width="300" caption="opung & margareth"]

1425897687492247258
1425897687492247258
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun