"Ajari aku bahagia meski tak ada kamu di dalamnya!" seruku
Entah Cinta menadah suaraku atau acuh tak acuh klasik
Ia melengos,
Semakin,
Bertambah,Â
Bertingkat,
Berbanyak,
Berjamur,
Anjuran sarapan pagiku ditampik Cinta
Kupandangi peganan buatan tangan rinduku
Kalau tak cinta tak akan sebegininya aku
Angin menenangkan sepoi-sepoi jemuran rinduku dibawah terik
Asap mengembalikan kewarasanku dari lamunan
Masakanku kali ini hangus
Ini sebab Cinta tak lagi tersenyum sebelum terlelap
Nelangsa disini menghadapi bisunya bak belati runcing
Menjahit semua sela di tubuhku
Ngeri aku membeku di palung hatinya
Cinta tak mau lagi denganku
"Aku memilih pergi," cinta angkat suara
Aku sudah hancur
"Pergi bersamamu," timpalnya
"Mari ikut denganku, Rindu. Sebab cinta membuatmu rindu aku kan? Mari ikut denganku,"Â
Cinta membawaku menemukan jawaban itu;
Mustahil rindu bisa bahagia tanpa cinta di dalamnya
Bandung, 8 September 2016
Zahra,
Rindu yang lain:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H