Mohon tunggu...
Willy Teniwut
Willy Teniwut Mohon Tunggu... Dosen - Penulis wannabe penulis

Enjoying the ride

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menuju Puncak (Istana)

17 Agustus 2018   10:28 Diperbarui: 17 Agustus 2018   11:11 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pihak juara bertahan selain berusaha penetrasi suara juga berusaha mengolah pasangan baru ini untuk kemudian melakukan pengembangan pada suara yang mungkin dengan komposisi ini akan sulit untuk di dapat. Pihak penantang sendiri akan berusaha melakukan diversifikasi pada pangsa pasar suara yang ada dengan menyasar pemilih yang muda dan fokus pada ekonomo.

Pemilihan cawapres menjadi pentig ketika pasar suara yang ada sangat volatile, yang harusnya dalam portfolio BCG, juara bertahan berada pada posisi cash cow, dengan hanya menunjukkan hasil kerjanya, menjadi terbebani karena posisi cawapres yang dipilih terlihat menutupi aura kepresidenan dari juara bertahan. 

Kondisi ekonomi yang dibanggakan dan ditargetkan akan terlihat cukup dipertanyakan dengan komposisi yang ada, selain itu appeal pasangan bagi pemilih kritis dan muda menjadi cukup sulit terlihat positif. 

Juara bertahan terlihat cukup khawatir dengan isu politik identitas dan terjebak dalam lobi beberapa partai berbasis agama untuk meng-address posisi cawapres yang berbasis religius. 

Meskipun masih dalam kuadran star, tertapi kondisi ini merupakan keuntungan bagi penantang bertahan, yang pernah merasakan melawan pasangan capres yang nyaman pada kuadran cash cow di tahun 2009. 

Penantang juga mungkin juga secara tidak sadar beruntung memilih pasangan yang terpilih saat ini dibandingkan calah satu pasangan ulama yang dicalonkan salah satu partai berbasis agama pendukungnya, untuk membedakan secara signifikan dan positf dengan pasangan juara bertahan. 

Strategi pemenangan bagi kedua pasangan maupun anggota  yang masuk dalam tim pemenangan masing-masing sudah seharusnya berangkat dari komposisi masing-masing pasangan dan apa positioning dan brand image yang ideal dari masing-masing sesuai dengan kondisi pangsa pasar suara sekarang ini. 

Bagi juara bertahan, keberhasilan mereka dalam memoles cawapres untuk lebih tangkas dalam hal lain selain agama menjadi sangat penting dalam menentukan proses kemenangan mereka, setidaknya untuk mempermuda capres juara bertahan dalam mempertahanan dan mendulang suara baru. 

Untuk itu dua hal mendasar yang dapat dilakukan, pertama selalu memilah dan memilih keberhasilan kerja 5 tahun sebelumnya dari capres juara bertahan, kedua, memilih kekuatan dari cawapres mereka yang paling utama dan signifkan bagi Indonesia pada 5 tahun ke depan untuk kemudian membangun opini untuk selalu dibahas baik di median masa, TV hingga media sosial, sehingga fokus pasar pemilih pada hal yang menjadi kekuatan positif cawapres ini. 

Bagi penantang bertahan, ada beberapa strategi yang harus dilakukan, Pertama, harus menghindari diskusi dan pembahasan mengenai politik identitas, karena akan memberikan angin segar bagi pihak juara bertahan, isu SARA wajib dihindari, kedua fokus ke masterplan mereka untuk meningkatkan perekonomian dan penanganan kasus hukum Indonesia 5 tahun ke depan.

Hal ini dilakukan sembari memilih dan memilih hal-hal yang gagal dilakukan oleh juara bertahan dalam 5 tahun terakhir dengan elegan dan tanpa terkesan menghina serta no HOAX + hiperbola tetrapi berdasarkan fakta dan konsisten, hal ini penting untuk merangkul pemilih rasional, kritis dan muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun