Mohon tunggu...
Agun Pratama
Agun Pratama Mohon Tunggu... -

Bukan seorang ahli filsafat ataupun penyair amatiran | Hanya seorang pemuda rumahan yang ingin lenyapkan kegalauan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hamba Celaka

27 Juli 2012   05:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beriman hanya untuk penampilan

Dalam keseharian enggan menjalankan

Kesadaran perilaku sengaja diabaikan

Sekarang Tuhan mungkin tak peringatkan

Kelak jangan harap kau akan terselamatkan

Kebenaran dipalsukan tabiat

Kenistaan yang telah diperbuat

Jelaga kegelapan yang makin menguat

Kedustaan semakin kuat mengikat

Dirimu yang bejat bangga  merasa sehat

Ribuan kali kau kunjungi tanah suci

Tidak mempan merubah sikap diri

Jutaan kali kau panjatkan doa hari ini

Nilainya hampa nyaris tiada arti

Kenapa bisa begini?

Kehampaan peribadatan sungguh memalukan

Menuntut perbaikan dalam niat dan tindakan

Jikalau dipertahankan sepanjang masa

Engkau hanya akan menjadi hamba yang celaka

Jaque Leto | 8 Juli 2012 | 19:45

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun