Kemarin dan kemarin yang lalu, saya masih bisa bertemu (dan alami) jamuan makan malam (bisnis dinner - social dinner), dan pada meja yang sama, orang-orang semeja menaikkan doa sebelum makan dengan lima cara berbeda (tak ada satu pun sungkan - malu - takut, ada doa dengan cara Hindu - Budha - Islam - Kristen - Katolik). Orang biasa canda ria - berargumen - berhubungan bisnis - bahkan kawin-mawin tanpa harus bertanya apa agama mu!? Apakah kamu Hindu - Budha - Islam - Kristen - Katolik - Kong Hu Cu - atau Atheis!?
Semuanya berjalan apa adanya dan berhubungan apa adanya
Semuanya melangkah bersama dan bersama melangkah.
Itu … semuanya itu, pada kemarin dan kemarin yang lalu
Kini, sekarang dan sementara terjadi tidak lagi seperti kemarin dan kemarinnya yang lalu, … ada rentetan (yang berkala mau pun terus menerus) tindakan, kata, sikap, aksi-aksi yang terlihat dan diperlihat (kepada dan oleh) orang lain … pada (diri orang-orang) bangsa dan negeri ini.
Di Negeri ini, tak sedikit pemimpin, penguasa, politisi, telah menjadi bukan pengayom rakyat - bukan penyalur aspirasi rakyat, tetapi penindas dan penghisap darah rakyat
Di negeri ini, ada rentetan yang memperlihtakan bahwa bangsa ini tak lagi memperhatikan tetangga sebelah, namun di mana-mana ada korupsi - perampokan - hedonis - egoistik - dan lain sebagainya; sekaligus membiarkan miskin dan kemiskinan tetap ada.
Di Negeri ini, (tokoh) agama bukan lagi (sebagai) alat untuk mendamaikan, namun mereka telah menjadi monster yang menakutkan. Tak sedikit dari antara mereka, mengkhotbahkan, bunuh, bunuh, hancurkan, hancurkan, serbu, serbu, serbu …..
Dan di negeri ada banyak orang lebih suka memperbaiki citra diri dengan cara tindakan-tindakan yang menyalak - merusak - menfitnah yang lain - kekerasan - brutal - garang - bahkan melakukan tindakan-tindakan yang diluar logika normal manusia dan kemanusiaannya.
LALU, apa yang kita mau buat!? Â Selain berubah!? Kita berlomba dan semuanya harus menjadi pemenang; tidak ada yang kalah. Karena untuk tujuan perubahan (yang lebih baik - benar - bermartabat) maka semuanya harus jadi juara.
Citra Bangsa harus berubah. Upaya untuk memperbaiki citratersebut membutuhkan kerja (bersama semua unsur yang terkait) dan kinerja yang baik dan benar; serta tanpa putus asa dan menyerah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!