Mohon tunggu...
Jarang Makan
Jarang Makan Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penulis content untuk bidang manajemen dan fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Cinta Hana dan Topi Hijau 2

2 Oktober 2024   07:24 Diperbarui: 3 Oktober 2024   07:21 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu sore, Hani mengajak Hana jalan-jalan santai. "Aku mau ajak kamu ke suatu tempat," kata Hani. "Pokoknya nggak jauh dari kampus. Kamu pasti suka."

Hana penasaran, ia memikirkan berbagai lokasi keramaian di sekitar kampusnya, ia pun bertanya, "Ke mana, sih?"

"Rahasia," jawab Hani sambil tersenyum misterius. "Nanti kamu tahu sendiri."

Mereka berdua berjalan kaki, menelusuri jalanan yang terhitung masih di sekitar kampus. Hani dan Hana menikmati perjalanan dengan mengobrol santai.

Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah gang kecil yang ramai dengan anak-anak kecil. Hani mengajak Hana memasuki sebuah rumah sederhana yang di dalamnya juga penuh dengan anak-anak.

"Ini adalah sekretariat organisasi kemasyarakatan," jelas Hani. "Organisasi ini membantu anak-anak di kampung ini untuk belajar dan bermain. Aku sering membantu mereka di sini."

Hana terharu melihat anak-anak itu. Mereka terlihat ceria, walaupun hidup mereka sederhana. Hani pun mulai bercerita tentang hewan langka kepada anak-anak itu.

"Kalian tahu Komodo?" tanya Hani. "Komodo adalah hewan purba yang hanya ada di Indonesia. Hewan ini sangat besar, dan memiliki gigitan yang sangat kuat. Komodo adalah hewan yang dilindungi, karena jumlahnya sudah sangat sedikit."

Hani menunjuk gambar komodo yang tertempel di dinding. Anak-anak itu mendengarkan dengan saksama, mata mereka berbinar-binar.

"Selain Komodo, ada juga Elang Jawa," lanjut Hani. "Elang Jawa adalah burung pemangsa yang sangat langka. Burung ini memiliki bulu berwarna coklat kehitaman, dengan jambul di kepalanya. Elang Jawa adalah hewan yang dilindungi, karena jumlahnya sudah sangat sedikit. Burung garuda itu sebenarnya adalah burung Elang Jawa"

Hani menunjuk gambar Elang Jawa yang tertempel di dinding. Anak-anak itu semakin antusias mendengarkan cerita Hani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun