Terlalu dini untuk bicarakan cinta
Hari ini masih,Â
benci ikut terbangun ketika Merah Muda membuka mata; kemudian berkembang rimbun di dalam hati.
Apakah Tuhan senang melihat hambanya membenci?
Tuhan tak pernah menjawab,
agar manusia memiliki hal paradoks untuk dicinta juga dibenci
Lelaki itu tak terlalu tampan, tak juga berkulit putih. Ia bernama Biru
Pernah ia berkunjung dengan martabak manis di tangannya,
Pernah ia datang dengan kejutan tiket konser band kesukaan Merah Muda,
Tapi tak pernah nyatakan cinta. . .
Pada bantal, Merah Muda tenggelamkan wajahnya
menghela napas berulang-ulang di sela tangisannya
ia tahu Biru tak pernah memilihnya
ia tahu Biru hanya menyukai Putih
Tapi mengapa Merah Muda terlihat begitu menyedihkan?
sebab ia membenci hal yang tak bisa ia  miliki
Ra, 30 Maret 2020
*Potret berarti gambar atau lukisan yang seringkali merepresentasikan seseorang, yang mana seseorang tersebut menjadi dominan dalam gambar. Seri Potret berisikan 'surat terbuka' dalam bentuk puisi yang ditujukan untuk satu orang. Pesan yang  disampaikan bisa perihal penantian, rasa cinta, rindu, dll. Semoga bertemu di Seri Potret selanjutnya!
Puisi Seri Potret Sebelumnya :
Potret I
Potret II
Puisi Lainnya:
Sepertinya Ada yang Tak Nampak di Jendela
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI