Kamu menjadi lemah kembali, karena ditinggalkan kedua kalinya kamu merasa ditinggalkan se-bumi. “Dimana aku bisa belajar memaafkan?” Kamu bertanya dengan getir. Kini ada, perkara perpisahannya adalah lelah memaafkan.
Rasanya sekarang impas, awalnya Dia yang menanggung rasa bersalah, kemudian keadaan yang sama menimpa Kamu. Kalau Dia, sudah menebusnya. Kalau Kamu, menanggung selamanya karena benar-benar ingin mengakhirinya.
Pernahkah kalian menghadapi situasi semacam ini? Saat menganggapnya sepele, tak lama itu pun akan menimpa kita. Seakan siklusnya memang begitu.
Zahra, yang rindu Fiksiana
12 Maret, 2017
Bandung
Puisi: