[caption caption="Amphithater Sungai Cikapundung (foto pribadi)"][/caption]Bandung, sebuah kota dengan ribuan cerita, kota yang menjadi saksi konferensi asia afrika ini, hari demi hari berubah menjadi kota yang loveable dan liveable bagi warganya. Perbaikan sana sini dilakukan oleh kota Bandung untuk membuat warganya bahagia dan nyaman.
Walokita Bandung Ridwan Kamil, banyak sekali melakukan perbaikan untuk Kota Bandung, mulai dari perbaikan jalan berlubang, mambuat micro library, taman tematik dan masih banyak lagi. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan indeks kebahagiaan warga Bandung, karena menurutnya ciri kota yang bahagia adalah banyak warganya yang berinteraksi di ruang terbuka, sehingga persaudaran ataupun jalinan bisnis bisa lancer.
Berinteraksi di ruang terbuka mempunyai banyak sekali manfaat, dengan itu warga akan saling bertegur sapa, sharing dengan warga lain, atah hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul. Semua itu perlu dilakukan agar warga tidak stress dengan segudang aktivitas sehari-hari.
Sekilas Sungai Cikapundung
Sungai Cikapundung merupakan sungai yang melintasi 9 kecamatan yang terdiri dari 13 kelurahan. Sungai yang membelah Kota Bandung ini mempunya fungsi penting, sungai ini berfungsi sebagai sumber air bagi Kota Bandung. Sungai yang harus dijaga kelestariannya ini belakangan berubah menjadi sungai kumuh karena ulah masyarakatnya sendiri, kebiasaan membuang sampai menjadi salah satu penyebab kumuhnya Sungai Cikapundung seperti sekarang ini.
[caption caption="Sungai Cikapundung yang Kumuh (foto : mahrusmayuzar2)"]
Ini merupakan solusi untuk membuat sungai Cikapundung kembali ke wajahnya yang dulu, bersih dan sumber air Kota Bandung. Banyak sekali inovasi yang di sematkan pada proses revitalisasi ini, proyek ini di laksanakan oleh Direktorat Jendral Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.
[caption caption="Warga Bandung yang berkunjung ke Amphithater (foto pribadi)"]
Walapun belum resmi dibuka untuk umum, setiap hari minggu para warga sekitar sudah banyak yang bermain diarea ini, anak-anak sangat menyukai tempat ini karena ada air mancur yang indah menghiasi. Selain itu ada jembatan berwarna merah mencolok yang gagah menyebrangi sungai Cikapundung. Warga Bandung biasa menggunakan jembatan ini untuk berfoto, mungkin kedepannya akan sering digunakan untuk foto prewedding.
[caption caption="Amphithater Sungai Cikapundung (foto pribadi)"]
[caption caption="Amphithater Sungai Cikapundung (foto pribadi)"]
[caption caption="Amphithater Sungai Cikapundung (foto pribadi)"]
Proyek-proyek ini diharapkan bisa segera diaplikasi di Kota lainnya agar Indonesia menjadi Negara yang bahagia seutuhnya, semua ini tidak terlepas dari inovasi yang dilakukan oleh Balitbang PUPR yang menghadirkan solusi bermanfaat bagi banyak orang.
Produk-produk Balitbang PUPR
Balitbang PUPR banyak sekali melakukan terobosan baru untuk menangani semua masalah yang ada di Negara ini, pertangahan tahun lalu saya berkesempatan menghadiri Kompasiana Nangkring bersama Kementerian PU di Grha Wiksa Praniti Bandung. Disana ditampilkan produk-produk yang telah diciptakan seperti teknologi pemanfaatan air hujan, selimut api hingga konstruksi bangunan tahan gempa buatan anak bangsa.
Namanya RISHA, Rumah Instan Sederhana Sehat. Risha adalah sebuah kerangka bangunan yang diciptakan oleh PUPR, kerangka bangunan yang bisa digunakan untuk membangun rumah ataupun perkantoran. Di Indonesia ada beberapa tempat yang sudah menggunakan Risha dalam pembangunannya, antara lain Kantor PT. SEKA di Banda Aceh dan Kampung Deret di Jakarta.
Ini adalah alasan mengapa konsep Risha perlu ‘dibumikan’ di Indonesia :
Instan
Risha memiliki tagline “Pagi pesan sore sudah terpasang”. Karena Risha merupakan sebuah barang jadi yang terdiri dari beberapa komponen atau sering disebut panel, ada 3 panel utama dalam pembuatan Risha, yaitu P1, P2 dan P3. Tidak perlu khawatir, panel-panel ini dibuat dengan rangka besi didalamnya, jadi tetap kokoh ketika digunakan. Panel-panel tersebut nantinya akan dipasang menggunakan mur dan baut khusus, tidak perlu menggunakan cor atau sejenisnya, ini yang membuat Risha disebut instan, karena barangnya sudah jadi dan tinggal pasang/merangkai, mirip seperti permainan lego. Untuk kekuatan, tidak perlu ragu karena Risha sudah melewati tahap pengujian di laboratorium dan dijamin tahan gempa.
Moveable
Ketika Risha sudah terpasang dan membentuk sebuah rangka bangunan, Risha memungkinkan untuk dibongkar pasang dan dipindahkan ke tempat yang menurut kita lebih baik. Karena sistem penggunaan mur dan baut tadi, model ini sangat fleksibel.
Murah
Panel-panel Risha mempunyai harga yang relatif murah, mulai dari 120.000, 110.000 sampai 90.000 per panel. Kita tinggal menghitung berapa panel yang kita butuhkan untuk membangun bangunan yang kita inginkan, satu ‘paket’ Risha apabila sudah disusun akan membentuk bangunan kubus dengan masing-masing sisinya 3x3 meter. Itu semua tergantung seberapa besar bangunan yang kita inginkan. Satu lagi, apabila kita belum mempunyai tanah, kita bisa membeli panel-panel Risha-nya dulu sehingga ketika nanti kita sudah memiliki tanah, bisa langsung dipasang diatas tanah tersebut. Risha, mempunyai kunci yang disebut kunci BMW. BMW bukan merk sebuah produsen mobil, tapi BMW adalah B (biaya rendah) M (mutu terjamin) dan W (waktu yang digunakan relatif singkat).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H