"Aku nggak heran, emang seperti itu anaknya," sahut Eko sambil mengamati permainan teman-temannya.
"Ngomong-ngomong siapa nama anak itu? Beberapa kali aku pernah melihat saat ia cuci-cuci pakaian di sini, tapi aku nggak terlalu memperhatikan," Widura bertanya kepada Eko karena ia teman satu desa dengan si gadis.
"Nama anak itu Ratri. Sifatnya memang agak kelaki-lakian. Dia sering diajak bermain oleh dua kakak laki-lakinya. Bahkan sekali-kali aku juga pernah bermain-main dengan dia. Bila ia diganggu, kalau marah memang seperti itu tadi tingkahnya," Eko menjelaskan.
"Kalau bersama anak laki-laki, apa ia juga ikut permainan anak laki-laki?" Widura bertanya dengan nada mengandung sedikit keheranan.
"Ya iya lah. Ia suka memanjat pohon, bermain tongkat, dan permainan lain-lain' selama ia nggak ada kegiatan membantu ibunya," Eko kembali menceritakan tentang Ratri.
"Oh begitu yya. Terus selain cuci-cuci, apakah ia juga pernah main-main dengan anak perempuan? Jangan-jangan teman dia hanya laki-laki?" Widura kembali bertanya.
"Ya nggak gitu juga lah. Walau jarang, ia pernah bermain-main dengan anak perempuan juga kok. Biasanya kita suka menjahili anak-anak perempuan yang lagi bermain, tapi kalau ada dia, kita jadi enggan menggoda anak-anak perempuan itu. Hihihi," kata Eko sambil memamerkan sederet gigi putihnya.
Percakapan mereka pun terhenti. Perhatian mereka kini tertuju ke permainan. Walau tidak ikut permainan, Widura dan Eko kadang berteriak di sisi lapangan memberi perintah atau ikut bersorak. Hingga pada akhirnya permainan itu berakhir.
Pada suatu hari, Widura, Sogol, dan Murti sedang berlatih bersama di tepian sungai. Mereka melatih gerakan dan langkah-langkah yang diajarkan oleh Ki Jagabaya. Adapun mereka memilih tepian sungai karena lokasi ini memang tempat yang menyenangkan untuk melakukan apapun.
Seperti biasa, akan ada beberapa perempuan yang sedang mencuci pakaian di sekitar situ. Karena sesuatu yang biasa tiga anak ini tidak terlalu memperhatikannya.
Saat sedang berlatih, Widura tanpa sengaja melihat dua sosok perempuan menuju sisi sungai seberang. Ternyata setelah dicermati, itu Ratri dan kakak perempuannya.