Mohon tunggu...
Zahra El Fajr
Zahra El Fajr Mohon Tunggu... Penulis - a melancholist

Teacher | Fiksiana Enthusiast | Membaca puisi di Podcast Konstelasi Puisi (https://spoti.fi/2WZw7oQ) | Instagram/Twitter : zahraelfajr | e-mail: zahraelfajr@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[RTC] Alasan

28 Juli 2018   21:36 Diperbarui: 31 Maret 2020   01:42 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang memilih menutup mata, saat seharusnya seksama,

Ada yang memilih bungkam seribu, saat seharusnya membela

Padahal semua kita lahir diiringi lengkingan, dan menendang-nendang

Kelumpuhan apa yang membuat kita membatu?

Sementara ada, ya, ada!

Mereka yang bahkan melafalkan janji yang sama dalam hatinya, setiap hari

Hanya demi memanipulasi rasa sepi

Menghayati kegetiran,

Sampai perih serasa gulali

Seorang diri

Menakutkan,

Rupanya semakin banyak puisi indah bernada optimisme adalah realita yang sebaliknya

Sebenarnya, apakah kita kekurangan alasan untuk saling mendengarkan?

Apakah kita kekurangan alasan untuk saling meneduhkan dunia ini dari hara keapatisan?

Benar-benar tak ada kah alasan untuk menegakkan kepala,

Untuk membuat kontak mata,

Untuk menyimak, daripada hanya kuping palsu sementara gawai memaku matamu?

Kita tak kurang sesuatu pun soal ikatan,

Jika cinta ada pada mendengarkan,

Menyimak,

Memperdulikan,

Masihkah bisa dikatakan kita tak punya alasan untuk saling berbuat baik?

Bukankah sama sekali tak kurang alasan kita untuk saling mendengarkan?

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event HUT Admin RTC

RTC
RTC
Kunjungi puisi lainnya yuk!

Ragam Suara yang Berirama Diam
Potret II

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun