Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penggemar content manajemen, pengembangan diri, dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Meniti Jalanan Setapak 8

25 November 2024   06:18 Diperbarui: 25 November 2024   07:43 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Aku nggak heran, emang seperti itu anaknya," sahut Eko sambil mengamati permainan teman-temannya.

"Ngomong-ngomong siapa nama anak itu? Beberapa kali aku pernah melihat saat ia cuci-cuci pakaian di sini, tapi aku nggak terlalu memperhatikan," Widura bertanya kepada Eko karena ia teman satu desa dengan si gadis.

"Nama anak itu Ratri. Sifatnya memang agak kelaki-lakian. Dia sering diajak bermain oleh dua kakak laki-lakinya. Bahkan sekali-kali aku juga pernah bermain-main dengan dia. Bila ia diganggu, kalau marah memang seperti itu tadi tingkahnya," Eko menjelaskan.

"Kalau bersama anak laki-laki, apa ia juga ikut permainan anak laki-laki?" Widura bertanya dengan nada mengandung sedikit keheranan.

"Ya iya lah. Ia suka memanjat pohon, bermain tongkat, dan permainan lain-lain' selama ia nggak ada kegiatan membantu ibunya," Eko kembali menceritakan tentang Ratri.

"Oh begitu yya. Terus selain cuci-cuci, apakah ia juga pernah main-main dengan anak perempuan? Jangan-jangan teman dia hanya laki-laki?" Widura kembali bertanya.

"Ya nggak gitu juga lah. Walau jarang, ia pernah bermain-main dengan anak perempuan juga kok. Biasanya kita suka menjahili anak-anak perempuan yang lagi bermain, tapi kalau ada dia, kita jadi enggan menggoda anak-anak perempuan itu. Hihihi," kata Eko sambil memamerkan sederet gigi putihnya.

Percakapan mereka pun terhenti. Perhatian mereka kini tertuju ke permainan. Walau tidak ikut permainan, Widura dan Eko kadang berteriak di sisi lapangan memberi perintah atau ikut bersorak. Hingga pada akhirnya permainan itu berakhir.

Pada suatu hari, Widura, Sogol, dan Murti sedang berlatih bersama di tepian sungai. Mereka melatih gerakan dan langkah-langkah yang diajarkan oleh Ki Jagabaya. Adapun mereka memilih tepian sungai karena lokasi ini memang tempat yang menyenangkan untuk melakukan apapun.

Seperti biasa, akan ada beberapa perempuan yang sedang mencuci pakaian di sekitar situ. Karena sesuatu yang biasa tiga anak ini tidak terlalu memperhatikannya.

Saat sedang berlatih, Widura tanpa sengaja melihat dua sosok perempuan menuju sisi sungai seberang. Ternyata setelah dicermati, itu Ratri dan kakak perempuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun