Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selamat Merayakan Hari Tanpa Pendidikan Berkualitas Kepada Kaum Miskin

2 Mei 2012   02:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fungsi pendidikan menurut UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3, adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TUHAN Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara demokratis serta bertanggungjawab.

Tidak disangkal bahwa, pada masa kini, di Nusantara tercinta, ada upaya mencari keuntungan melalui pendidikan. Pada masa kini (dan mungkin akan terus berlangsung) setiap manusia menginginkan apapun yang dilakukannya menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Hal itu pun terjadi pada pendidikan; sehingga menjadi industri pendidikan. Ini berarti, penyelenggara pendidikan (yang berinvestasi pada insitusi pendidikan) berusaha mendapat keuntungan dari institusi yang dikelolanya. Dan upaya untuk mendapat keuntungan tersebut, menjadikan peserta didik akan membayar mahal kepada penyelengara pendidikan. Jika itu terjadi, maka pendidikan yang telah menjadi industri pendidikan tersebut, akan menghasilkan atau menjadikan orang-orang yang berusaha agar mendapatkan kembali kerugian karena membayar mahal selama pendidikan. Akibat dari upaya mendapatkan kembali tersebut, akan menghasilkan manusia serakah yang hanya berorientasi keuntungan ekonomi, egois, materialistik, korupsi, kolusi, nepotisme, manipulasi sekaligus merugikan dan mengkesampingkan kepentingan umum, serta mengacaukan hidup dan kehidupan masyarakat
Pendidikan - Institusi Pendidikan yang ada atau berada di/dalam cengkraman Industri Pendidikan, pada umumnya mempunyai kelengkapan dan fasilitas yang lengkap - memadai - bermutu, serta ditunjang oleh guru-guru yang berkualitas; dan semuanya itu, ada karena faktor dana - modal besar.  Untuk mengembalikan modal tersebut, maka peserta didik (anak didik) pada institusi tersebut harus membayar mahal.  Padan sikon itu, siapa yang mempunyai uang, maka memperoleh pendidikan bermutu; sebaliknya tanpa uang, maka carilah sekolah di tempat lain.
Di Nusantara, di NKRI, di negeri ku, yang telah lebih dari satu abad merdeka, ku rasakan - ku lihat - ku alami - dan ada di banyak tempat; si tak berpunya - si miskin - si papa, menjadi termarginal dalam/dari dunia pendidikan.
Sangat banyak dan tak terhitung kaum miskin, hanya sekedar sekolah - hanya sekedar belajar - dan hanya sekedar yang lainnya, namun tanpa  binaan - bimbingan yang utuh dari para pendidik - pembina.
Siapa yang mau menyangkal hal-hal seperti ini!?
Potret umum pendidikan untuk kaum pra-sejahtera - kaum tak berpunya - kaum miskin di Nusantara,
  • minimnya fasilitas, prasarana, sarana pendukung pendidikan
  • minimnya anggaran negara untuk perbaikan pendidikan dan kesejahteraan para pendidik, juga merupakan sumbangan kepada ketidakmajuan pendidikan pada berbagai daerah di Indonesia.
  • pada banyak tempat, ditemukan sekolah-sekolah yang rusak serta minim fasilitas; hanya mempunyai dua atau tiga guru yang mengajar untuk semua kelas; anak-anak usia sekolah tidak mempunyai kesempatan belajar, karena berbagai kendala sosial dan ekonomi; dan lain sebagainya
  • dan berbagai kendala lainnya sehingga menghambat  proses belajar mengajar
13359268101006137300
13359268101006137300
foto koleksi pribadi - kompasiana media library - jappy pellokila

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun