Semesta merindu yang salah arti
Romantis pesan hujan menggerayangi rindu terbunuh sebelum tuntas
Hendak beranjak, rindu melekat di sela jari kaki-kuÂ
Perihal rindu? Sebentar, aku tak tahu-menahu
Seperti kelaparan kah?
Kaki-ku beku
Gempa emosional kah?
Bersabarlah kaki-ku,
Permisi,
Aku rindu kau(dia)
Merindukan ketidakmungkinan!
"Kau sedang tidak berpura-pura kan?" tanyaku pada aku
Bisu
Bak memeluk kaktus saat melisankan kata 'Rin..' tak usah kulanjutkan, aku kesakitan
karena aku kelaparan, bolehkah aku merasakanmu?
Detik ini rindu merasuki air; menyusup melalui sela manapun, nakalnya
Memeluk kaktus sembari tenggelam, aku
Bagaimana menghentikannya?
Rindu, segala apa yang melekat pada kulitku
"Masih kuatkah aku bersabar?"Â
"Bak mendepa sagnara, lebih-lebih dari itu. Rindu itu apa?" tanyaku lagi pada diriku sendiri.
Sajak rindu tak pernah tuntas,
*Rindu sukses membuatku gila*
Bandung, 120 detik ke 8 September 2016Â
Zahra,
Rindu yang lain:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H