Mohon tunggu...
Zahra El Fajr
Zahra El Fajr Mohon Tunggu... Penulis - a melancholist

Teacher | Fiksiana Enthusiast | Membaca puisi di Podcast Konstelasi Puisi (https://spoti.fi/2WZw7oQ) | Instagram/Twitter : zahraelfajr | e-mail: zahraelfajr@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Potret IV

31 Maret 2020   19:30 Diperbarui: 31 Maret 2020   19:34 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : sky-sylph on tumblr

Aku adalah sebagian kecil makhluk bumi yang memilih tidak banyak bertanya

karena jawaban sering menjadi hal yang tidak perlu diketahui

termasuk bertanya padamu,

Aku menanti saatnya kau memakai pakaian yang menjadikanmu jawaban

Aku menanti saatnya kau menyadari bahwa kaulah jawaban dari inti pertanyaanku;

apabila aku memang diperkenankan bertanya

Dan ya, aku selalu hadir

Penantian dan kesetiaan memang dua kecocokan mutlak

: kutukan yang tak biasa untukku

Menurutku bagian terbaik dari penantian adalah karena yang kunanti adalah kau

seribu kau karena aku adalah bagian terbaik dari kesetiaan

Aku akan menanti sambil tersenyum

Yakinkah aku kau akan datang?

Bukan, karena yang kunanti adalah kau.

Keindahan mutlak menyertai kedatanganmu, kelak

Bahkan kukatakan 'kelak' karena kau belum tiba

Selama tiba belum datang, 

Aku akan membayangkannya saja

Ra, 22 Maret 2020

*Potret berarti gambar atau lukisan yang seringkali merepresentasikan seseorang, yang mana seseorang tersebut menjadi dominan dalam gambar. Seri Potret berisikan 'surat terbuka' dalam bentuk puisi yang ditujukan untuk satu orang. Pesan yang disampaikan bisa perihal penantian, rasa cinta, rindu, dll. Semoga bertemu di Seri Potret selanjutnya!

Puisi Seri Potret Sebelumnya :
Potret I
Potret II
Potret III


Puisi Lainnya:

Sepertinya Ada yang Tak Nampak di Jendela

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun