Mohon tunggu...
Jaringan Santri
Jaringan Santri Mohon Tunggu... -

Jaringan Santri Indonesia adalah jejaring kerja kebudayaan dan kemanusiaan alumni pondok pesantren se-Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mahfud MD Tak Akan Bisa Giring Warga NU Dukung Prabowo-Hatta

28 Mei 2014   07:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:02 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14012105101825765388

Jaringan Santri :

Mahfud MD Tak Akan Bisa Giring Warga NU Dukung Prabowo-Hatta

[caption id="attachment_338717" align="aligncenter" width="536" caption="Jaringan Santri seIndonesia Dukung Jokowi-JK"][/caption]

Pertarungan menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli 2014 nanti semakin memanas. Kubu Jokowi-JK yang diusung PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura makin memantapkan langkah mereka menuju kemenangan. Tak beda jauh dengan pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Jokowi pun kali ini tidak didukung oleh koalisi gemuk partai-partai politik sebagaimana pasangan Prabowo-Hatta.

Gemuknya koalisi Prabowo-Hatta ini tak menyurutkan langkah Jaringan Santri se-Indonesia untuk Jokowi-JK (JaSSJKW-JK) untuk tetap mendukung Jokowi-JK. Ini terlihat dari semakin banyaknya kalangan santri dan pondok pesantren yang menyatakan bergabung dengan Jaringan Santri tersebut.

Menurut Presidium Jaringan Santri se-Indonesia untuk Jokowi-JK, Uday Abdurrahman, besar kecilnya koalisi elite parpol bukanlah penentu kemenangan pasangan capres dan cawapres. Jadi koalisi gemuk sama sekali tak menakutkan menurutnya. Terlebih Jokowi sudah pernah membuktikan itu saat di pilgub DKI Jakarta.

"Kunci kemenangan Jokowi-JK apa?" lanjut Uday. "Kuncinya adalah koalisi luas dengan rakyat Indonesia. Merekalah yang akan secara bahu membahu memperluas jaringan pemenangan untuk pasangan Jokowi-JK. Termasuk Jaringan Santri ini."

Uday menambahkan Jokowi-JK membangun koalisi dengan rakyat Indonesia karena masyarakat menangkap tumbuhnya harapan akan kegidupan yang lebih baik di pasangan Jokowi-JK. Jokowi yang terkenal dengan buluskanya terbukti memiliki cara yang sangat jitu menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Sedang Jusuf Kalla adalah tipe pengusaha yang sangat gesit dan tanpa ragu-ragu saat mengambil keputusan.

Uday menambahkan bahwa pihaknya saat ini terus melakukan konsolidasi ke berbagai pesantren yang tersebar di Indonesia. Mereka menargetkan akhir mei ini mayoritas pesantren dan santri di Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Jawa Barat, Jogjakarta hingga sebagian Sumatra sudah terkonsolidir dengan baik. Sehingga di bulan Juni wilayah Kalimantan, Sulawesi dan juga Papua bisa kokoh bergabung.

Kemantapan Jaringan Santri se-Indonesia mendukung Jokowi-JK ini juga telah dikonsultasikan kepada para Kyai. Sehinga bergabungnya Mahfud MD, misalnya, tak membuat mereka panik. Sebab, lanjut Uday, Mahfud MD tak pernah secara langsung berkhidmat di NU sehingga akan berat bagi Mahfud MD untuk menggiring warga NU dan kalangan santri. Sehingga ia tak pernah merasa khawatir meski Mahfud MD menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.

"Pak Mahfud memang keluarga pesantren, tapi kami tak yakin warga NU bisa dibawa ke gerbong Prabowo-Hatta. Sebab Pak Mahfud tak memiliki record mengabdi di NU secara langsung. Apalagi soal Hatta Rajasa. Warga NU masih hafal siapa Hatta Rajasa. Pak Hatta itu Muhammadiyah, kader kesayangan Pak Amin Rais. Dan warga NU belum lupa bagaimana Amin Rais mensponsori penggulingan Gus Dur dulu." Lanjut uday.

Dan satu lagi, menurut pria alumni Pesantren Mambaul Ma'arif Jombang ini, warga NU belakangan sangat resah dan terganggu dengan keberadaan Majelis Tafsir Alquran (MTA) yang juga dibina oleh Hatta Rajasa. Sehingga mereka tak akan mendukung pasangan yang mensponsori jaringan yang mengganggu mereka di lapangan.

"Ya, masak warga NU mendukung pasangan yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Itu bertentangan dengan kaidah "La dharara wala dhirara" yang menjadi pegangan warga NU." Tandas Uday.

"Warga NU itu dalam segenap sikap dan tindakannya selalu berpegangan dengan maqoshid syariah, yakni ushulul khomsah. Ini yang tidak dipahami oleh orang-orang diluar NU." Uday mengakhiri perbincangan.

Jaringan Santri se-Indonesia Pilih Jokowi-JK

(JaSSJKW_JK)

Facebook : fb.me/JaSSJKWJK

Twitter : @JassJKW_JK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun