Ada hubungannya?..... tampaknya ada, tetapi hubungan biasa, bukan hubungan perasaan yang saling mencintai satu sama lain, bukan pula hubungan bisnis yang saling punya kepentingan satu sama lain, juga bukan hubungan hukum yang punya hak kewajiban satu sama lain. Lalu kenapa PSBB yang akan diberlakukan kembali secara ketat yang diumumkan Anies Baswedan dituding menjadi menyebab turunnya Index Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia 10 September 2020 kemaren?
Itu hanya dua peristiwa yang terjadi secara bersamaan yang keduanya dihubungkan oleh sebuah kepanikan massal para pedagang saham. Panik yang terjadi sesaat karena dampak dari PSBB diasumsikan akan langsung menghantam perekonomian, karena mungkin akan PHK dan terjadi penghentian produksi, penurunan daya beli, pelambanan permintaan dan ujung ujungnya menggerus pertumbuhan laba para emiten yang listing di bursa efek.
Para pemegang saham mengasumsikan harga saham akan jatuh karena kinerja perusahaan (emiten) tidak tumbuh. Oleh sebab itu harus buru-buru dijual mumpung harga-nya masih baik. Satu orang investor menjual sahamnya, investor lain meniru,..... rumor berkembang, gelombang kepanikan merebak, lalu orang-orang berlomba melepas saham, meskipun mereka masih belum paham apa yang sedang terjadi. Tampaknya kalau aktor berpengaruh dan menjadi panutan trader melakukan satu aksi, jamaah bursa efek akan taklid. Itulah anekdot-nya.
Tetapi tidak semua trader di bursa efek menyikapi rencana PSBB Jakarta dengan panic, terutama mereka yang memahami keadaan, berpengalaman dan tentu saja memiliki informasi yang lebih lengkap. Terbukti dari ratusan saham yang anjlok, terdapat banyak saham lainnya yang tetap naik harga atau setidaknya bertahan. Dalam laut dapat diduga, dalamnya bursa gak ada yang tahu persis.
Kadang tidak ada logika matematis yang bisa menjelaskan mengapa suatu saat IHSG tiba-tiba melonjak dan disaat lain mendadak turun, lalu naik lagi secara kaget. Hari ini, Jumat 11 September 2020, hari terakhir minggu kedua September loket bursa beroperasi, tiba-tiba Index menghijau kembali.Â
IHSG Kamis ada di level 4xxx, Jumat ini kembali ke level 5xxx, meskipun rencana PSBB Jakarta belum lagi dieksekusi. Padahal Pak Airlangga sudah menuding dengan tajam sekali, kelakuan Anies menyebabkan anjlok-nya IHSG. Entah apa yang diperbuat Anies dalam beberapa jam terakhir sehingga IHSG naik kembali?.
Mungkin Anies tidak berbuat apa-apa, yang ditujukan untuk mendongkrak IHSG. Atau bahkan mungkin pak Anies gak tahu IHSG jatuh. Analisis teknisnya mengatakan bahwa kenaikan IHSG itu semata karena para trader kembali melakukan pembelian saham. Apa yang mendorong mereka membeli saham kembali?.... hanya Allah dan mereka sendiri  yang tahu motif sesungguhnya (original intention), apakah karena ingin mementahkan tudingan Pak Menteri sekaligus membela Anies, atau karena ikut-ikutan semata, seperti ketika mereka selling by panic di hari sebelumnya..... Wallahu 'alam.
Senin depan, entah apa pula yang terjadi?..... kita tunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H