"Bagi responden pendukungnya, paduan antara karakteristik persona yang dimiliki dan kompetensi yang ditunjukkan Jokowi selama ini menjadi alasan utama mereka menyandarkan pilihan. Ketulusan, kepolosan, dan kesederhanaan yang ditunjukkan Jokowi menjadi modal kepribadian yang memikat publik. Sisi kepribadian tersebut berpadu dengan kompetensi yang ditunjukkan selama ini dalam langkah politiknya. Ia tidak bersifat elitis, gemar turun langsung memotret persoalan. Sebagai pemimpin lokal, ia produktif mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan mencoba konsisten menyelesaikan permasalahan. Paduan antara sosok kepribadian dan tindakannya yang dinilai publik tidak artifisial ini mendapatkan tempat yang tepat di saat bangsa tengah merindukannya, ..."
Oleh sebab itu, menurutku, kita biarkan dan harus membiarkan agar Jokowi tetap tidak bicara atau berdiam diri tentan Pencapresan dirinya. Belum saatnya Jokowi bicara dan bertindak; akan tetapi biarkanlah rakyat yang bicara dan bertindak tentang Pencapresan tersebut; nantinya rakyat bicara dan bertindak, dan Jokowi ikuti kehendak yang berbicara serta bertindak tersebut.
Pada sikon diam sekarang pun, telah ada ratusan ribu, atau mungkin telah mencapai jutaan, Relawan Jokowi pada semua povinsi di NKRI.
Saatnya Rakyat menentukan pemimpin, bukan diberikan pemimpin, dan rakyat terpaksa menerima karena tak ada pilihan lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H