Tetesan itu Aku
Ah itu hanya spekulasiku saja, realitanya aku menemukan Manis yang lebih aduhai darimu. Tanpa diguyur hujan pun aura seksinya menyeruak semerbak. Aku tak rela dikecewakanmu lagi kelak maka aku bersikukuh melambaikan tanganku pertanda Da-dah atau malah mengusir? Dan aku berhasil menggandeng baru. Aku menjual nama Hujan lagi.
Pilihannya selalu menyakiti atau tersakiti kan?
Kubilang aku hanya menyukai diriku sendiri,
Bandung, 30 September 2016
Zahra,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H