Mohon tunggu...
OPA JAPPY
OPA JAPPY Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Acount Baru http://www.kompasiana.com/opajappy

Selanjutnya

Tutup

Catatan

(Kamu - Kita) Boleh Tak Suka SBY, Tapi Jangan Merusak NKRI Dengan Aksi Anarkis - Teror - Radikal

16 Februari 2012   11:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:34 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak bisa dibantah bahwa SBY adalah presiden NKRI (dan para menterinya) yang paling banyak di tolak melalui jejaring sosial (terutama Facebook dan Twitter).  Tidak sedikit,  page - grup FB yang berisi anti sby; dan di dalamnya berisi aneka caci maki serta sumpah serapah terhadapnya (juga kepada para menterinya).

13256807581442499837
13256807581442499837
Buat diri ku (yang juga seorang golput sejak era 80 an), sikon kekinian yang ditunjang oleh mudahnya seseorang berinternet - beronline, serta membuat grup (dunia) maya, sah - sah jika ada kelompok - warga wasyarakat yang tak menyukai pemimpinnya. Ketidaksukaan tersebut, bisa jadi muncul karena mereka tidak menemukan penggenapan dari janji-janji kampanye sebelumnya; dan bisa juga akibat dari kinerja pemerintah yang jauh dari harapan rakyat (dan sangat menyimpan dari ucapan-ucapan bujukan ketika mau dipilih sebagai presiden); dan masih banyak penyebab lain, yang menjadi alasan bangkitnya gerakan moral - gerakan maya - gerakan aksi yang tertuju kepada SBY dan hulubalangnya.

SILAHKAN anda boleh tidak suka terhadap SBY, tetapi ......

Banyak orang telah lupa terhada kelanjutan (kata) tetapi ... tersebut

.... (kelanjutannya adalah JANGAN MERUSAK NKRI dengan aksi-aksi ANARKIS - BRUTAL - TEROR - RADIKAL.

LIHATLAH  para pencaci SBY di televisi - web site - koran - majalah - page dan grup fb - blog dan lain sebagainya sebagian besar bukan lagi ungkapkan ketidakberesan - ketidaksukaan (terhadap SBY) dengan sopan melainkan asal mencaci - asal memaki. Parahnya lagi, banyak di antara mereka yang menyamakan SBY dengan NEGARA -- SBY adalah Negara dan Negara adalah SBY.

Akibatnya (akibat dari penyamaan tersebut), ada preman-preman politik - politisi busuk - preman - preman-preman atas nama (ormas) keagamaan, bahkan tokoh-tokoh agama rasis-rasialis-radikal, serta kelompok-kelompok barisan sakit hati (menyatukan diri - rapatkan barisan dengan kepentingan yang sama) melakukan tindakan-tindak anarkis - brutal - teror - radikal yang merusak berbagai fasilitas umum - fasilitas pemerintah.   Dan semua hal tersebut mencerminkan keDUNGUAN dan keTOLOLan - keBODOHan - betapa kurang ajarnya mereka.

Bahkan, tidak sedikit dari antara mereka yang MENOLAK pilar-pilar - lambang-lambang pemersatu berbangsa dan bernegara.  Ormas-ormas seperti fpi - fu - mmi - hizbut tahrir - cs, adalah contoh yang sangat populer, mereka para anti sby - anti pemerintah, bahkan ada oknum diantara mereka yang mau menggulingkan pemerintah; ada juga yang menyatakan pemerintah adalah kafir dan lambang-lambang negara adalah berhala.

LIHAT SAJA ... tidak sedikit dari mereka mereka yang menolak UUD 45  - BENDERA MERAH PUTIH - GARUDA PANCASILA (serta lambang-lambang negara lainnya), dan ada yang mau mengganti Tatanan Berbangsa dan bernegara dengan negara berdasar agama.

Dan bisa saja para anti SBY (terutama para mereka yang busuk tersebut) itu, sebetulnya (bukan sekedar tidak suka sby),  menyembunyikan - menyimpan hide agenda yaitu MERUSAK NKRI - MENGHANCURKAN NUSANTARA; dan setelah itu, mereka mau menjual nusantara kepada ideologi sampah.

1326675247899348161
1326675247899348161

ABBAH JAPPY PELLOKILA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun