Mengapa dituduh sebagai hari raya Kristen!? Ini tuduhan asal bunyi - asal omong - asal bicara sekaligus ngawur dan sembarangan.
LIHAT, apa yang dilakukan mayoritas Protestan dan Katolik di planet ini. 31 Desember, ada ibadah Tutup/Akhir Tahun di Gereja, biasanya harus selesai sebelum jam  00.00. Dan jelang  jam 00.00, pada tiap keluarga Protestan-katolik selalu berkumpul di rumah, untuk menaikkan doa bersama. Besoknya, 1 Januari, tak sedikit yang hadir di Gereja.
Mungkin karena jarak antara 25 Desember ke 1 Januari, cuma beberapa hari; dan pada 31 Desember dan 1 Januari, gereja-gereja melakukan kebaktian/ibadah Akhir Tahun dan Awal Tahun, apakah itu langsung disebut Hari Raya Kristen!? Â Sungguh pendapat yang asal jadi dan asal bunyi.
Semuanya itu sebagai tanda syukur - tanda syukur dan tanda syukur.
LIHATLAH juga, apakah kebaktian Akhir Tahun dan Awal Tahun tersebut penuh dengan pesta pora, pesta sex, mabuk-mabukan,  dan berbagai gila-gilaan lainnya!?  Dan jika ada model akhiri tahun dan awali tahu seperti di atas, apakah itu milik dan cuma dilakukan oleh si kristen!? Mereka pasti beragama namun hanya beragama dan pasti mereka tak beragama dan memang tak peduli terhadap agama. Dan adalah suatu kenistaan jika mencap pesta tahun baru adalah produk iman kristen sehingga haram.
Sampai saat ini, sejak masa lalu, belum pernah ada atau tidak ada satu keputusan [organisasi] Gereja yang menyatakan bahwa 31 Desember dan 1 Januari sebagai HARI RAYA KRISTEN dan wajib-harus dikerjakan atau pun dirayakan oleh segenap orang Kristen. Â Sekali lagi, TIDAK PERNAH ADA dan TAK PERNAH ADA.
Sehingga kekejaman - kekejian kata-kata bahwa pesta-perayaan tahun baru sebagai PERAYAAN KRISTEN adalah sesuatu yang bersifat fitnah - rasis - rasial; orang seperti itu tidak layak ada di tengah-tengah peradaban manusia; serta tidak cocok hadir di antara gegap gempita manusia dan kemanusiaannya.
Jadi, siapa pun dia, dari lapisan apa pun, beragama atau tak beragama, punya hak yang merayakan akhir dan awal tahun.
Akhir dan Awal tahun adalah milik semua manusia, milik semua ciptaan [jika masih percaya bahwa alam semesta ada karena ciptaan TUHAN].
Akhir dan Awal tahun, hanya pintu tak terlihat, yang di dalamnya ada peralihan diri dari sesuatu yang kemarin ke sesuatu yang besok. Semuanya masih sama, hanya kalender yang berubah.
Akhir dan Awal tahun adalah refleksi hidup dan kehidupan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!